1 April 2019

22 7 0
                                    


🌼🌼🌼

Kesempatan terbaik di tahun ini adalah mengenal dirimu.

Terimakasih Tuhan, telah memberiku kesempatan untuk mengenal dirinya. Kita pernah bercakap semalaman hanya untuk membuat lingkar hitam dibawah mata, akibat terlalu larut menunggu salah satu dari kita mengakhirinya.

Kita pernah selalu ada saat masing- masing dari kita membutuhkan, meski kembali runtuh hanya karena kita yang tak bisa saling utuh.

Perlahan rasa bosan menghampiri kita meneriaki kita dengan sayup- sayup kasar, yang entah kita tak pernah mengerti apa maksudnya.

Hingga akhirnya percakapan kita hanya berakhir dengan sebuah kata 'iyaa' . Kau pergi tanpa mengabari, aku khawatir yang sebenarnya itu tak harus dilakukan, kita teman dan sedari awal juga begitu.

Sedari awal aku yang kurang menjaga hati, seharusnya tak boleh ada rasa diantara persahabatan, sehingga tak usah ada harapan pula, aku ikhlaskan kau yang sudah terlanjur mencintai dia, aku hanya ingin kau bahagia, tanpa memaksakan dengannya.

Maaf jika akhir-akhir ini aku tak seperti pertama kali menyapa, aku juga tak ingin, hanya saja sebuah kebiasaan itu harus dibiasakan, aku ingin rasa padamu binasa dengan terbiasa tanpa percakapan seharian, tanpa temu disetiap minggu, tanpa rindu disetiap sendu, aku ingin terbiasa membinasakan rasa ini.

Jika esok pagi mentari tak lagi terasa hangat, aku tetap ada meski tak sama.

Jika esok pagi daun daun kembali berjatuhan, mungkin bukan karena ikut kegirangan dengan hatiku yang terbang pada saat itu, mungkin saja  karena rasa yang perlahan juga jatuh mengelupas berubah menjadi sebuah kata biasa.

Dan jika esok langit menampakan keindahannya dipelupuk sore, it's oke aku hanya akan mengaguminya tanpa melihat wajahmu diantaranya.

Kau pernah menjadi teramat istimewa yang perlahan membias menjadi biasa saja, begitu juga aku yang teramat mengagumi, perlahan rasa ini akan kembali pada siapa seharusnya ia berada.

Hubungan diantara kita jangan sampai tiada. Bukankah kau sendiri yang berkata,

"Kepemilikanku bukan berarti kau harus menjauh"

Aku paham hatimu yang telah termiliki hanya ingin ditemani saat sepi, oleh seorang teman.

Aku juga paham hatiku yang kosong selalu merasa terpasung saat kau katakan,

"Kita teman, kan?"

Jika dunia berkehendak memutar ulang waktu, aku tak berharap, untuk tidak pernah mengenalmu, aku hanya meminta pada saat itu aku sudah ada yang mengisi hatiku sehingga aku tak perlu jatuh hati padamu.

Aku tak pernah benar benar-benar menghilang untuk pergi, aku hanya menanti kau akan kembali dan berusaha memahami apa yang terjadi, tetaplah jadi dirimu yang bebas tanpa harus ada orang yang mengekangmu, kau teman baikku, kan?

Bergegaslah menggapai mimpimu, kita akan bertemu disana, dengan orang yang sama, rasa yang berbeda dan keadaan yang membaik.

Tak perlu saling memendam benci, kau datang dengan cara mengesankan tetaplah menjadi kesan terbaik yang pernah Tuhan berikan, juga ditahun berikutnya.

novikanostalia// @menulissaja

OUR JUNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang