Baby Don't Cry

🕊세//Flighty//

What's wrong with me?

___

Pikiran kosong terlihat jelas di wajah seorang gadis cantik dari keluarga Manoban, tetapi berbeda dengan seseorang yang sejak tadi duduk dihadapannya, yang sudah dia anggap seperti Oppa-nya sendiri. Padahal status mereka hanyalah kerabat jauh, namun kini menjadi dekat.

Saat ini, sang oppa hanya memandang gadis itu dengan muka datarnya.

"Ada apa?" kata yang sejak tadi ingin dikeluarkan dari mulut sang oppa, tetapi sempat tertunda untuk beberapa saat.

"Hah!" Lisa menghela nafas kasar yang membuat oppa-nya untuk berfikir dua kali.

"Apa-apaan kau ini?" tanya pemuda itu sedikit kesal.

"Suga-oppa, aku ingin kau menjawab pertanyaanku!" tiba-tiba saja, Lisa melontarkan pernyataan yang membuat oppa-nya itu sedikit terkejut.

"Sejak tadi aku menunggumu berbicara, cepat katakan!" pemuda yang dipanggil Suga, kini mulai lelah melihat Lisa yang sejak tadi membuat kepalanya pusing.

"Apa aneh jika perasaanku tak jelas seperti ini saat tahu Kun akan mengajakku bertemu dengan keluarganya?" cerocos Lisa yang mulai menjadi pribadi yang cerewet ketika bersama dengan Suga.

"Apa kau bilang? Kun ingin kau bertemu keluarganya?" ucap Suga yang terkejut dan mendapat anggukan dari Lisa, "Haisss, sebenarnya itu wajar, jika perasaanmu tidak tenang karena pertama kalinya kau akan diperkenalkan pada keluarganya," imbuh Suga yang mulai menenangkan keterkejutannya.

"Oh ya? Tapi kenapa ada firasat buruk dalam hatiku?" Lisa kebingungan dengan semua yang dia rasakan.

"Firasat buruk bagaimana?" tanya Suga yang tak mengerti.

"Entahlah, sejak kemarin hatiku tak tenang," jawab Lisa semakin larut dalam kebingungannya sendiri.

"Sudah kubilang itu hal yang wajar!"

"Tapi ini berbeda oppa," Lisa tetap saja membantah penyataan yang diberikan Suga.

"Bagaimana kalau kubelikan Latte Machiato?" ucap Suga yang paling tahu apa kesukaan Lisa saat moodnya sedang dalam mode down.

"Tapi oppa...."

"Sudahlah, aku tak mau melihatmu stres seperti ini," ucap Suga yang langsung memotong perkataan Lisa.

"Maksudku, aku tak mau menolaknya!" ucap Lisa mengeluarkan sedikit cengirannya.

"Haisss, kau ini!"

Saat ini, Lisa dan Suga sudah berada di sebuah kafe. Pesanan mereka pun datang, dengan adanya Latte Machiato dihadapan Lisa, membuatnya lupa akan hal yang sempat mengganggu pikirannya.