Happy Reading
"Sasuke, apakah kau mencintaiku?" Hinata mengintip Sasuke di balik bulu mata putih nan lebatnya.
Laki-laki yang sedang memetik bunga mawar itu langsung terdiam mendengar pertanyaan Hinata.
Angin berhembus sedikit kencang membuat mata Hinata tak dapat melihat ekspresi yang Sasuke tunjukkan karena tertutup rambut putihnya. Padahal Hinata ingin sekali melihat ekspresi yang ditunjukkan laki-laki itu.
Sasuke menghampiri Hinata sambil menggenggam beberapa tangkai bunga mawar yang telah merekah sempurna, mawar merah. Duri ditangkai bunga itu telah dibersihkan, sehingga tak akan melukai kulit orang yang menggenggamnya.
Sasuke berlutut. Dia memberikan bunga itu pada Hinata yang saat ini tengah duduk di kursi dengan memakai pakaian tertutup dan sebuah payung besar memayungi tempat duduknya.
Sasuke tersenyum manis saat Hinata menerima bunga darinya dengan raut wajah ceria. "Tidak Hinata. Aku tidak mencintaimu."
Sedetik kemudian wajah Hinata langsung berubah masam dan tampak tak enak dipandang mata. Hancur sudah suasana romantis yang baru tercipta.
Harusnya dari awal Hinata sudah bisa menebak jawaban Sasuke.
Atau mungkin saja saat ini Sasuke sedang menjalani hubungan dengan perempuan lain, lagi. Dan Hinata kembali menjadi orang ketiga dihubungan itu.
Sasuke mengambil tangan Hinata dan mengecup punggung tangan Hinata dalam. "Tapi, aku tak tahu bagaimana jadinya diriku jika hidup tanpamu....."
...
"Pilihlah satu yang kau suka." Sasuke tersenyum saat melihat Hinata yang tampak bingung.
Menjalani kegiatan sehari-hari berdua bersama Hinata dapat membuat Sasuke terus mengumbar senyum tampannya kepada lingkungan sekitar tanpa sadar.
Mereka saat ini sedang mengunjungi toko perhiasan yang reputasinya memang sudah sangat terkenal dikalangan para artis, penjabat, dan orang-orang berkantung tebal.
Hinata terlihat semakin bingung dan mulai menggigit-gigit kuku jarinya. "Aku tak bisa memilih. Semuanya bagus-bagus. Kau saja yang pilih."
Sasuke kembali tersenyum. Dia akhirnya melihat-lihat benda bulat kecil yang biasanya dipakai di jari tangan itu.
"Tolong ambilkan yang ini."
Karyawati yang memang bertugas untuk melayani mereka berdua langsung mengambil cincin yang ditunjuk oleh Sasuke.
"Ulurkan tanganmu." Sasuke mencocokkan sepasang cincin itu ke jari manisnya dan jari manis Hinata. "Cantik." Pujinya meneliti jari pucat Hinata yang terpasang cincin.
Tapi sepasang cincin itu memiliki sedikit masalah di jari mereka. Untuk Sasuke cincin itu terlalu sempit, dan untuk Hinata cincin itu terlalu longgar. Sehingga mereka harus mengukur diameter jari mereka terlebih dahulu dan cincin itu akan diperbaiki.
"Kalian boleh datang seminggu lagi untuk pengambilan cincinnya." Kata karyawati itu tersenyum formal lalu membawa data dan cincin pesanan Sasuke ke tempat khusus tempa.
"Tunggu!" Wanita itu berhenti dan kembali mendekati Sasuke. "Ini akan menjadi cincin pernikahan kami..."
Hinata yang terkejut langsung menoleh dan menatap wajah Sasuke dari samping.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasiaku (Complete)
FanfictionSudah sejak lama Hinata menyembunyikan rahasianya Dan sampai saat ini semua orang terdekatnya tidak ada yang mengetahuinya Hingga seorang laki-laki bermata jelaga mengetahui siapa sosok dirinya yang sebenarnya. Alur cepat.