Part 1

154 68 32
                                    

Tik tok tik tok...
Bunyi jam dinding membangunkan lamunan Lidia yang saat itu sedang duduk di kursi teras memandang jauh ke depan. Tidak tau kenapa bunyinya makin nyaring di telinga,mungkin karena suasana yang begitu sepi membuat suara jam itu begitu jelas. Oke! Lupakan tentang jam itu, kembali ke Lidia yang terbangun dari lamunannya. Dia menoleh ke arah jam.

"Huh udah jam segini belum nyampe juga itu tuyul." Gumamnya.

Dia teringat ketika bertemu Ardian yang dia sebut 'tuyul' itu beberapa hari lalu di CaPil (Catatan siPil) saat Lidia tengah membuat kartu identitas alias KTP.

💫💫💫

Flas Back!

Bruk!

"Aw! Ati-ati dong kalo jalan!" Teriak Lidia kesakitan. Terlihat seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan bentuk badan atletis memakai kacamata minus dan berbaju dinas.

"Ma...maaf,mbak. Mbak enggak apa-apa kan?" Ujar laki-laki berkacamata itu sembari mengulurkan tangannya.

"Maaf, maaf. Sakit tau!" Gerutu Lidia ketika dirinya bangkit dengan tangan memegangi pantat yang telah terantuk lantai. Ketika netra mereka bertemu, sekejap Lidia terdiam. 'cakep amat nih cowo!' gumamnya dalam hati. Entah ilusi atau memang jantungnya tengah berdegub kencang, kini Lidia menatap laki-laki yang sekarang sedang bingung melihat tingkah lakunya.

"Mbak... mbak eggak apa-apa kan?" Laki-laki itu kembali bertanya.

"Hello...mba??" Laki-laki itu melambaikan tangan di depan wajah Lidia, berharap bisa dapatkan kesadaran wanita itu yang entah pergi ke mana.

"Oh! eh... iya mas enggak apa-apa kok. Hehe..." Emosinya larut karena paras laki-laki tersebut. Tampan.

"Maaf mba tadi saya buru-buru jadi enggak sengaja nabrak mbaknya." kata laki-laki itu.

"Iya enggak apa-apa mas. Lagian saya juga yang salah, jalannya sambil ngelamun. Hehe..." ujar Lidia sembari menggaruk kepala yang tak gatal. Jangan salah sangka, dia sudah keramas kok.

"Kenalkan nama saya Ardian,ada yang bisa saya bantu?"tanya laki-laki itu yang ternyata bernama Ardian.

"Saya Lidia, gini saya mau bikin KTP mas, tapi masih bingung nih soalnya baru pertama kali bikin." Jawab Lidia.

"Ooh gitu. Mba ke tempat pendaftaran dulu ngajuin syarat-syaratnya." Jawab laki-laki itu "Tempatnya di sana mba,bsebelah administrasi." Lanjutnya.

Namun Lidia hanya memandangi wajah Ardian dengan sejuta pikiran dan angan-angan. Huuu dasar ratu halu!

"Mbak? Mbak paham arahan saya?" tanya Ardian, dia semakin bingung  dengan tingkah laku wanita yang sekarang berada di hadaoanya ini selalu bengong jika diajak bicara 'jangan-jangan dia kesambet' batinnya.

"Eh! Iya mas paham-paham. Hehe" Jawab Lidia gugup. 'Duh kok gue jadi gugup gini sih?'  gerutunya dalam hati.

"Ya sudah saya tinggal dulu ya mbak, masih ada urusan lain. Sekali lagi saya minta maaf udah nabrak mbak tadi." Ucap laki-laki itu lalu memberi senyum pada Lidia dan melangkah pergi dengan langkah tegap dan berwibawa.

Lidia mengangguk dan membalas senyuman Ardian sampai lupa apa tujuan dia kemari. Payah!

"Eh! Gue kesini mau bikin KTP kok malah bengong mulu sih?!" ucapnya pada dirinya sendiri sembari  menepuk jidatnya. Haha dasar!

Kau Miliku Tapi Bukan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang