L I M A (rabu)

129 7 0
                                    

happy Reading
.
.
.
.

"PERMISI!!"

"hei sana kau lihat!"

"ada apa ya mbak?"tanya ajudan itu

"saya mau ketemu dong sama ka revan!"

"maaf, apa anda sudah membuat janji?"

"sudah! kalo gak percaya tanya aja sama ka revan" alibi gadis itu.

ajudan itu memasang earphone ke telinga nya lalu berbicara entah dengan siapa.

"maaf tuan ada yang mencari tuan revan"

"..."

"mbak siapa ya?"

"saya temen nya Reyna"

"temen nya nona Reyna tuan"

"..."

"siap tuan"

"mbak boleh masuk tapi tolong jangan buat keributan karena nyonya di rumah ini sedang sakit"

"nyonya?" beo gadis itu

"iya, kekasih nya tuan revan"

gila enak banget Anka jadi nyonya disini batin alka, yap alka memulai rencana keluarga mereka.

"silahkan mbak"

"em, bapak panggil saya nona saja bisa kan, kalau perlu panggil saya nyonya" dengan pede nya dia berbicara seperti itu.

"maaf ya mbak, kami semua memanggil orang asing memang dengan sebutan itu"

"jika nona hanya untuk orang terdekat, seperti nona reyna, dan sepupu tuan revan yang lain"

"dan jika nyonya, itu kita hanya bisa menggunakan jika memanggil nyonya Anka"

"kok Anka sih nyonya dia itu upik abu!"

"lagi pula yang seharusnya jadi nyonya kan tante sandra"

"kami di bayar oleh tuan revan, dan tuan revan menggaji kita pakai uang hasil kerja dia, jadi atasan kita paling pertama adalah tuan revan"

"ck.serah lo deh"

"silahkan mbak, saya antar"

"awas lo kalo gua udah jadi nyonya di mansion ini! gua pecat lo!" gumam alka.

....

"kamu mau makan apa?" tanya laki-laki itu.

"emm, mau bubur aja deh, tapi buatan bi inem ya, itu enak banget soalnya om-eh salah revan"

"ck.sampai kapan kamu panggil saya dengan embel-embel om-eh salah" Anka tersenyum manis iya juga bingung ingin panggil revan apa? karena kalo om dia marah, revan doang Anka yang Canggung, kan kalo om-eh salah jadi nya tengah-tengah.

"kau ini, ya sudah aku minta bi inem buatkan bubur nya dulu ya" sebelum pergi ia mencium kening Anka dulu, sumpah itu reflek, batin nya.

"eh?" pipi Anka sudah merah seperti kepiting rebus, karena gemas dengan mimik wajah Anka, revan mengacak-acak rambut Anka, lalu tersenyum.

"jangan banyak gerak oke! tunggu aku, aku cuman mau bilang ke bi inem doang!"

"iya iya bawel"

.....

"bi tolong buatkan Anka bubur ya" titah revan saat sampai dapur.

"minuman untuk siapa? bi" tanya revan saat melihat bi inem sedang membuat kan 3 minuman.

SWEET BUT PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang