Halloo
Aku up lagi guyss
Jangan bosen bosen baca cerita aku yaa
:
:______________________________
Jam menunjukan pukul 15.00,yang berarti SMA Airlangga sudah membunyikan bel pulang dari satu jam lalu.Sekolah pun sudah mulai sepi.Siswa siswi memilih pulang cepat karena kebanyakan dari mereka ingin cepat cepat rebahan di kamar masing masing.
Namun tidak dengan seorang gadis.Dia masih terduduk di bangkunya.Dia Rain.
Rasanya Rain enggan meninggalkan sekolah.Rain masih memikirkan kejadian sewaktu istirahat tadi.
Tapi sepertinya pikiranya berubah.Dia harus meninggalkan sekolah secepatnya.Sekolahnya sudah sepi.Dengan rasa malasnya,Rain mulai melangkahkan kaki keluar menuju gerbang utama SMA Airlangga.Saat sudah sampai halte yang terletak 50 meter dari pintu gerbang,Rain mendengar suara deru montor yang tidak asing.Dengan inisiatifnya sendiri,dia memutarkan kepalanya ke kanan dimana asal dari suara montor tersebut.Benar seperti apa yang Rain tebak.Dia Zafran,si pemilik montor tersebut.Zafran menunggangi montor ninja putihnya yang sering rain naiki saat Zafran menjemputnya.
Pandangan Rain jatuh pada gadis yang duduk di belakang Zafran.
Yang Rain tau dia adalah Sherly,adik kelasnya yang dari dulu menyukai Zafran.
Tiba tiba spekulasi Rain tentang Zafran selingkuh muncul kembali.
Apa benar Zafran selingkuh?
Tapi pikiranya hancur karena anggkot yang sedari tadi dia tunggu.
Dengan buru buru Rain memasuki angkot tersebut.15 menit kemudian..."Neng,udah sampe depan Perum Permata Indah nih?jadi turun kan?", tanya supir angkot itu.
"Oh iya,bang.Ini ongkosnya", jawab Rain sambil menyodorkan uang sebesar lima ribu rupiah.
Rumah Rain tidak jauh dari pintu masuk Perum Permata Indah.Maka dari itu dia memilih berjalan kaki dari pada minta jemput.Itung itung olahraga kecil,ujarnya.
Rain berjalan sambil melamun.
Jarak dari rumahnya sudah tinggal 30 meter lagi tapi tiba tiba.....Titt..titt
" Awas!!!", teriak seseorang sambil menarik tangan Rain.
Alhasil mereka berdua jatuh ke bawah pohon yang tidak jauh dari pinggiran jalan.Mobil itu sudah berlalu jauh."Auhh...", ujar Rain mengaduh.
" Ayo,gue bantuin berdiri", timpal cowok tadi yang menolong Rain sambil mengulurkan tanganya.Rain baru sadar bahwa yang menolongnya hingga terjatuh itu seorang cowok.Sontak Rain mendongakan kepalanya dan ingin menerima uluran tangan si cowok.Mata mereka bertemu.Demi apa,ini ganteng banget cuy,ujar Rain terpana."Oh iya,makasih-", Rain bingung siapa nama cowok itu.
" Aaraf,panggil gue Aaraf.Mau panggil sayang juga boleh juga"
Rain mendengus dengan respon Aaraf.Sedangkan Aaraf terkekeh mendengar dengusan sari Rain.
"Makasih dah mau nolongin gue", ujar Rain lagi.
Tanpa mendengar balasan dari Aaraf,Rain langsung berlari menuju Rumahnya.Tapi Rain bisa mendengarkan balasan Aaraf dari jauh.
"Sama sama sayang,kayanya kita bakal sering ketemu", teriak Aaraf keras.Rain tetap menghiraukan teriakan Aaraf.
"Gue kira dia cool atau dingin kaya kebanyakan cowok ganteng diluaran sana.Lah yang ini emang ganteng tapi tengil nya amit amit", gumam Rain.Rain masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan dongkol karena bertemu cowok ganteng bin tengil tadi.
Saat sudah di dalam rumah,dia memutuskan untuk duduk sejenak di ruang keluarga.Rumahnya ini dalam keadaan sunyi.Bagaimana tidak,hanya ada dirinya saja di sana.Kakaknya,Gibran sedang kuliah.Sedangkan pembantu di rumahnya sedang pulang kampung.
Rain tersenyum sinis.
Jangan tanyakan kemana perginya kedua orang tua Rain.Sungguh Rain sangat sensitif terhadap mereka.Jadi,orang tua Rain sudah berpisah sejak Rain menginjak SMP karena suatu perselingkuhan papahnya.Rain memilih tinggal di Bandung dengan Kakaknya.Mamanya entah kemana,beliau selalu sibuk.Bahkan mamanya hanya pulang 2 bulan sekali.Kalau papahnya,yang Rain tau dia sudah menikah dengan selingkuhanya yang berstatus janda anak 2.Dan dia juga mendapat informasi bahwa salah satu dari anak tiri papahnya tinggal di Bandung.
Rain tidak ingin ambil pusing dengan masalah ini,walaupun dia tersakiti atas berpisahnya mereka.Karena sangat lelah dan hari mulai sore,jadi Rain memilih beranjak ke kamar miliknya.Bagi nya kamar adalah zona ternyaman.Kamarnya adalah privasinya,itu menurut Rain.
Setelah sampai di dalam kamar,dia langsung bergegas mandi membersihkan diri.Lalu setelah itu dia ingin tidur berharap kejadian yang menimpanya hari ini terlupakan.Bahkan Rain rela melupakan makan malamnya demi tidur.Disisi lain,Seorang cowok sedang duduk diata balkon kamar miliknya.Dia Aaraf.
Keluarganya baru saja pindah kemarin.Cowok itu pindah karena menuruti keinginan orang tuanya yang ingin menetap di Bandung.Aaraf bersantai menikmati sore hari dengan ditemani secangkir coklat panas yang dibuatkan oleh bundanya tadi.
Entah pikiran dari mana,Aaraf berinisiatif untuk melihat salah satu balkon kamar rumah tetangganya.
Pintu dan jendelanya tertutup.Aaraf tahu ada seorang gadis yang menempati rumah tersebut.Dia juga tahu kalau gadis yang dia maksud adalah gadis yang tadi dia tolong.Aaraf tersenyum memikirkanya.Dia membayangkan mata bulat yang indah itu.Bahkan Aaraf sempat membayangkan bibir ranum milik Rain jika sedang tersenyum.Pasti manis,gumam Aaraf.
Tak lama kemudian Aaraf tersadar dari pikiran absurd nya.
Karena hari sudah mulai petang,Aaraf memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya dan bersiap siap untuk melaksanakan ibadah.________________________________
Hai hai...
Ketemu lagi di part 2 cerita aku:v
Jangan lupa tunggu kelanjutanya,
Lalu vote,dan komen!!
Karna 1 suara dari kalian itu berpengaruh ke cerita aku..See you di part selanjutnya,bye
ILY 3000TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain's Story
Teen FictionMenurut kalian apa itu definisi mantan? seseorang yang pergi dengan sejuta kenangan? lalu,apa itu definisi pacar? mungkin seseorang yang mengisi kekosongan hati saat ini? Kirania Rain Giandra,sang gadis plin plan yang bingung memilih siapa? Sang man...