「2」

894 139 37
                                    

Yuta tengah bersembunyi dibalik dinding yang memisahkan toilet dan kantin. Sesekali ia melirik kearah kantin; menatap winwin yang tengah mengambil makanannya bersama kun.

Di tangan kanannya terdapat botol minum yang didalamnya berisi ramuan yang ia buat kemarin. Yuta menatap botol tersebut,  berharap ramuan itu bekerja dengan benar.

Lagi lagi yuta melirik kearah kantin, terlihat kun yang bangkit dari kursinya, pemuda itu menuju si penjaga kantin, entah apa yang akan ia lakukan, tapi kesempatan tersebut yuta gunakan untuk menghampiri winwin. Semua sorot mata tertuju pada yuta ketika ia mendekati mahasiswa famous itu.

"H-hai" sapa yuta ramah, dengan ragu ragu ia mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan winwin.

Merasa ada seseorang yang menempati kursi kosong dihadapannya, winwin menghentikkan kegiatan makannya, ia mengangkat kepalanya, lalu tersenyum manis pada yuta.

"Hai juga—tunggu! Bukankah kau yuta yang dari kelas c?" Tanya winwin tanpa melunturkan senyum di wajahnya.

Dengan pelan yuta mengangguk. Ah! Ia merasa pipinya benar benar panas saat ini. Baru pertama kali ia menatap winwin dari jarak sedekat ini.

"Sayang sekali"

"Orang orang membullymu karena penampilanmu. Tapi menurutku, kau itu unik!" Puji winwin dengan semangat.

"T-terima kasih" balas yuta pelan.

Lagi lagi yuta merasakan pipinya panas. Dan lagi, ia tak dapat menahan senyumnya ketika mendengar pujian winwin. Namun segera ia menarik kembali senyum di bibirnya, ia harus kembali pada tujuan awalnya kemari; yaitu memberi winwin ramuan yang ia bawa.

"Eem... Winwin, aku datang kemari untuk memberimu ini" yuta menyodorkan botol minuman yang ia bawa kepada winwin.

"Woah! Apa isinya jus jeruk?" Tanya winwin seraya melihat isi dari botol tersebut.

Yuta mengangguk semangat. Ia hanya tinggal menunggu efek dari ramuan tersebut, apakah langsung bekerja atau harus menunggu sampai besok?

"Terima kasih yuta" ucapnya riang. Lalu membuka tutup botol tersebut.

SRET

Belum sempat winwin meminumnya, kun menarik botol tersebut. Ia melirik yuta dengan tatapan tak suka.

"Aku sudah membelikanmu minum. Jadi, minum saja ini" ucap kun seraya memberikan winwin minuman yang baru saja ia beli.

"Kembalikan kun! Minuman itu untuk—"

"Kau minum saja pemberianku. Biar aku yang meminum jus ini" balas kun memotong ucapan winwin.

Raut wajah yuta berubah panik. Mulutnya terbuka, seperti berucap sesuatu, tapi tak ada satu kata pun yang keluar melalui mulutnya. Ia seperti orang bisu. Apa rencananya akan gagal? Tak bisa ia bayangkan apa yang akan terjadi pada kun setelah meminum ramuan tersebut. 

"Berikan padaku kun! Yuta memberinya untukku, jadi aku yang meminumnya bukan kau!" Gertak winwin dengan wajah tak suka pada kun.

Kun mendengus. Ia terpaksa mengalah, pemuda itu mengembalikan botol tersebut pada winwin. Sementara yuta? Tentu ia senang. Lega karena kun tak jadi meminumnya.

"Aku akan meminumnya dirumah. Supaya tak ada orang yang menggangguku" ucap winwin seraya melirik kun sinis.

Yuta tak bisa menahan rasa bahagianya. Sebentar lagi winwin akan menjadi miliknya, ia tak menyesal membayar mahal buku tersebut demi mewujudkan keinginannya.

---

Para mahasiswa maupun mahasiswi tengah berkumpul di tengah lapangan; mereka tengah memasang wajah gelinya ketika melihat yuta yang tengah berlutut dihadapan winwin sembari menyodorkan bunga lily pada pemuda manis itu.

Ya, saat bel pulang tadi, yuta segera menghampiri winwin lalu berlutut dihadapannya; yuta juga dengan percaya diri mengatakan isi hatinya pada winwin.

"Kau... Mau menerimaku kan?" Tanya yuta penuh harap. Tangannya masih terulur dengan membawa bunga lily.

Mereka yang mengelilingi lapangan tersebut hanya tertawa—lebih tepatnya tertawa mengejek pada yuta. Oh ayolah! Menurut mereka, pemuda culun seperti yuta tak pantas menjadi kekasih winwin.

"Ya! Aku mau!"

Terkejut. Satu kata yang dapat menggambarkan ekspresi dari mereka yang sempat tertawa geli, termasuk kun.

"Terima kasih winwin! Aku mencintaimu" yuta berdiri, memeluk pemuda manis itu dengan erat.

Ini benar benar mustahil! Bagaimana seorang pemuda culun seperti yuta bisa mendapatkan winwin yang statusnya sebagai mahasiswa sekolah? Mereka masih terkejut, sementara yuta diam diam mengeluarkan seringainya.

.

.

.

TBC

Black Magic •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang