Niel menatap kosong acara televisi di depannya itu . Sehabis pertengkaran tadi dengan Archer , nafsu makannya menghilang begitu saja . Bahkan dia menghiraukan Archer yang sudah berganti pakaian dan mengobati luka di mukanya sendiri yang berjalan menuju ruang makan .
Sesampai si bungsu di ruang makan . Kourtney menegurnya sebelum dia duduk di salah satu bangku tempat meja makan .
"Berbaikanlah dengan kakakmu , sebelum kau akan benar benar dibunuh setelah melakukannya lagi" Kata Kourtney yang sesudah meminum air .
"Untuk apa aku berbaikan dengannya ? Toh aku juga tidak ada salah kan" balas Archer seraya mencomot udang goreng yang ada di depannya . Benar benar anak yang keras kepala .
"Kalau kau tidak mau dapat uang jajan ya sudah" Kourtney meninggalkan Emma dan Archer yang masih berada di meja makan . Lalu ia menuju westafel untuk mencuci piringnya dan juga piring Niel .
"Dasar.." batin Archer dalam hati .
Sekarang adalah hari sabtu , jadwal kuliah Kourtney jam 2 siang sementara sekarang masih jam 7 pagi .
Kourtney pun keluar dari kamarnya sehabis tidur semalam . Dan mencium aroma sesuatu di dekat ruang tamu .
"Astaga , kak Niel !" Dia terperanjat karena menemukan Niel yang sudah tak sadarkan diri karena terlalu banyak meminum alkohol sedari tadi malam .
"Oit , bangun kak ! Nanti telat bekerja ! Hooiii" Kourtney mengguncang tubuh kakaknya yang masih terkulai di atas sofa ruang tamu . Astaga ! Bau alkoholnya meresap ke mana mana .
Emma yang barusan keluar dari kamarnya langsung menghampiri Kourtney di ruang tamu .
"Lho kak Niel ? Kak Niel kenapa Kak Kourtney ? Dia habis minum ?" Tanya Emma seraya mengguncang guncangkan tubuh Niel . Tangannya tak sengaja memegang bekas air alkohol di baju Niel .
Kourtney menatap adiknya Emma . Dengan pakaian rapih sepertinya Emma akan pergi keluar sekarang entah kemana itu ?
"Sebentar , kau mau kemana ?" Kourtney memandang adiknya itu dari atas sampai bawah tubuhnya .
"Aku mau pergi latihan cheerleader untuk pertandingan bola tangan musim ini" Emma membenarkan posisi tas slempang nya lalu membersihkan tangannya yang terkena alkohol dengan sapu tangan .
"Oh" jawab pendek Kourtney . "Lalu bagaimana Archer ? Aku pergi ke kampus nanti siang sedangkan kakakmu ini akan pergi bekerja , ya kalau sudah bukan dengan kondisi seperti ini"
"Dia pergi juga kok , katanya dia mau latihan drama di rumah temannya untuk pentas minggu depan di sekolahnya " kata Emma .
"Hah , aku tak percaya--"
"BERISIK !" Teriak Niel setengah sadar pada Kourtney dan Emma . "Astaga" ucap Kourtney dan Emma bersamaan karena kaget .
"Minggir !" Niel beranjak dari sofa menuju kamarnya . Pakaian yang berantakan dan bau alkohol masih tercium di tubuhnya itu . Entah apa yang terjadi padanya , mungkin dia sedang stress jadi melampiaskannya dengan meminum alkohol .
Kourtney dan Emma hanya memandangi punggung kakaknya yang menghilang di balik pintu kamarnya .
•°•○●•°•○●•°•
Archer membuka pintu kamarnya . Melihat sekitar dan menyelidik setiap sudut rumahnya . "Aman..." batinnya dalam hati . Lalu ia pun keluar dari tempat persembunyiannya a.k.a kamarnya sendiri .
Semenit kemudian handphonenya bergetar dari saku celananya . Temannya , Edie menelpon dirinya .
"Halo"
"Yo , kau sudah putuskan kalau kau mau ikut balapan sore ini ?" Tukas Edie di seberang telepon .
"Ya , aku ikut lagian juga tidak ada siapa siapa di rumah . Aku bisa menguncinya"
"Baiklah , seperti biasa ada taruhannya ... kau tahu kan apa"
"Sudah tentu aku tahu , yasudah sampai bertemu nanti , ada pekerjaan yang harus aku lakukan . Dah"
Setelah Archer memutus hubungan telepon dengan sepihak , ia pun bergegas menuju ruang belakang . Meskipun dia badung dan nakal , dia masih mengingat bagaimana Niel membagi bagikan tugas ke setiap anak dirumah , dan hari ini jadwalnya untuk mencuci baju . Dia mengambil beberapa tumpukan baju besar dari tempat baju kotor dan dibawanya baju baju itu ke tempat dia akan mencuci .
"Huuuh , bau alkohol ..." Kata Archer ketika mencium salah satu baju yang basah sekali . Dia sangat benci akan alkohol dan baunya .
Kourtney memantapkan langkah nya menuju kelas seniornya . Tentu saja dia harus bersusah payah mengajak Niel ke kampusnya lagi . Akhirnya setelah adu mulut yang panjang , Niel menyetujui untuk meminta maaf tetapi dengan dasar bukan untuk Kourtney , tetapi dengan menjaga imagenya saja .
"Halo , ada kak Chris disini ?" Tanya salah satu mahasiswa yang sedang berdiri di depan ambang pintu kelas .
"CHRISSSS !" Teriak dia kedalam keramaian kelas yang sangat amat berisik .
Seseorang yang bernama Chris itu pun muncul beberapa menit kemudian di hadapan Kourtney .
"Oh kau , hai–"
"Maafkan sikap kakakku kemarin" Kourtney menggenggam tangan Chris lalu menundukkan kepalanya . "Tolong bilang ke pak Harrison jangan mengurangi nilai sikap ku" Kata Kourtney dengan nada memelas pada Chris .
"Ha ha ha , apasih . Memangnya kenapa ? Kau takut kalau aku mengadu ke ayahku ?" Canda Chris dengan mencolek bahu Kourtney .
"Oh bukan , errr... tapi iya"
Bertepatan dengan waktu itu , Niel pun baru datang . Tentu dengan setelan baru dan wangi baru .
"Hei sini !" Lantang Kourtney pada Niel .
Niel pun datang dan menghadap mereka berdua .Kourtney memberikan isyarat pada Niel . Tanpa basa basi lagi , Niel menjulurkan tangannya pada Chris agar tidak membuang buang waktunya .
Awalnya Chris ragu , tetapi karena melihat raut muka Niel yang sebentar lagi akan mengeluarkan taring , dia cepat cepat menjulurkan tangannya pada Niel .
"Aku mengawasi mu" Ujar Niel yang ternyata bukan permintaan maaf yang keluar dari mulutnya . Niel mengeratkan jabat tangannya sehingga Chris mengaduh pelan .
Tanpa mereka sadari , sepasang mata menatap mereka dari balik dinding koridor , "Keluarga Darkingston ? Mereka masih hidup ?" Ucapnya pelan .
Lalu seseorang itu menghilang pergi ke suatu tempat .(Tbc~)
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Flashes
Mystery / ThrillerKeluarga Darkingston mempunyai beberapa rahasia di masa lalu . Rahasia dimana salah satu anggota keluarga mereka adalah orang yang paling berbahaya saat ini dan penyebab kematian Mr. dan Mrs. Darkingston . Niel , Kourtney , Emma dan Archer pindah ke...