[8 Rindu

3 1 0
                                    


Waktu mereka untuk makan yang seharusnya hanya setengah jam menjadi semakin lama. Rintik hujan yang semakin deras membuat mereka tertahan di dalam restoran. Padahal tempat makan itu tepat berada di seberang kompleks perumahan Saskia. Seharusnya mereka hanya perlu berjalan kurang lebih tiga menit untuk sampai di rumah Saskia yang memang berada cukup depan.

Melihat Saskia yang sudah mulai kedinginan, Lintang meminjam payung kepada pelayan restoran dan berjanji mengembalikannya sepuluh menit kemudian. Ia melepaskan jaketnya dan memberikannya kepada Saskia sebelum menggandeng tangan gadis itu dan memastikan ia tidak terkena tetesan air hujan.

"Saskia!" Suara perempuan paruh baya terdengar dari belakang mereka. Saskia tahu itu suara omanya, tetapi yang membuat gadis itu kebingungan adalah keberadaan omanya di sana. Seharusnya neneknya itu sedang berada di Semarang sekarang.

Kepala Saskia menoleh ke belakang, omanya yang berteriak dari dalam mobil dengan jendela terbuka segera turun dan tergopoh-gopoh berlari ke arahnya. Oma memeluk Saskia dengan erat, bahkan menangis tersedu-sedu di bahu cucunya.

"Oma malu... kita masih di tengah jalan, Oma." Walau sudah bicara demikian, neneknya tak menghiraukan. Justru bertambah kencang volume tangisannya. Omanya juga memukul-mukul kedua lengan Saskia seakan gadis itu adalah gadis kecil yang nakal.

"Oma kaget banget waktu ditelepon Mbak Rara, dokter yang tinggal di kompleks belakang. Dia bilang lihat kamu digotong masuk ke rumah sakit, jadi Oma langsung minta pulang cepet. Kamu ini pasti bandel gak mau makan, malah hujan-hujan," omel Oma Ami. Ia jelas yakin cucunya pasti sakit karena itu.

Nenek Saskia baru menyadari keberadaan Lintang beberapa saat kemudian, ia kemudian menatapnya dari ujung kepala sampai kaki dengan kening mengerut. Jelas saja Lintang gugup. Tiba-tiba jantungnya berdebar, dia takut nenek Saskia itu akan menuduhnya macam-macam, contohnya mengajak cucunya bermain hujan.

"Eh, Oma pikir ini Jagad yang sering anterin kamu pulang. Ternyata setelah Oma lihat lagi bukan anak manis itu."

Saskia melotot kepada omanya, ia tahu betapa menyebalkannya disamakan dengan orang lain. Namun saat ia akan menegur neneknya, Lintang menggeleng kepadanya dan tersenyum kepada Oma Ami.

"Saya Lintang, Oma. Maaf sudah memulangkan Saskia setelah gelap." Lintang menunduk dan mencium tangan Oma Ami.

"Kenapa minta maaf, Sayang. Justru Oma yang minta maaf karena Saskia ngerepotin kamu. Terima kasih, ya sudah nganter Saskia pulang." Oma Ami menepuk punggung Lintang dan segera pamit membawa Saskia ke dalam mobil padahal rumah mereka tinggal berjarak sepuluh meter.

***

Satu hari telah berlalu dari kejadian malam itu. Kini di Minggu sore yang lagi-lagi mendung, Saskia terduduk lesu di kursi terasnya. Ia sudah berdandan rapi dan membawa tas selempang kecilnya, tetapi saat ia ingin diam-diam keluar dari rumah justru pintu pagar yang menjulang tinggi itu terkunci. Siapa lagi pelakunya kalau bukan sang oma.

Sedari kemarin Saskia sudah ingin pergi menemui Jagad. Telepon laki-laki itu sama sekali tidak aktif. Pesannya pun tak terbaca satu pun. Ingin bertanya kepada orang lain tetapi Saskia sadar tidak akan ada yang tahu di mana Jagad atau pun nomor yang bisa dihubungi untuk bertanya di mana keberadaan laki-laki itu.

Ia ingin memaksa keluar dengan cara merayu neneknya, tetapi Oma Ami sudah berjaga-jaga sejak tadi. Ia membawa kunci pagar dan cadangannya lalu mengunci diri di dalam kamar. Beralasan bahwa ia sangat mengantuk dan ingin tidur lebih awal.

Akhirnya Saskia menyerah. Dia kembali ke kamarnya dan menjatuhkan diri di ranjang. Jantungnya berdebar-debar sejak tadi, ia jelas khawatir kepada Jagad yang tak kunjung mengabarinya. Pasalnya kemarin sebelum pingsan ia samar-samar juga melihat Jagad limbung di depan matanya. Walau sudah bicara sebentar dengan laki-laki itu menggunakan ponsel Lintang, tetap saja Saskia tidak puas. Saat itu Jagad tak mengatakan banyak hal padanya. Kata-katanya pun nampak tak seperti biasanya.

Jagad RayaWhere stories live. Discover now