"Pintar itu adalah keharusan dan bodoh adalah takdir"
🎮
Semua anggota World Rebel sedang mengikuti rapat dengan pemimpin mereka yang rutin diadakan seminggu 3 kali.
Nert... nert (seperti shirine ambulans)
Semua orang dibuat kaget oleh alarm ruang IT yang berbunyi nyaring pertanda bahaya. Mitsuki yang merupakan anggota tim IT undur diri dan segera berlari menuju ruang IT, untuk memeriksa masalah yang terjadi.
"Ada masalah apa Mitsuki?," tanya Choco, remaja berambut cokelat.
"Kerusuhan antar agama" jawab Mitsuki sambil mengotak ngatik 3 monitor di hadapannya.
"Apa kita harus turun ke lapangan, Mr. Shino?" tanya Choco ketika melihat Mr. Shino yang baru memasuki ruang IT.
"Ku rasa tidak perlu, biarkan saja polisi yang mengurusnya," Sahut Sarada yang sedari tadi asik menyalin file yang dikirim oleh pihak Research Field(RF).
"Tidak! Polisi Terlalu lambat mengatasi ini. Mitsuki! Cepat kumpulkan Research Field(RF) dan tim Attacker(ATK)!"
"Etiam." *Etiam=iya.
🎮
Sinar matahari menelisik masuk melalui celah jendela kamar Boruto, ia segera bergegas menyiapkan diri untuk berangkat ke sekolah.
"Ibu! Aku berangkat," teriak Boruto dari luar.
"Hati-hati boruto," jawab Hinata dari dalam.
Saat sampai dikelas, Boruto disambut oleh teriakan panik dari Metal, "bor... gua belom belajar, sekarang ulangan online TIK bor."
"Itu sih derita lo," ucap Boruto acuh seraya berjalan melewati Metal begitu saja.
"Jahat lo bor, gua kan temen seperjuangan lo," kesal Metal.
Tring... tring...
Bel masuk berbunyi berbarengan dengan guru Anko yang baru memasuki ruang kelas."Cepat taruh tas kalian didepan,jangan sampai ada apapun diatas meja maupun dikolong meja kecuali laptop," ujar bu Anko tegas.
Ulangan TIK pun dimulai, hampir seluruh murid mengeluh setelah melihat soal TIK yang ada dilayar monitor, berbeda dengan Boruto yang dengan santainya menyalin kunci jawaban yang baru saja ia hack milik sekolah.
Sisa waktu untuk mengerjakan ulangan masih tersisa 30 menit, selama ulangan dimulai Boruto hanya memikirkan tentang kacamata dan earphone yang dikirim misterius untuk nya. Hufttt, ia menghembuskan nafas nya kasar.
"Oke, gue udah memutuskan", gumamnya yakin.
'Mungkin ini kesempatan gue, toh gue udah bosen sama pelajaran TIK yabgselalu diulang, lagi pula ini termasuk impian gue yang mungkin gak masuk akal, tapi nyatanya?, buakankah tawaran ini menggiurkan,' batin Boruto.
"Mungkin aku bisa mencari tahu informasi menghilangnya ayahku," lirih Boruto.
Bel tanda istirahat berbunyi, yang membuat seluruh siswa dikelas 9-A berteriak panik karna belum selesai mengerjakan soal ulangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
World Rebel Academy
Science FictionKarakter: Mashashi Kishimoto. Story by: Neji_princeHyuga Ide: Nashfy (Azi) WRA adalah sebuah markas penegak keadilan yang sangat rahasia, mereka mampunyai tujuan, memusnahkan apapun yang akan merugikan manusia tak berdosa dibumi ini. Mereka tak mau...