2

2.4K 310 34
                                    

  (Y/N) datang ke sekolah lebih pagi hari ini, karena ada urusan yang harus dia selesaikan.

  Setiba di sekolah (Y/N) segera menuju ke Lab, (Y/N) terlihat antusias dengan hal satu ini, tapi wajahnya juga menunjukkan rasa penasaran.

"Nee Sensei... Kepala sekolah, sampai kapan aku haru di periksa seperti ini??" (Y/N) mulai berbaring di brangkas nya.

"Kami juga belum bisa memastikan, yang penting untuk sekarang kau harus terus menjalani pemeriksaan sampai kau dinyatakan tidak menjadi ancaman untuk kota ini... Recovery girl segera selesaikan ini sebelum para murid datang" Aizawa sensei dan kepala sekolah keluar dari ruangan dan membiarkan Recovery girl memeriksa (Y/N).

~~ skip~~
  Jam pelajaran pertama sudah dimulai setengah jam yang lalu, kini (Y/N) tengah melamun entah apa yang dipikirkan oleh gadis berdurasi Oren itu.

"(Y/N)?? (Y/N)??" Present Mic sensei menegur (Y/N).

"Ha-hai sensei" (Y/N) tersadar dan seisi kelas melihatnya.

"Kenapa kau melamun di jam pelajaran ku??" Present mic sensei melontarkan pertanyaan yang membuat (Y/N) bingung.

"Ti-tidak saya tidak sakit, maaf saya tidak memperhatikan" (Y/N) menundukkan kepalanya tanda merasa bersalah.

"Yasudah kembali perhatikan saat aku mengajar didepan" present mic sensei kembali menjelaskan.

   Bel istirahat berbunyi, semua murid pergi ketempat yang mereka tuju kali (y/n) tidak seperti biasanya, dia hanya duduk diam di kelas sambil meletakkan kepalanya diatas meja.

"Kenapa tubuhku rasanya lemas sekali?? Ini tidak seperti biasanya" (y/n) melihat kearah jendela yang besar di sebelahnya.

"(Y/N)-chan daijobudesuka?" Suka yang terdengar berat namun sedikit tenang .

"Hai... Shoto-san" (y/n) menegakkan kepalanya saat mendengar suara Todoroki.

"Kau sakit?? Tidak biasanya kau ada dikelas?" Todoroki duduk didepan
(y/n).

"Tidak, aku tidak apa-apa hanya sedang tidak ingin kemana-mana.. um.. kau sendiri Shoto-san??" (y/n) kembali melontarkan pernyataan yang sama.

"Aku sedang tidak enak badan jadi aku tidak mau kemana-mana" Todoroki mengalihkan pandangannya.

  Tiba-tiba sebuah tangan yang lembut menyentuh kening Todoroki, seketika wajah laki-laki yang bersurai merah dan putih itu memerah.

"Wah benar.. badan mu hangat Shoto-san" (y/n) dengan polosnya meletakkan tangan di kening Todoroki.

"Hanya demam biasa lagi pula aku tidak apa-apa" Todoroki memalingkan wajahnya yang memerah.

"Heh.. kau itu sedang demam, sebaiknya kau pergi ke UKS dan beristirahat lah disana" (y/n) menarik tangan Todoroki untuk membawa laki-laki itu ke UKS.

"Ti-tidak perlu, aku tidak apa-apa percaya lah" Todoroki ingin melepaskan tangan (y/n).

"Kalau begitu tolong diam sebentar" (y/n) mulai mengaktifkan quirk-nya untuk menyembuhkan Todoroki.

"(Y/N)-chan kau tidak perlu melakukan itu" Todoroki melepaskan tangan nya dari genggaman (y/n).

  Di waktu yang bersamaan Bakugou melihat kedua teman sekelasnya itu membuatnya merasa jengkel, dan dengan sengaja Bakugou menyenggol (y/n) hingga hampir terjatuh, untungnya (y/n) tidak terjatuh karena Todoroki memegang tangan (y/n).

"Huh" (y/n) hanya terdiam seribu bahasa saat Bakugou menyenggolnya. Lagi pula bukan hal yang aneh kalau (y/n) diperlakukan begitu oleh Bakugou.

"Bakugou... Bisakah kau berjalan dengan baik tanpa harus menabrak orang lain?" Todoroki memasang wajah kesal.

"Hah?!" Bakugou menoleh kearah Todoroki dengan wajah yang tidak kalah menyebalkan.

Kini mereka berdua seperti dengan berada di antara tempat yang dingin dan panas. Mereka saling melempar tatapan yang menyeramkan, sementara itu (y/n) tak tau harus apa.

  Bel pelajaran selanjutnya berbunyi dan kedua laki-laki itu pun menyudahi adu tatapan menyeramkan itu. Semua kembali seperti semula.

Bersambung??

Maaf ya baru update
Maaf juga chapter ini kurang nyambung soalnya lagi krisis mikir😁😁

Terima kasih buat yang udah vote love you guys💕💕

Unforgettable [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang