CHAPTER 14

2.2K 310 8
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Geva dan juga Jimin, mereka berdua tampak sangat menarik di mata orang-orang yang telah hadir di acara pernikahan mereka. Keduanya tampak sangat serasi dan juga romantis. Sebenarnya itu hanya akal-akalan mereka agar orang-orang percaya jika mereka saling mencintai. Sebelum hari pernikahan, Jimin membawa Geva dan juga Keyra untuk bertemu dengan kedua orang tuanya. Hasilnya benar-benar membuat Jimin tidak percaya, kedua orang tuanya menyukai Keyra dan juga Geva.

Keyra tengah berada dengan kedua orang tua Jimin, sesekali gadis kecil itu bercanda dengan kedua orang tua Jimin—orang yang sudah berstatus menjadi Kakek dan Neneknya. Jennie dan Jiyeon juga datang di acara pernikahan ini, hanya saja tidak terlalu lama, mereka harus pergi ke Busan untuk menjenguk Nenek Jiyeon yang tengah sakit. Pernikahan ini benar-benar ramai—sesuai dengan perkataan Jimin sebelumnya—jika pria itu akan mengundang banyak orang. Geva tidak mengenal siapapun di pernikahan ini kecuali Jimin dan juga kedua orang tua pria itu.

"Wah, Geva benar-benar cantik, Park. Hati-hati dengan perkataanmu yang kau katakan padaku sebelumnya." Goda Taehyung membuat Jimin berdecak kesal.

"Ck, kau berisik!"

"Hei! Pengantin baru, esok jangan lupa menceritakan tentang malam pertama kalian!"

"JEON JUNGKOOK!"

I WANT CHILDREN

"Papa dan Mama jangan lupa memeluk Keyra saat tidur, ya?" tanya Keyra yang tengah berbaring di kasur kedua orang tuanya, Jimin dan juga Geva yang tadinya sibuk dengan aktivitas masing-masing kini hanya mengangguk pelan mendengar Keyra. Jimin dan Geva sudah mengganti pakaian pernikahan mereka menjadi piyama kembar yang sama dengan Keyra.

Kedua pasangan suami istri itu gugup, mereka tidak akan melakukan hal yang biasa dilakukan pasangan suami istri saat malam pertama. Bahkan untuk tidur bersama, mereka sangat gugup walau Keyra yang akan menjadi perantara disaat mereka tidur.

Jimin mulai membaringkan dirinya di samping Keyra, posisinya berada di samping kanan gadis kecil itu. Mengecup kening gadis kecilnya kemudian memeluknya, memang ini yang ia harapkan sejak dulu.

"Kemarilah, kau juga harus tidur." Perintah Jimin kepada Geva.

"Apa terdapat kamar lain?"

"Kau harus meminta izin kepada Putrimu jika kau ingin tidur sendiri, aku tidak keberatan jika kau tidak ingin tidur bersamaku."

"Mama, kemarilah, aku ingin tidur bersama Papa dan Mama." Geva menatap sekilas Keyra dan juga Jimin, ia hanya diam, kemudian ia melangkahkan kakinya menuju ke ranjang yang sudah terisi oleh Keyra dan juga Jimin.

"Keyra sudah menjadi pembatas."

"Tubuh Putriku terlalu kecil untuk dijadikan pembatas!"

"Letakkan guling di samping tubuh Keyra."

"Akan semakin sempit jika menambah guling."

"Kau sulit sekali diberitahu! Tidur saja sana di sofa."

"Aku tidak mau, tubuhku akan sakit dan remuk nantinya. Kau saja yang tidur di sofa."

"Aku? Wah, tentu saja aku tidak mau, aku pemilik rumah ini."

"Kau sudah menjadikanku sebagai istrimu dan Keyra sebagai anakmu! Lebih baik kau mengalah terhadap perempuan." Jimin berdecak kesal mendengarnya.

"Lagi pula kita sudah sah!"

"Tidak atas dasar cinta!"

I WANT CHILDREN

Geva meregangkan tubuhnya setelah bangun tidur, tubuhnya terasa sangat remuk dan juga lengket akibat tidur bertiga. Ranjang Jimin tidak luas. Ia melihat ke sekeliling ruangan, ia tidak menemukan Putri dan juga suaminya.

Wanita cantik itu melangkahkan kakinya ke kamar mandi setelah mendengar suara yang sedikit berisik.

Geva masuk ke kamar mandi, ia terkejut setelah mendapat pemandangan yang jarang ia lihat. Ia mendapatkan Jimin yang tengah mandi bersama dengan Keyra, hanya saja pria itu tidak telanjang sepenuhnya, ia hanya bertelanjang dada.

"Ka-Kalian mandi bersama?" Jimin dan Keyra yang tadinya asyik mandi bersama kini menatap Geva, pria itu mengangguk lalu tersenyum.

"Ya, tentu saja. Kau juga ingin mandi bersama? Jika ingin, kemarilah."

"A-Ah! tidak-tidak, aku tidak ingin mandi bersama. Aku akan membuat sarapan." Geva dengan cepat keluar dari kamar, bagaimana mungkin dirinya ingin mandi bersama dengan Jimin? Bahkan Jimin tampak tidak canggung untuk mengajaknya. Jika saja hanya berdua dengan Keyra, tentu dia akan ikut mandi bersama.

Jimin tidak bekerja, ia berlibur selama satu Minggu—seperti sedang berlibur untuk Honeymoon, begitupun dengan Keyra.

Selama wanita cantik itu memasak, ia selalu mengingat di mana ia melihat Jimin yang tidak memakai baju—memperlihatkan tubuh kekarnya serta otot-ototnya yang terlihat begitu jelas. Wah, pemandangan itu benar-benar sulit dilupakan oleh Geva. Ia membenci pikirannya sendiri. Jimin pun tidak malu memperlihatkan tubuh kekarnya di hadapan Geva, apa memang semua pria seperti itu?

 Jimin pun tidak malu memperlihatkan tubuh kekarnya di hadapan Geva, apa memang semua pria seperti itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I WANT BABY ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang