Nana berdiri gugup. Bahkan dari beberapa menit yang lalu ia sudah menyiapkan semua yang akan di ungkapkan.
Tetapi sekarang yang ada hanya keheningan, perkataan yang sudah ia persiapkan lenyap begitu lelaki penyuka kucing itu berada di hadapannya.
"Kau tau aku akan pergi? Pasti Yangyang yang memberi tau mu."
"Ah iya..."
Kembali hening.
"Aku akan berangkat sekarang."
Jeno membalikkan tubuhnya.
"Jeno aku menyukaimu!"
Tubuh itu terhenti.
"Musim semi tahun lalu. Bunga sakura. Tatapanmu. A-aku menyukaimu sejak saat itu." Nana mengecilkan suaranya di akhir kalimat.
Tanpa sadar Jeno sudah kembali di hadapannya.
"Terima kasih telah menyukaiku Na." Jeno tersenyum. "Baiklah aku harus pergi, selamat tinggal."
Kepala itu masih menunduk, bahkan ketika Jeno sudah tidak lagi di depannya.
Bukan ini jawaban yang ingin di dengar Nana.
"Ah... sesuai perkiraanku." Nana tersenyum miris.
Akhir musim semi yang menyedihkan.
.
.
.
"Maafkan aku. Aku juga menyukaimu Na."
End.
Maaf jika berantakan. Terakhir... terima kasih sudah mau baca.