1. Mianhae{미안}

38 20 12
                                    

"Prang!"

Sebuah gelas dibantin oleh seorang wanita paruh baya yang tampak emosi, meski sudah berumur tetapi kecantikanya tetap terpancar. Dia adalah Nyonya Park Ibu dari Jimin kekasihku, dia tidak memberi restu padaku untuk menikah dengan Jimin lantaran aku hanya seorang yatim piatu yang miskin.

"Jimin bawa wanita jalang itu keluar!" teriak Nyonya park.

"Tapi...." Jimin berkata dengan lirih.

"Tidak ada tapi Jimin!"

Hatiku sangat sakit mendengar perkataan Ibu dari kekasihku tesebut.
Tanpa sadar mataku memanas, aku sudah tak kuasa menahan air mata yang dari tadi kutahan, dan akhirnya bulir bening mendarat di pipiku.
Jimin dan Ibunya masih cekcok sedangkan aku hanya menonton tak bisa berkutik.
Jimin tak bisa membantah perkataan yang Ibunya lontarkan, begitupun dengan seorang pria paruh baya yang tengah duduk di sofa, yap... dia adalah Tuan Park Ayah dari seorang Jimin yang takut dengan Ibunya. Hatiku sakit dan akhirnya aku lari keluar dari rumah besar tersebut meninggalkan cekcok antara Ibu dan anak tersebut.
Tampak dari Belakang Jimin mengejarku dan aku tak memperdulikan itu.

Saat ini aku sudah duduk di sebuah bangku taman yang amat sepi, rasa sakit ini begitu jelas bagaimana bisa seorang yang lembut seperti Jimin memiliki Ibu yang kejam seperti itu.

"Hyora!" Tampak seorang pria dengan baju Sweater berwarna kuning, rambut acak-acakan, keringat yang bercucuran menghampiriku.
Pria tersebut duduk di sampingku dengan wajah cemas, bahuku di genggam dan diputar sedikit kearahnya.

"Mianhae...," ucapnya lirih.

"Gwenchanayo Jimin oppa."

"Ani... karena aku harga diri-"

"Gwencaha oppa, bukan salahmu ini salahku, karena tidak bisa memiliki keluarga kaya yang seperti Ibumu mau."

"Ani... bukan begitu. aku tak butuh wanita kaya aku hanya ingin wanita sepertimu Hyora... yang sederhana dan baik." Jimin menundukkan kepalanya di paha Hyora.

Hyora mengangkat kepala Jimin sambil berkata"Oppa, kalau begitu aku akan usaha supaya Ibumu bisa menerimaku."

"Jinjja? baiklah aku akan membantumu."

·

·

·

Seminggu setelah kejadian itu tanpa sepengetahuan Jimin aku kembali ke kediaman Nyonya Park dengan membawa nasi goreng yang ku buat sendiri.

Aku memencet bell yang ada di tembok samping pagar besar yang menjulang tinggi itu.
Nampak seorang pria gagah dengan seragam khas seorang satpam membuka sedikit pagar tersebut.

"Cari siapa?"

"Nyo...nya Park." Meskipun ragu aku tetap harus berani.

"Silakan masuk."

Aku masuk ke dalam rumah Nyonya Park dan hanya berdiri menatap isi rumah ini setiap sudutnya dihiasi dengan guci yang tampak mahal. sampai mataku tertuju pada sebuah foto yang memperlihatkan seorang remaja yang tengah berfoto di pantai dengan seseorang di sampingnya. Foto itu adalah foto Jimin di pantai bersama adik laki-lakinya dulu. Hyora hendak menyentuh foto, itu tapi tiba-tiba Hyora di kagetkan dengan teriakan.

"Jangan sentuh!"

Dan benar saja dugaanku itu adalah Nyonya Park. Hyora menurunkan tangannya yang hendak menyentuh bingkai foto itu dan membalikkan badanya menghadap Nyonya Park.

"Kenapa kau kemari?!"

"Nyonya tolong terimalah ini." Hyora memberikan kotak makan yang ia bawa kepada Nyonya Park.

Nyonya Park mengambil kotak makan tersebut dengan kasar.

"Wahh... Gomawo."

Senyum Hyora mengembang, tapi sesaat setelah itu senyuman itu kembali pudar karena dengan sengaja Nyonya Park membuang kotak makan tersebut ke sampah yang terletak di bawah meja besar.

"Makanan busuk seperti ini tidak selevel denganku, Pergilah dari sini!"

Akhirnya Aku keluar dengan isakan tangis. sangat sakit mengapa dia begitu tak suka terhadapku, mengapa dia bisa memiliki anak selembut Jimin, mengapa tuhan menciptakan Ibu yang sangat kejam pada Jimin, mengapa Ibunya begitu benci terhadap orang miskin.

***
NesiaSekarAndini

Assalamualaikum semuanya ini cerita ke duaku semoga kalian suka. jangan lupa vote dan komen kalo sudah terimakasih banyak ya buat vote nya semoga sukses selalu teman-teman.
Aku jarang update cerita Married to Jungkook ya Mianhae aku usahakan buat update secara teratur, dukung aku terus dan aku akan doaka kalian supaya cepet sukses Amin.
Cerita cerita lain udah aku batalin puplis karena nggk ada yang baca hehe mungkin karena ceritaku kurang menarik kali.
Tapi semoga temen- temen suka dengan cerita yang satu ini Amin.
Aku tau Allah punya rencana indah buat umatnya💖
Wassalamualaikum😊

See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang