01. Prolog

5 1 0
                                    


-[Lee Soyeon POV]-

   Hai! Kali ini kita bertemu dalam suatu kisah.. singkat. Tentangku dan Kim Doyoung, laki-laki yang memperkenalkan diriku pada cinta dan rasa sakit terdalam. Tentu dia tidak sadar, jadi bukan salahnya. Kim Doyoung, jika kau membaca ini.. artinya aku sudah pergi dan mengikhlaskan dirimu. Untuk apa? Ya untuk kebahagiaan kita masing-masing

Jangan membaca ini jika kalian tidak sedia tisu! Karena aku tidak bisa berjanji kalau kalian tidak akan menangis. 

Untuk kalian yang sedang mencintai tapi tidak terbalaskan, silahkan baca ini sambil mendengarkan lagu kesukaan kalian atau rekomendasiku ya! Kalian mau menangis? Hak kalian, jangan menyimpannya. 


Let's start the story...


-[author POV]-

Lee Soyeon. Perempuan dengan segala senyum yang terukir di wajahnya. Tulus? Ya, tapi di balik itu ada perasaan yang dicabik-cabik. Ada karma apa sampai dirinya memiliki takdir semenyakitkan itu? Bukan hanya tentang cinta, tapi juga persahabatan.

"Soyeon" Panggil Kim Nara sahabatnya sejak SMP. Kini mereka sudah SMA dan akan segera lulus.

"Ya?" Jawab Soyeon dengan kedua alis terangkat.

"Lo kenapa deh? Akhir-akhir ini sering ngelamun" Tanya Nara sambil menghentikan akitivitasnya yang tadi sedang memotong apel. 

"O-oh.. i'm fine. Gue cuma takut gak keterima di K'ARTS" Jawab Soyeon, tentu saja berdusta. Di sisi lain Nara tau bahwa Soyeon sedang berbohong, namun ia sangat kenal dengan sifat Soyeon. Soyeon tidak akan menceritakan sesuatu yang dia belum bisa ceritakan, tapi nanti disaat waktu yang tepat, pasti ia akan menceritakannya tak lain pada Nara.

"Oh.. santai aja kali.. lo kan cerdas! Pasti bisa! Gue juga berusaha bareng lo kan" Ujar Nara menyemangati. Soyeon tersenyum lalu mengangguk dan bangkit dari duduknya.

Ting Tong!

Bel rumah Soyeon berbunyi. Siapa itu? Soyeon segera membukakan pintu tanpa mengintip dulu siapa yang datang.

"Sia-" Ucapannya terpotong ketika melihat seseorang yang datang dengan senyuman. Senyuman favorit Soyeon.. dulu.


"O-oh hai" Sapa Soyeon canggung.

"Hai! Akhirnya gue sempat kesini hehe. Oh ini, gue bawa mac' and cheese buatan mama" 

"Soyeon, itu sia- Oh, kak Doyoung?" Ekspresi Nara sangat terkejut. Kenapa? Karena Doyoung adalah kakak kelas yang pernah mengisi hati Soyeon tanpa sengaja dan berujung Soyeon yang menyalahkan dirinya sendiri.


"Masuk kak" Ajak Soyeon sambil masuk ke dalam, tidak siap terlalu lama melihat wajah Doyoung, namun sebagai adik kelas yang baik tentu dia akan mempersilahkan Doyoung masuk, apa lagi Doyoung datang dari London.

Mereka masuk dan langsung ke meja makan karena makan malam sudah siap.
"Saya ngga tau kak Do-"

"Pake lo-gue juga ngga papa, Soyeon.." Sela Doyoung. Soyeon mengangguk lalu melanjutkan kata-katanya "Gue ngga tau kak Doy bakal kesini, tapi Nara masak banyak. Makan ya kak?" Lanjut Soyeon.

"Ok, makasih ya" Soyeon hanya mengangguk lalu menyiapkan piring dan sendok.


___


Yang ada hanya keheningan. Soyeon yang tak siap bertemu lagi dengan Doyoung, Nara yang takut melukai perasaan Soyeon, dan Doyoung yang bingung dengan perubahaan sikap Soyeon yang biasanya ceria.

FEELING |Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang