🔮Chapter 1🔮

702 77 24
                                    

"Kau tidak bisa berbohong tuan Kim."

Hampir lima kali Park Jimin mengatakan kalimat itu pada teman sepertahunannya, Kim Taehyung. Jimin mendekatinya lalu menepuk bahu gagah milik pria bermarga Kim itu.

"Adakah kalimat lain selain yang kau katakan itu? Kau hampir mengatakannya sebanyak lima kali!"

Sebenarnya Jimin juga bosan mengatakan hal itu. Tapi sejujurnya, ia masih merasa bahwa temannya ini telah berbohong kepadanya.

"Jadi kau masih tidak mau jujur?"

"Jujur tentang hal apa?! Bahkan aku merasa tidak membohongimu sama sekali Park Jimin."

Jimin beralih menunjuk ke jemari milik Taehyung yang terdapat sebuah perak yang melingkar pada jari manis kirinya. Tidak biasanya Taehyung memakai cincin di jemari tangannya, dan setau Jimin juga kalau Taehyung hanya suka menggunakan banyak gelang yang di pasang pada pergelangan tangannya.

"Ada angin apa kau memakai cincin di jari manismu itu?"

"Ahh, ini pemberian teman perempuanku di club malam itu."

Taehyung adalah sosok pria yang menyukai tempat bising itu. Bermain bersama banyak perempuan dan masih banyak lagi.

"Apa kau menyukainya?"

"Sedikit tertarik, jadi aku memakainya. Dia memberitahuku bahwa ia akan sampai kesini, bertemu denganku. Mau ku kenalkan?"

"Tidak sudi, lagipula dia bekas mu. Aku tidak suka."

"Seleramu tinggi Jim, kau pasti juga tidak mau dengannya."

Jimin terkekeh ringan. Taehyung sangat tau bagaimana tipe Jimin. Tapi tidak sebaliknya, Jimin tidak tau bagaimana tipe wanita impian Taehyung.

"Siapa namanya?"

"Aku belum sempat berkenalan, karena saat itu dia pergi ke toilet dan tidak kembali. Lalu pagi ini, ia mengirim pesan dan meminta maaf kalau sudah meninggalkanku di club kemarin. Dia juga datang kesini karena ingin mengenalku."Jimin hanya mengangguk.

Tak lama ketukan pintu berbunyi. Taehyung tau kalau itu pasti perempuannya. Karena ia sudah memberitau para karyawan jika ada seorang wanita yang datang bisa langsung menghadap kepadanya.

"Masuklah!"

Pintu terbuka, menampilkan tubuh semampai wanita cantik dengan tas branded yang dibawanya semakin menampakan kesan mewah pada wanita itu.

"Siang tuan Kim." Wanita itu tersenyum kemudian mendekati Taehyung.

Tanpa Jimin duga, wanita dengan tinggi yang melebihi dirinya itu tiba-tiba duduk di pangkuan Taehyung.

"Ini konten dewasa, tidak sebaiknya aku berada disini!"

Taehyung terbahak saat Jimin jalan terburu-buru agar bisa keluar dari zona dewasa yang tidak pantas untuk ia lihat.

"Kau sangat cantik hari ini manis!" Taehyung mengecup bibirnya singkat.

"Kau memakai cincin itu? Ah terima kasih."

"Ya, aku memakainya. Omong-omong kita belum berkenalan, jadi siapa namamu? Dan kenapa kau tau kalau aku adalah tuan Kim?"

"Itu info yang mudah untuk mengetahui namamu Kim Taehyung. Namaku Orzsebet Sana, panggil aku Sana."

Kedipan matanya membuat Taehyung seakan terhipnotis.

"Kau bukan orang Korea?"

Sana menggeleng. "Tapi kau sangat lancar berbahasa Korea."

"Banyak bukan yang seperti diriku? Bahkan negara kecil yang ada di benua Asia ini saja banyak yang mempelajari bahasa Korea."

"Aku tau itu. Jadi kau kemari ada perlu apa?"

Sana menghela napasnya. "Bertemu denganmu, memang mau apa lagi?"

"Sekarang kita sudah bertemu. Lalu?"

"Apa kau sibuk?"

"Tidak."

"Baiklah kita disini saja."

"Untuk apa sayang?" Tangan Taehyung bermain di atas paha mulus milik Sana.

"Tidak untuk apa-apa."

"Lebih baik kita keluar? Bagaimana?"

"Kemana? Di luar sangat panas."

"Kita naik mobil, dan ku pastikan kau tidak kepanasan."

Sana terlihat menimbang-nimbang. Jari telunjuknya ia ketuk-ketuk pada dagunya.

"Tidak usah berpikir seperti itu. Kita hanya jalan-jalan saja. Tidak bermain di ranjang."

"Baiklah ayo kita pergi!"

Bersambung

Semoga tidak karam seperti Good Bye

20 Juni 2020

[H] Moon And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang