05 - Mama

20 2 0
                                    

Happy reading ♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ♥️

•••

2 tahun lalu...

"MAMAA!!!! MAMA!!!"

Lee Jeno. Pria itu berlari di lorong rumah sakit. Ia sudah menangis sejak mendapatkan kabar mamanya kecelakaan. Ia berusaha menghubungi papa nya yang sedang di Jakarta. Papa mengatakan akan pulang secepatnya. Setelah itu Jeno memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit.

Ia sendirian. Awalnya ia ingin meminta tolong Ara menemani nya. Tapi ia yakin Ara tidak akan meluangkan waktunya untuk dirinya yang berselingkuh dengan minju. Dan memutuskan hubungannya dengan Ara Minggu lalu. Lahh iya. Kenapa ngak minta tolong minju? Minju bilang ia sedang banyak tugas. Jadi tidak bisa datang.

Beberapa suster mencoba menenangkan Jeno. Namun mereka tidak berhasil. Jeno terus saja memberontak dan berteriak seperti orang gila. Sampai akhirnya sang dokter keluar dari ruangan.

"DOKTER! BAGAIMANA MAMA SAYA DOKTER?!!"

"Maaf... Nak.. mama mu..."

"MAMA NGAK APA APA KAN?! MAMA BAIK BAIK AJA?!"

"Mama kamu kehilangan banyak darah. Saya mencoba melakukan yang terbaik tapi... Tuhan telah memanggil mama kamu.. saat diperjalanan menuju kemari..."

Jeno terdiam. Napasnya tak beraturan. Ia melirik ruangan mamanya. Ia melihat mama nya terbaring tertutup kain putih.

"MAMAAAAA!!!!"

Dan tangisnya kembali pecah.

•••

Jeno memutuskan menangkan diri. Ia pergi ke salah satu cafe dekat rumah sakit. Dan lagi. Ia menemukan pemandangan tak menyenangkan.

Minju. Wanita itu mendaratkan bibirnya diatas bibir seorang pria. Lai Guanlin.

Jeno berusaha tenang. Dan mendekati kedua insan itu.

"Minju!"

Kedua insan itu kaget. Refleks melapaskan ciuman mereka.

"Kita putus. Makasih penghianatan nya"

Jeno berbalik pergi. Ia mengacungkan mantannya yang meneriaki namanya.

•••

Jam menunjukkan pukul satu dini hari. Namun Jeno belum juga terlelap. Ia masih memikirkan kejadian tadi. Mulai dari seseorang yang menelfon dan mengatakan mamanya kecelakaan sampai ia menemukan minju dengan Guanlin.

Jeno hanya bisa menangis. Andai saat itu ia tidak berselingkuh. Sekarang Ara pasti menginap dirumahnya. Menemani nya. Dan minju dan guanlin tidak akan menjadi masalah.

Papa sudah terlelap sejak pukul sembilan. Papa terlihat sangat lelah. Jeno tidak akan tega membangunkannya hanya untuk minta ditemani. Ia memblokir nomor minju. Karna sedari tadi banyak chat masuk. Berisik.

Diluar hujan deras di temani petir. Tiba tiba jendela kamar terbuka. Angin sangat kencang. Jeno menutupnya. Namun saat ia berbalik....

Pintu kamarnya terbuka. Menampakkan sesosok mamanya. Wajahnya pucat. Pandangan nya tajam. Ia menggunakan gaun putih panjang. Dan seketika Jeno pingsan.

•••

"Jeno.. Jeno bangun nak.."

Jeno membuka matanya perlahan. Sosok tadi sekarang terduduk di sebelah nya.

Jeno melotot.

"Jangan takut nak. Ini mama. Mama gabakal apa apain kamu, jangan takut"

Jeno menghembuskan nafasnya kasar.

"Mamaaaa"

Jeno memeluk mamanya dan menangis. Lagi.

"Mama tau kok Jen. Mama tau semuanya. Makannya jangan suka menghianati orang. Kena karma kan?"

"Ehh tapi ma" Jeno menghapus air matanya. Suaranya masih serak.

"Mama kok bisa disini? Kok aku bisa liat mama? Papa? Papa bisa liat mama juga?"

"Satu satu dong"

"Ehh hehe iya maaf ma"

"Mama juga ngak tau. Tapi kayaknya papa gabisa liat mama"

Jeno cuman ngangguk2 aja.

"Emm mama masih tinggal disini kan?"

"Emangnya mama punya rumah selain disini?"

"Ehh ngak si hehe"

"Yaudah kamu tidur. Udah malem. Besok gausah sekolah dulu bilang aja ke papa. Papa pasti ngerti"

"Ya ma"

Sejak saat itu Jeno bisa liat mamanya walaupun beda alam. Tapi kadang Jeno liat mahluk 'sejenis' mama nya. Jeno ngak berani bilang ke siapa2. Jeno takut kenapa-kenapa.

•••

TBC...

Ada yg merinding ngak sih?
Gue yang bikin merinding njir.

Mantan - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang