6

37 16 0
                                    

Setelah membalaskan dendam nya di singapura alfian kembali lagi ke rumah untuk melihat kondisi putranya raga yang akhir-akhir ini prilakunya aneh mulai dari mengoceh karena berisik padahal di rumah nya sangat tentram

Saat di kamar raga

"nak boleh ayah masuk ke kamar mu"kata alfian lembut

"boleh tapi ayah jangan bicara aneh-aneh yah "kata raga memeperingatkan

"nak ayah cuma mau menyampaikan kau itu araga alfian putra alfian orang terpandang dan terkaya di indonesia dan juga dunia"kata alfian sombong

"hmmmm lalu"kata raga tidak dapat memahami maksud ayah nya

"sejak kau keluar dari rumah sakit kau selalu mengurung diri di kamar dan saat keluar kau selalu bilang berisik ayah cuma memperingatkan bahwa berhentilah bersikap aneh seperti ini"kata alfian panjang lebar

"Yah raga tuh ga aneh cuma emang mereka berisik"kata raga marah

"kalo ayah kesini mau ngomongin itu doang keluar sekarang raga marah sama ayah"kata raga

"ya sudah ayah minta maaf ga akan ngomongin itu lagi nak apakah kau sudah makan lihat badan gendut mu sudah mulai kurus ingat yah disini ga kekurangan pelayan kalau kau ingin makan sesuatu panggil saja mereka apa gunanya mereka ayah gaji tinggi jika putra ayah yang gemuk bisa jadi sekurus ini"kata alfian

"benarkah tapi yah aku ga mau keluar dari kamar karena berisik, ayah tolong batu raga yah supaya raga tidak mendengarkan keluh kesah mereka dan raga dari dulu ga gemuk"kata raga berharap sambil mengerutkan keningnya

"Baiklah-baiklah ayah akan cari cara nya,nah sekarang kamu makan ayah akan suruh pelayan mengantarkan makanannya ke kamarmu" kata alfian

"baik yah"kata raga

Alfian pun pergi dari kamar raga dan ke ruang kerja nya untuk memikirkan cara agar raga tak merasa berisik

"Kata dokter yang memeriksa raga dia baik-baik saja ga gila lalu kenapa sudahlah pikirkan saja caranya bagaimana jika anak itu ku belikan ponsel  dan menaruh lagu anak-anak di dalam nya dan raga tidak akan mendengar kan hal-hal aneh itu dan juga earpond agar tidak terganggu baiklah mari telpon martin"kata alfian semangat

"martin belikan aku posel dan earpond yah"kata alfian

"untuk apa pak"kata martin

"untuk putraku"kata alfian

"apakah tidak masalah pak raga di beri posel karna umurnya baru 3 tahun"kata martin

"Iyah yah bagaimana hmmm begini saja kau belilah dulu lalu jika aku dapat menemukan ide lain atau kau yang menemukan ide lain beritahu aku"kata alfian

"emm anu pak emang masalahnya apa"kata martin karna tidakk tahu apa masalahnya

"oh yh kamu tidak tahu akhir-akhir ini raga tidak mau keluar kamar sejak keluar dari rumah sakit, setiap keluar kamar dia selalu berkata berisik maka dari itu aku ingin membelikan dia earpond agar dia tidak mendengarkan yang menurutnya berisik itu"kata alfian menjelaskan

"ohh gitu y sudah pak akan saya belikan besok akan ku suruh anak buah untuk mengantarkan nya ke rumah bapak"kata martin

"paak pon.... "belum sempat berkata panggilan martin Sudah di tutup alfian

"Inilah kebiasaan orang kaya selalu berlaku seenaknya tapi karna gajinya besar tak apa saya tak apa"ucap martin melapangkan dada demi uangnya

Keesokan harinya

"pak ini barangnya pak martin yang mengirim ku kesini untuk membawanya"kata salahh satu anak buah yang tak tahu siapa namanya

"hmmm"sambil menerima barang nya

"raga raga nak turun ke bawah sekarang"teriak alfian

"ga kalo ada perlu ayah naik ke atas aja ke kamar raga"kata raga

"hmmm ya sudah"alfian menghela nafas sambil menaiki anak tangga

"ada apa ayah"kata raga

"nih sekarang kau tak akan merasa berisik lagi"kata alfian memeberikan handphone

"buat apa yah"kata raga polos tak mengerti

"nih"alfian memasangkan earpond ke telinga raga dan memutar kan lagu anak-anak

"waaa keren raga ga mendegar keberisikan lagi kalo gitu raga bisa keluar yah ayah sambil bawa-bawa ini gitu"kata raga bersemangat

"iyh sayang dan jangan lupa jika batrai ponsel mu sudah merah kamu minta pelayan isikan yh"kata alfian

"yh ayah makasih"kata raga

"hmmm tentu apapun untuk putraku"kata alfian tersenyum melihat anak nya bersemangat setelah berhari hari termenung dan bersikap aneh

"ayah ada urusan pekerjaan papa tinggal dulu yh dadah raga"kata alfian

"yh ayah"kata raga

"Apa akan baik-baik saja sudahlah asalkan putraku tersenyum bahagia" pikir alfian sambil menutup pintu kamar raga


PIKIRANMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang