Jangan Mendekat

77 20 8
                                    

"Rara!" Rara berjalan manaiki anak tangga di kampus.

Namun, langkahnya terhenti karena ia mendengar ada yang memanggilnya. Rara menoleh ke belakang, matanya terlihat bingung mencari sumber suara itu. Teriakan itu kembali dengan suara yang agak keras.

"Rara, tunggu." Sekali lagi Rara bingung, siapa yang tengah memanggilnya.

Banyak sekali orang yang lalu-lalang masuk dan keluar di dekat pintu masuk gedung kampus.

Tak lama datanglah seorang wanita yang terengah-engah dengan nafas yang tidak teratur membungkuk sembari memegang lutut dan kemudian dadanya. Begitu di depan Rara. Rara meringis dan berkata,

"Duhh maaf ya Bety, aku tadi tidak tahu kalau yang manggil itu kamu. Hihiihi." Masih dengan nafas yang sama Bety merasa kesal pada Rara.

"Kamu ya kebiasaan kalau dipanggil mah." Rara menepuk pundak Bety dan berkata,
"Iya maaf lah, disini rame banget. Muka kamu sampai nggak kelihatan." Ejek Rara kepada temannya ini Bety.

"Yaudah, yuk ke kelas. Bentar lagi kelas mau dimulai nih." Ajak Rara pada Bety.

Namun Bety masih tetap berdiri dan merengek manja pada Rara.

"Gendong, aku capek mau ke atas." Sambil memasang muka yang melas. Tak pikir lama Rara menarik tangan Bety naik keatas.

Rara memang terkenal pendiam dengan teman kelasnya, maupun kelas lainnya. Namun, saat ia bersama Bety, pendiamnya itu bahkan tidak ada. Bety mengenalnya sebagai sosok yang usil, menyebalkan, tetapi ia sangat baik pada Bety. Begitupun sebaliknya, Bety dihadapan Rara adalah sosok yang sangat manja, dengan sikapnya itu sering kali Rara usil padanya.

"Halo teman-teman ku yang aku sayangi, selamat pagi." Teriak Bety saat memasuki kelas dengan menampakkan senyum yang menawan.

Tak lupa berjalan dengan gaya bak model diatas catwalk.

"Pagi juga Rara." kata Yohan. Seorang lelaki yang agak usil tapi tampan, lebih tepatnya fans Rara. Menatap mata Rara sembari mengangkat tangannya dan tersenyum.

"Loh kok Rara, yang nyapa kan Bety." Kata Bety lirih sambil menghadap muka lelaki itu.

"Biarin, aku maunya nyapa Rara." Kata Yohan, dengan sedikit mengangkat dagunya, menatap Bety.

"Ih, pagi-pagi udah bikin sebel." Dengan wajah yang tidak enakan Rara melerai keduanya,

"Udah Bety, yuk duduk." Ajak Rara sembari menarik tangan Bety.

Rara melirik Yohan, lelaki itu. Yohan pun tersenyum padanya. Dengan senyum sok manis. Rara tidak peduli. Seringkali Yohan berusaha mendekati Rara dengan berbagai macam cara, tapi ia selalu gagal. Rara menganggap hal itu hanya candaan. Ia tidak akan berdekatan dengan seorang lelaki kecuali ia telah mencapai mimpinya. Namun ketika lelaki itu dapat membantu ia meraih mimpi, mengapa tidak.

Pesona Rara memang menarik perhatian banyak lelaki. Meski tampilan yang culun, auranya tetap terpancar sebagai sosok yang manis dan lucu. Rara bukanlah wanita yang mudah didekati. Bahkan ia terkesan cuek ketika soerang lelaki datang kepadanya. Meskipun itu teman satu kelasnya.

"Ra, pulang ngampus mau kemana?" Tanya Yohan yang tiba-tiba wajahnya muncul di depan Rara duduk.

"Iya pulanglah, mau kemana lagi." Jawab Rara cuek tanpa melihat Yohan yang sedari tadi duduk di depan Rara duduk.

"Tumben mau pulang, gak ke perpus dulu." Ejek Yohan, yang selalu penasaran dengan aktivitas Rara.

"Lagi males ah, pengen pulang aja." Tetap dengan muka cueknya.

"Pulangnya barengan yuk?" Pinta Yohan dengan wajah yang sumringah.

"Nggak usah, aku kan udah bawa motor sendiri. Lagian arah rumah kita juga beda kan." Elak Rara, tak ingin Yohan semakin mendapat kesempatan.

"Oh! Kebetulan aku mau cari sepatu, dan tempatnya satu arah sama jalan kerumahmu." Yohan beralasan agar bisa pulang bareng Rara.

"Oh gitu, tapi gak usah lah. Aku nanti masih ada urusan." Rara semakin risih dengan Yohan, dan melanjutkan,

"Iyaudah aku duluan ya." Pamit Rara sembari mengambil tasnya dan berjalan keluar kelas.

Happy reading guys😅
Jangan lupa tinggalkan komentarnya. Karena komen-komen yang membangun akan sangat membantu aku 😁
Jangan lupa follow aku juga yess.. 😁

Tunggu update selanjutnya..
Terimakasih🙏

DreamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang