Gadis itu menatap nanar sekelilingnya . Dia terduduk lemas diantara salah satu kursi yang ada di tempat itu . Dia tak bisa mengingat apapun selain bayangan hitam tentang sebuah kenangan kelam muncul di benaknya .16 tahun yang lalu ... bagaimana tempat itu menjadi tempat tersial dan termengerikan baginya . Ada sebuah peristiwa yang mengenaskan yang terjadi di situ , dan dia adalah korbannya .
~~~
Kourtney berlarian kecil menyusuri gedung kepolisian yang tak begitu ramai . Dia harus bertemu kakaknya , Niel yang sedang bertugas di salah satu ruangan . Dia menelusuri koridor yang agak gelap di lantai 3 gedung itu , dan memasuki salah satu ruangannya yang masih terang di dalamnya .
"Niel !" Lantang Kourtney setelah memasuki ruangan itu . Matanya tajam tertuju Niel yang masih sibuk memandang berkas berkas yang ada di meja seraya menyeruput kopi panasnya .
Lelaki itu hanya menatap sekilas Kourtney yang masih berdiri di depan mejanya . Rahangnya mengeras dan sepertinya kemarahannya akan meledak sebentar lagi .
"Apa-apaan maksudnya kau berkelahi dengan senior kampus ku hah ? Gara gara kau , mukanya menjadi lebam semua . Apa sih tujuan mu sampai kau berani memukulnya ?" Tanya gadis itu bertubi tubi pada pemuda yang masih sibuk dengan kopinya .
Niel menghentakkan gelas kopinya keatas meja dan langsung berdiri dari tempat duduknya menuju Kourtney .
"Dia memang harus dikasih pelajaran untuk tidak menjadi lelaki yang brengsek ! Apa kau tahu dia sering mengintil mu kemana pun kau pergi ? Ke kantin ? Ke kamar mandi ? Dan bahkan dia tau alamat rumah kita , kau tahu tidak ? Lagipula di mana sopan santunmu terhadap kakakmu sendiri ?" Niel menjewer telinga adiknya sejurus kemudian .
"Awww , sakit sialan , lepaskan !" Erang Kourtney yang mencoba melepaskan jeweran kuat dari Niel .
"Apa maksud mu dia mengintil ku , maksud ku dia men-stalk ku ? Tahu darimana kau ?" Tanya Kourtney lagi pada Niel yang sekarang dia duduk di atas meja seraya menatap gadis itu .
Niel menghelas napasnya , lalu menatap adiknya lekat lekat . "Aku takut kau kenapa - kenapa Kourt ! Sekarang banyak kasus beredar tentang pembunuhan atau tindak kriminalitas yang menyangkut pelaku sebagai pengintil korbannya . Apa salahnya juga kalau aku menjaga mu ? Dia juga sudah keterlaluan dan aku menyadarinya . Saat aku datang ke kampus mu tadi aku melihatnya . Bagaimana dia melihatmu , gerak gerik nya ketika dekat denganmu , bahasa tubuhnya dan--"
"Cukup , begini saja kita luruskan masalahnya . Kau harus minta maaf kepadanya karena dia adalah anak dari salah satu dosen killer di kampus ku . Jika kau tidak minta maaf , aku akan mendapat nilai jelek darinya . Dan juga baguskan kalau ada yang menyukai ku , akhirnya aku laku juga kan dari mu yang masih menjomblo ?" Ucap Kourtney yang langsung disambar jitakan Niel di dahinya .
"Bagus sekali kau berbicara seperti itu pada kakakmu dasar adik tak tahu diri , ayo kita pulang !" Niel pun memakai jaket kulit yang berwarna coklat dan menarik tangan adiknya .
"Duuh , pelan pelan dong , jangan suka menarik secara tiba tiba !" Racau Kourtney .
-🎭-
Mereka akhirnya sudah sampai dirumah setelah cukup lama berargumen di dalam mobil . Niel yang tetap keras kepala masih tidak mau mendengarkan ocehan Kourtney yang daritadi terus menerus meneriaki dan memaki kakaknya sendiri .
"Oh ayolah , pergilah minta maaf padanya . Nanti bagaimana kalau beasiswa ku malah jadi terputus jika kau masih saja keras kepala , ayolaahhh !" Bujuk Kourtney sambil menarik-narik lengan Niel . Masih saja , dia tetap tidak peduli .
"Kenapa tidak kau saja yang pergi meminta maaf dan mengadu pada dosen mu itu kalau anaknya sering mengikuti dirimu ?" Akhirnya Niel membuka suaranya karena ia sebal dengan kelakuan adiknya itu . Niel pun berjalan mendahului Kourtney dan memasuki pekarangan rumahnya .
Mereka tinggal di rumah peninggalan kedua orang tuanya itu , orang tuanya meninggal dalam kecelakaan pesawat yang terjadi bertahun tahun dulu lamanya .
Rumah mereka hanya satu lantai , tetapi sangat besar . Depan rumahnya ada satu taman kecil yang dipenuhi bunga bunga beraneka ragamnya . Juga ada tempat sarang lebah yang digunakan untuk memanen madu biasanya .
Rumah mereka bercat putih agak ke orenan . Di dalam rumah mereka terdapat 4 kamar khusus . Ya empat kamar , mereka tidak hanya tinggal berdua disana . Masih ada 2 adik mereka yang satunya masih kelas 3 SMA dan satunya lagi kelas 3 SMP .
Niel yang sudah menjadi kakak sekaligus kepala keluarga yang menggantikan ayahnya , harus bekerja untuk mencukupi kebutuhannya dan adik adiknya . Dia bekerja di salah satu kantor kepolisian dan bertugas menjadi kepala detektif . Sementara untuk Kourtney , dia masih kuliah semester tengah dan bekerja sampingan menjadi tour guide wilayah setempat .
"Halo kalian sudah pulang ? Aku sudah menyiapkan makan malam" sapa seorang gadis ketika mereka berdua masuk ke dalam rumah . Gadis tersebut adalah adik ketiga mereka , Emma yang sekarang duduk di kelas 3 SMA .
"Terimakasih Em , tolong antar tas dan jaket kakak kedalam kamar kakak" perintah Niel setelah membuka sepatunya dan masuk kedalam .
Emma menuruti dan menjalankan perintah Niel . Sementara Kourtney tetap membujuk Niel yang sedari tadi menganggap dia sebagai patung berjalan .
"Besok kau harus ikut denganku dan bertemu senior ku , kau harus minta maaf padanya , titik !" Tegas Kourtney lalu meninggalkan Niel yang sedang meminum air di dapur . Kourtney menuju kamarnya untuk segera mandi dan ganti pakaian . Niel hanya menggeleng geleng pelan .
📸⚡
Emma mengambil ayam goreng lalu memberikannya kepada Kourtney . Sementara Niel sang kakak , menatap bingung bercampur khawatir pada mereka berdua .
"Mana Archer ?" Tanyanya pada kedua adiknya yang spontan memberhentikan kunyahan mereka . Pasalnya sekarang sudah jam makan malam dan belum ada tanda tanda kemunculan batang hidung si bungsu itu .
"Archer ? Entahlah kak , tadi dia pergi dengan teman temannya sehabis pulang sekolah siang tadi . Dia juga tak memberitahuku langsung , hanya melewati chat " gumam Emma .
Bertepatan dengan itu , pintu depan pun terbuka . Terkejut mereka bertiga dengan penampakan Archer yang sangat berantakan . Sudut bibirnya sobek dan berdarah , pipinya lebam dan membiru , tangannya lecet dan memar . Tetapi dengan santainya Archer menghampiri ketiga kakaknya itu .
Hal pertama yang menyambut Archer ketika pulang adalah bogeman keras Niel . Archer hampir tersungkur kelantai ketika bogeman itu mendarat di pipi kanannya .
"Aduuhh , apa apaansi ?" Ucap Archer dengan nada jengkel pada kakaknya sambil mengusap usap pipinya .
"Sini biar lebamnya kutambahkan !" Niel sudah akan memukul wajah Archer lagi jika ia tidak dipisahkan oleh Emma dan Kourtney .
"Kau darimana saja Archer ? Dan mengapa wajahmu babak belur begitu ?" Tanya Kourtney khawatir padanya .
"Sehabis main" jawabnya santai lalu pergi kekamarnya sambil bersiul siul ria .
"Archer Darkingston kita belum selesai berbicara !!!" Teriak Niel pada Archer yang sekarang sudah memasuki kamarnya , "Sialan..." .
Niel , Kourtney , dan Emma kembali ke meja makan dan melanjutkan memakan makan malam mereka kemudian . Tampak masih kesal dengan kelakuan adiknya , Niel hanya memainkan makanannya lalu pergi beranjak menuju ruang tamu , meninggalkan makanannya yang masih sisa di atas meja . Kourtney dan Emma hanya terdiam .
"Inilah mengapa aku sangat takut terhadap werewolf , ternyata kita juga punya satu dirumah" kata Kourtney mencoba melucu . Emma hanya terkekeh kecil . Mereka pun melanjutkan memakan makan malamnya kembali , membiarkan Niel yang pergi meninggalkan mereka berdua dengan emosi .
(Thor .. cuma segini ? Mana horror nya ? ...
Iya sabar ya ges inikan baru episod pertama dari wp thriller aing , baru pengenalan tokoh gt ceritanya heheheh <sbnrnya sedang mencari alasan yang msk akal>...
Jangan lupa vomment untuk cerita ini ! Khamsahamnida 🧘♂️🧘♀️ )

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Flashes
Mystery / ThrillerKeluarga Darkingston mempunyai beberapa rahasia di masa lalu . Rahasia dimana salah satu anggota keluarga mereka adalah orang yang paling berbahaya saat ini dan penyebab kematian Mr. dan Mrs. Darkingston . Niel , Kourtney , Emma dan Archer pindah ke...