PART 3

131 8 1
                                    

"Aku pulang!" kata Rere sambil melangkahkan kakinya memasuki Rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pulang!" kata Rere sambil melangkahkan kakinya memasuki Rumah. Terlihat suasana Rumah malam itu cukup sepi. Memang dia pulang terlambat malam ini. Ada berkas kasus yang harus dia selesaikan tadi. Rere menghentikan langkahnya saat melewati ruang keluarga. Terlihat disana beberapa orang sedang duduk dalam diam. Dan bisa dirasakan jika hawa disana cukup mencekam.

Riri yang melihat kedatangan Saudara kembarnya langsung beranjak dari duduknya dan melangkahkan kaki mendekati Rere. Riri langsung menggiring Rere untuk meninggalkan ruang keluarga menuju lantai atas tempat kamar mereka berada. Meskipun bingung, Rere tetap mengikuti langkah kaki Riri. Sebelum dia meninggalkan ruang itu, dapat dia lihat dengan jelas tatapan orang-orang yang saat itu menatapnya dengan tatapan yang berbeda.

_____

Suasananya masih sunyi sepeninggal Rere dan Riri. Iel dan Shilla yang saat ini sedang berhadapan dengan Hanafi dan Lily Umari. 30 menit yang lalu Hanafi dan Lily datang ke Rumah mereka karena ada hal yang harus mereka bahas. Dan itu menyangkut masa depan Umari Corp. Rere dan Riri hampir menyelesaikan Pendidikan mereka. Dan artinya mereka harus segera memutuskan untuk memilih salah satu dari 2 gadis itu siapa yang akan melanjutkan estafet Umari.

"Apa yang akan kamu lakukan sekarang? Sudah saatnya kita memutuskan siapa yang akan menjadi Pewaris Umari!" kata Hanafi melanjutkan pembicaraan mereka yang sempat terpotong tadi.

"Ayah harap kamu tidak melupakan ucapanmu Iel!" lanjut Hanafi memperingatkan Putra pertamanya itu. Iel terdiam. Dia tak tau apa yang harus dia katakan saat ini. Apa yang kini ada dipikirannya pasti akan membuat Ayahnya marah besar jika dia mengungkapkannya.

"Sudahlah Yah. Lagipula Anak-anakkan belum lulus. Mereka masih punya waktu 1 tahun lagi." Kata Lily mencoba untuk mencairkan suasana yang menegangkan itu.

"Tidak ada waktu lagi. Dewan Direksi sudah mempertanyakan siapa yang akan menjadi Pewaris Umari nantinya. Kita tidak bisa menundanya lagi!" kata Hanafi yang tetap kekeh.

"Kami akan coba bicarakan dengan Anak-anak dulu Ayah. Shilla harap Ayah akan sedikit bersabar." Kata Shilla memberanikan diri. Hanafi menghembuskan napasnya lalu beranjak dari duduknya.

"Bulan depan ada rapat pemegang saham. Putuskan sebelum itu!" Hanafi langsung melangkah meninggalkan ruangan itu. Lily yang terkejut ikut beranjak.

"Maafkan Ayah kalian ya! Kami pulang dulu." kata Lily sebelum menyusul Suaminya. Shilla hanya menatap kepergian Mertuanya dengan tatapan sendu. Lalu kembali mengalihkan pandangannya menatap Suaminya yang masih menundukkan kepala.

_____

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PROMISE#2 [Twin's Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang