Stranger

33 2 0
                                    

Namanya Johnny Suh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Johnny Suh. Dia adalah laki - laki terbaik yang pernah aku kenal. Sikapnya yang lembut, tenang dan hangat selalu bisa membuatku merasa aman. Tubuhnya yang tinggi dan telapak tangannya yang lebar selalu membawaku dalam dekapannya yang nyaman. Johnny Suh tidak pernah gagal membuatku merasa bahwa aku adalah perempuan yang paling dia cintai di dunia ini. Dan dalam setiap sentuhannya, dia mampu memberikan seluruh dunia ini padaku tanpa pernah aku minta. 

.

.

.

Happy Reading

.

.


"Mark"

"..."

"Mark"

"..."

"Mark Lee, wake up!!"

Kedua tanganku mengguncangkan tubuh Mark yang saat ini tergulung dalam selimutnya. Dalam hati aku sedikit merasa bersalah karena harus membangunkan adikku jam 1 dini hari. 

Dengan malas tubuh Mark menggeliat dan sebuah lenguhan pelan terdengar dari dalam selimut. Adik kecilku itu, meskipun sudah berusia 21 tahun tapi tetap saja seperti bayi.

"Mark" panggilku lagi

"Tunggu, aku gak bisa buka mata kananku" desis Mark yang saat ini sudah membuka mata kirinya namun mata kanannya masih tertutup. 

Anak itu lantas mendudukkan dirinya diatas tempat tidur dan menatapku sambil mengusap rambutnya kasar. Setelah kedua matanya terbuka, Mark menguap cukup lebar dan mengambil kaca mata bundarnya di meja nakas lalu mengenakannya.

"Kakak, udah siap berangkat?" tanya Mark ketika melihatku duduk di hadapannya dengan pakaian rapi. 

Aku mengganggukkan kepalaku sambil mengikat rambut panjangku yang setengah basah. Sementara Mark, kedua tangannya tengah sibuk mengecek ponsel pintarnya.

"Peswat jam berapa sih?" Mark bertanya lagi dengan kedua alis tertaut.

"Jam 2.30 pagi." jawabku singkat

"Alright, aku cuci muka dulu. Tunggu ya"

Mark baru saja akan bangkit dari tempat tidurnya tapi aku menahannya dengan segera dan berkata, "Ga usah!"

"Kok ga usah? Kakak mau naik taksi ke Bandara? Ih enggak ya! Ini masih jam satu pagi."

Tuh kan, anak itu mulai cerewet lagi sama kakaknya.

"Yak! Lee Minhyung!"

Mark memelototkan matanya pura - pura kesal kepadaku.

"Kak! aku ga mau dibunuh sama Bang Johnny karena ngebiarin kakak berangkat sendiri ke Bandara jam segini."

The AestheticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang