O9. ayo ukir kurvamu lagi, tuan!

643 187 23
                                    

sekarang diputar :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sekarang diputar :

april milik fiersa besari

❛tuan, ragamu berharga
ayo ukir kurvamu lagi yang kelewat kata sempurna❜


"angan saya butuh pundak kamu"

"boleh" angan menyelaraskan pundaknya untuk disandar hardi.

hangat.

angan begitu tahu, hardi pasti tengah semayamkan luka.

"tuan hardinata
untuk rasa yang tak bisa diungkap lewat kata
pula luka lara yang dengan mudahnya terkubur di dada"

"jangan terlalu lama larut dalam luka ya?"

"kak hardi tahu?, lihat,
kak hardi punya aku"

"akan kupinjamkan engkau pundak, untuk bersandar"

"kugenggam hastamu erat, takkan kulepas"

angan tak melanjutkan kalimatnya, ia hanya diam, mendengarkan sang tuan mengeluarkan bahananya.

"saya suka, kamu bicara seperti itu"

"iya, supaya kak hardi ndak sedih lagi" kini hardi memandangi wajah angan,

menatap netra teduh serta tabahnya,

bahkan lebih tabah dari hujan bulan juni.

ditemani nabastala jogja, yang kini tengah direngkuh oleh payoda berona hitam, terbasuh magis oleh kelap-kelip bintang, ditambah dengan sempurnannya eksistensi rembulan.

"angan, saya boleh bercerita?"

"boleh kak hardi, silahkan"












"sini kak hardi, mau saya peluk?"

"boleh angan, saya butuh hangat daksa kamu" ya!, hardinata adalah manusia yang aksa dari kata gengsi!. apapun akan ia katakan terang-terangan walaupun itu menyangkut tentang angan.

angan merengkuh daksa ringkih milik hardi.

rasanya hardi yang kini menjadi wadah retisalya angan, ternyata dapat gelebah juga.

diusap lembut punggung hardi oleh hasta angan, lalu kembali lagi ke surai legamnya.

"cup-cup, sudah ya kak hardi. aku ngerti kok" angan yang tersadar kala hardi sedang terisak di bahunya, dengan sigap hastanya merapihkan surai hardi yang kini berantakan, lalu menyapu jejak-jejak air mata yang keluar atas izin sang tuan.

"saya suka kalau kamu seperti ini, angan"

"saya tahu, kamu pun menyimpan luka, tapi kamu masih bahagia untuk saya, terimakasih saya ucap paling serius seluruh semesta"

"aku juga suka kalau kak hardi senyum, ayo kak hardi, bentuk lagi kurva manisnya!"

"tuan, ragamu berharga,
ayo ukir kurvamu lagi yang kelewat kata sempurna"

"terimakasih angan, saya lega sekali" angan hanya mengangguk pelan, lalu mengusap hasta hangat milik hardi.

"terimakasih angan, saya lega sekali" angan hanya mengangguk pelan, lalu mengusap hasta hangat milik hardi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sekala kita bercerita.✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang