Culun. Satu kata yang dapat menggambarkan seorang Nakamoto Yuta. Pemuda itu tak mempunyai satu teman pun di kampusnya. Ia selalu di bully karena penampilannya yang katrok; rambutnya yang dengan model mangkok, serta kacamata bulat yang melingkar di kedua matanya.
Yuta sadar jika dirinya pas pas-an. Namun itu tidak membuat rasa percaya dirinya hilang ketika ia menyukai winwin; salah satu mahasiswa famous di kampusnya.
Hari ini lagi lagi ia menyendiri di kelas. Jam istirahat, dimana semua temannya memilih menghabiskan makan siang mereka, yuta justru menulis sebuah puisi. Tentu saja akan ia berikan kepada winwin.
Sesekali yuta menutup kertas tersebut menggunakan kedua tangannya ketika menyadari ada beberapa temannya yang melewatinya, takut jika mereka melihat isi dari puisi yang ia tulis.
"Akhirnya selesai!" Seru yuta sembari mengangkat puisinya dihadapan wajahnya.
"Dasar aneh!" cibir jaehyun ketika ia melewati yuta.
Rasanya sangat perih. Apapun yang ia perbuat selalu salah dan menggelikan di mata teman temannya. Mungkin berbeda jika dirinya adalah orang yang tampan, teman temannya akan memuji perbuatannya walaupun itu salah.
Yuta menghela nafasnya, memilih untuk melupakan cibiran yang dilontarkan jaehyun. Ia bangkit dari tempat duduknya dan tak lupa mengeluarkan seikat bunga lily bewarna putih dari tasnya. Untung saja masih terlihat segar.
Kakinya melangkah keluar kelas, menuju lantai dua, dimana kelas winwin berada.
Semua sorot mata tertuju pada yuta ketika ia tiba di depan kelas pemuda manis tersebut. Tak sedikit dari mereka yang berbisik, lalu tertawa geli melihat apa yang yuta bawa.
"Hey culun!"
"Mau bertemu dengan siapa?"
Lucas; teman sekelas winwin menghampiri yuta, bertanya padanya sembari mengunyah permen karetnya.
"A-aku... Ingin bertemu dengan winwin"
Tawa lucas pecah memenuhi area tersebut. Pemuda bongsor itu menggelengkan kepalanya berulang kali, ia merangkul kasar bahu yuta sembari mendekatkan bibir tebalnya di telinga yuta.
"Berkacalah dan lihat dirimu. Orang sepertimu sangat tidak pantas mendekati winwin" bisik lucas pelan, namun kunyahannya membuat yuta sedikit risih.
"Dan lihatlah"
Lucas mengarahkan wajah yuta menuju pintu kelas yang terbuka; terlihat winwin sedang bersama mahasiswa lainnya. Keduanya tengah asik bercanda, winwin terlihat sangat bahagia bersamanya.
"Sepertinya tak lama lagi kun akan menjadi kekasihnya... Dan kau!" Lucas mengarahkan telunjuknya tepat didepan wajah yuta.
"Sampah sepertimu tidak pantas mendapatkan winwin"
Pemuda bongsor itu merampas bunga yang dibawa yuta, menjatuhkannya kebawah lalu menginjaknya berulang kali.
"Kembalilah ke kelasmu! Tak ada gunanya kau disini!"
Tak ada yang bisa yuta lakukan selain kembali menuju kelasnya. Melawan pun juga ia tak mampu, tubuh lucas jauh lebih besar darinya. Ia tak ingin luka lebam di pipinya bertambah parah.
.
.
Bel pulang telah berbunyi. Yuta melangkahkan kakinya dengan gontai menuju rumah. Hatinya menjerit iri ketika beberapa waktu lalu; ia melihat winwin pulang bersama mahasiswa bernama kun tersebut.
Hatinya bertanya tanya, kapan ia bisa mendekati winwin? Lupakan untuk mengantarnya pulang, karena ia sendiri tak bisa mengendarai motor dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Magic •yuwin•
FanfictionYuta tak perlu berubah demi mendapatkan winwin. ia hanya perlu menggunakan ilmu hitam untuk mendapatkan pemuda manis itu. [ ThreeShot ] BXB CONTENT! Don't like? Then don't read it!