Bab 51

565 125 2
                                    

"Tunggu, kamu hendak membawa dia pergi, pasti kamu belum bertanya kepada nona Zhai sebelumnya?" Jinxia berkata dengan serius, "Nona Zhai mau pergi atau tidak kamu belum tahu dengan pasti. Kalau sampai nanti ketika dia sadar dan ternyata dia ingin kembali ke keluarga pengasuhnya bagaimana?"

Melihat Zhai Lanye yang ada di atas ranjang, Yang Yue terdiam sejenak.

"Ada lagi, penyebab dari mengapa dia bunuh diri juga kamu tidak tahu pasti, begitu saja mau membawa dia pergi, kalau sampai dia nanti setelah tiba di Gu Su dan tetap mau bunuh diri bagaimana?" Jinxia berkata lagi.

Yang Yue berkata dengan tidak pasti: "Tidak mungkin...."

"Masalah hati dia, siapa yang mengerti." Jinxia mendengar suara hujan di luar, "Masih beberapa saat lagi baru hari terang, kamu bangunkan dia saja, ada hal yang kita harus mengerti dulu baru bisa kita bereskan, kalau tidak maka usaha kita sia-sia saja."

Yang Yue ragu sejenak, kemudian menganggukkan kepalanya dan berkata: "Kamu yang bangunkan dia saja.... perawakan saya besar, takutnya nanti dia terkejut."

Jinxia menghela nafas diam-diam, kemudian menghampiri tempat tidur, dia memegang Zhai Lanye lembut, memanggilnya beberapa kali, tetapi tidak disangka dia tetap tidak sadar. Tidak ada cara lain, Jinxia menggunakan ibu jarinya menekan kuat di titik philtrumnya, terdengar dia mengaduh kecil, kemudian perlahan terbangun dari pingsannya.

"Nona Zhai, kamu sudah sadar...."

Takut dia terkejut, Jinxia sedapat mungkin menggunakan suara lembut dan ringan ketika berbicara dengannya.

Di dalam kamar agak gelap, Zhai Lanye berusaha menajamkan pandangannya beberapa kali baru berhasil melihat Jinxia dengan jelas, tetapi dia tidak bisa mengenalinya, dengan kebingungan berkata: "Nona adalah...."

"Saya orang Liu Shanmen, nona Zhai tadi tenggelam di danau, kami menolongmu keluar." Jinxia membantu dia bangun duduk bersandar di ranjang, "Nona Zhai, apakah mengalami sebuah kemalangan?"

"Saya.... mengapa menolong saya, biarkan saya pergi begitu saja bukankah itu lebih baik...." Zhai Lanye berkata dengan suara rendah.

"Baik-baik begini, mengapa harus mengantarkan nyawa? Kakak lahir dengan rupa begitu cantik, orang yang iri pasti tidak terhitung banyaknya, mengapa pikirannya sempit begini?"

"Rupa cantik untuk apa...." Tangannya memegang erat wajahnya, terlihat kecewa dan putus asa, "Saya sudah menunggu dia selama tiga tahun, terus menunggu dia menjemput saya, tetapi pada akhirnya dia tetap tidak menyukai saya...."

Dia! Apakah mungkin tuan muda yang berasal dari ibukota itu?

Ternyata Zhai Lanye bukan diganggu oleh orang, tetapi terluka karena patah hati.

"Ada orang yang tidak menyukai kakak, selera orang ini terlalu tinggi sekali...." Jinxia melihat gelagatnya, berusaha tidak menimbulkan kecurigaan dia mencoba mencari tahu, "Siapa itu? Begitu tidak beruntung?"

Zhai Lanye hanya menundukkan kepalanya, tidak bersuara sedikitpun.

Melihat tidak bisa membuat dia berbicara, Jinxia masih tidak patah semangat, tetap berusaha membujuknya: "Kakak, umur saya memang lebih muda sedikit, tetapi kerja di pemerintah sudah membuat saya melihat banyak hal. Saya hendak menasehatimu, entah dia tidak menyukaimu, atau kamu yang tidak menyukainya, yang pasti berarti kalian tidak berjodoh. Masalah jodoh ini, kita tidak bisa melihatnya, memegangnya pun tidak bisa, kamu katakan demi hal ini bunuh diri menenggalamkan diri di danau, bukankah sangat tidak ada gunanya? Lagipula, masalah seperti ini sangat tidak pasti, sekarang belum berjodoh, bisa jadi beberapa bulan, beberapa tahun lagi jodoh itu datang, sekarang buru-buru mengantarkan nyawa, bukankah tindakan yang sangat gegabah...."

Under The Power (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang