-[Soyeon POV]-
Masih hening setelah gue jujur ke kak Doyoung tentang perasaan gue. Ya gimana ya? Udah pasti dia ada rasa bingung lah. Gue paham, gue juga ngga pernah maksa dia buat bales perasaan gue. Karena perasaan itu ada atas takdir dan waktu, ngga bisa dipaksakan.
"Soyeon.."
"Apa kak?"
"Kalo gue berusaha buka hati gue buat lo.. gimana?"
Gue ngga mengharapkan hal ini terjadi, walau ada rasa seneng karena dia mau buka hati, tapi gue takut dia kepaksa. Gue ngga maksa kak, beneran.
"Ngga usah kak. Perasaan ngga bisa dipaksa" Jawab gue.
Hening.
Ting!
Ting!
Ting!
Gila, hp gue bunyi mulu deh. Akhirnya gue cek aja lah.
Bunda<3
|Yeon
|sibuk?
01.21 am
ngga|
knp bunda?|
01.22 am
|selama sebulan Doy biarin
nginep dirmh kamu
|bunda udh ngobrol sm mamanya
01.22 am
hmm|
oke|
01.22 am
read.
Terpaksa gue iyain aja. Udah dilahirin ke dunia masih mau protes gitu?
"Kenapa?" Tanya kak Doyoung.
"Bunda.. katanya kak Doy nginep di sini aja sebulan dua bulan ngga masalah. Bunda juga udah ngomong ke mamanya kak Doy" Jawab gue.
"Emang kamu ngga apa-apa?"
"Ngga ap- eh? Manggil apa tadi?" Gue baru sadar tadi kak Doyoung manggil gue dengan sebutan 'kamu'. Kaget banget!
"Kenapa emangnya? Aku kan mau buka hati buat kamu" Dengan entengnya dia bilangnya gitu.
"Kak.." Panggil gue ragu.
"Ya?"
"Omongan kakak buat gue.. berarti besar kak"
"Aku juga kok. Aku serius sama ucapanku Yeon"
___
Obrolan tadi malam ngga berlanjut. Sekarang bunda malah ngajakin dinner, katanya sih udah lama ngga ketemu jadinya kangen. Masuk akal kan? Tapi berbanding terbalik dengan ekspetasi gue yang ngira gue bakal beneran berdua doang sama bunda. Ada kak Doyoung dan Irene, mamanya. Tunggu, ada Lee Minho papa gue, mama gue Suzy, papanya kak Doyoung Kim Junmyeon, mamanya kak Doyoung Bae Irene, dan tentunya gue serta kak Doyoung.
Selesai makan, gue cuma menatap datar piring yang gue yang udah kosong.
"Kenapa Yeon?" Tanya bunda.
"Ngga" Jawab gue singkat.
"Eh papa punya tebak-tebakan!" Ujar papanya kak Doyoung dengan antusias. Semuanya penasaran termasuk gue.
"Ngga jadi" Ucap papanya Doyoung membuat kami semua kesal lalu tertawa. Sereceh itu kami.
"Pa, Ma, Om, Tante, saya mau keluar sebentar sama Soyeon ya?" Izin kak Doyoung tanpa meminta persetujuan gue. "Oke" Balas mereka bersamaan.
"Yeon"
"Kak"
Ucap kami bersamaan.
"Kakak duluan" Ujar gue dengan wajah memaksa.
"Aku serius sama omonganku"
"Kak-"
"Kamu cuma perlu jawab, iya atau ngga"
"H-hah? Apanya?"
"Kamu mau bantu aku buka hati atau ngga?"
"Aku coba kak"
"Berarti kamu.. mau?"
"Iya"
--<3--
annyeong!
ini emang pendek-pendek ya.. tapi setiap up ngga cuma satu chapter.
gila kan up jam segini:) abisnya lagi agak feeling stress dan ngga bisa tidur.
ya udah lah, nikmatin ceritanya ya!
jangan lupa vomment!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING |Kim Doyoung
Fanfiction"maaf, aku mencintaimu terlalu dalam hingga aku tak bisa kembali"- Lee Soyeon. kisah singkat tentang Soyeon dan perasaannya yang tak pernah terbalaskan.
