[ Ray Dhanadyaksa ]
Gue sedang berbaring di kasur kamar gue. Jujur, hati gue masih sakit, karena melihat interaksi Gabriel dan Meysha yang begitu manis.
Iya, gue sempat mengintip dari balik pohon didepan rumah Meysha. Soalnya, gue merasa ada yang tidak beres dengan mereka. Lebih tepatnya, gue merasa tidak beres dengan Gabriel yang belum pulang saat yang lain sudah bergegas.
Gue melihat dari awal sampai akhir bagaimana manisnya interaksi Gabriel dan Meysha. Dan disaat yang bersamaan, gue menyesal mengintip interaksi mereka yang semanis air kelapa muda.
Meysha memberikan kue untuk Gabriel. Hanya untuk Gabriel. Karena, kuenya memang tidak di suguhkan saat kami berlima mengobrol.
Gabriel yang merespons baik ke Meysha. Satu hal lagi, Gabriel tersenyum begitu lebar kepada Meysha, yang padahal gue tahu, dia jarang sekali untuk tersenyum.
Hati gue tambah mencelos ketika gue melihat wajah senang Meysha, disertai semburat kemerahan di pipinya.
Sepertinya, Meysha memang menyukai Gabriel. Cinta gue, hanya bertepuk sebelah tangan.
***
[Kendra Leander]
Hari ini, gue berkunjung sebentar ke rumah Adara. Gue punya hal spesial yang akan gue berikan untuk dia. Gue berharap dia suka.
Sampai saat ini, gue masih tidak menyangka, bahwa Adara adalah pacar gue. Karena gue tahu, kedekatan dia dengan Gabriel. Tadinya, gue sempat berpikir kalau Adara menyukai Gabriel, tapi dengan dia yang membalas perasaan gue, keyakinan gue tentang hal itu, seketika luntur.
Gue juga bingung, dari mana gue mendapatkan keberanian untuk menyatakan cinta kepada Adara. Semuanya mengalir begitu saja.
Adara adalah perempuan pertama yang berhasil menempati tahta di hati gue. Karena sebelumnya, gue belum pernah merasakan perasaan cinta yang begitu besar kepada seorang perempuan. Walaupun menurut orang lain dia judes, tapi menurut gue dia sangat menggemaskan. Adara adalah perempuan pertama yang berhasil gue miliki. Gue berharap, ini bertahan sampai maut memisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Werifesteria
Adventure[BACA SECARA LENGKAP DI PLATFORM DREAME] Ketika sebuah penyakit yang obat penawarnya hanya berada di dalam hutan melanda sebuah desa. Membuat semua orang merasa was-was dengan hal itu. Termasuk lima remaja yang sama-sama meranjak dewasa. Mereka berl...