#Inlander

120 10 2
                                    

"Maafkan saya baginda ratu."kata Sir Defras menghadap seraya membungkukan tubuhnya di hadapan ratunya.

Ratu-pun resah akan kelakuan anak semata wayangnya, "Kapan terakhir kali engkau melihatnya Sir Defras?"

"Terakhir aku melihatnya sedang berjudi ratu."

Ratu mengejamkan matanya, dia berusaha untuk menahan amarah di dadanya.
"Pastikan Prine Anthony jam tujuh malam nanti menghadap saya." titahnya.

Sir Defras pun menganggukan kepala, "Baik baginda."

Ratu-pun turun dari tahtanya, disambut oleh maidnya. Dia berjalan menelusuri taman bunganya, karena sekarang sudah pukul empat sore. "My Queen." sapa gadis cantik dengan senyuman cantik di wajahnya.

"Rosemary." Ratu-pun memeluk calon menantunya.

"Mari kita nikmati teh." ajak Ratu, Rosepun mengiyakan.

Pelayan-pun menuangkan teh ke cangkir gelas milik Rose dan Ratu, aroma teh itu sangatlah berbeda seperti sangatlah harum dan wangi. Rose meneguk tehnya dengan tata krama, dia terkejut dengan rasanya. "Demi tuhan, aku tidak pernah merasakan teh se-enak ini."

Ratu terkekeh pelan, "Serbuk tehnya langsung dari Hindia-Belanda." jelas ratu.

"Tanah itu seperti tanah surga." iri Rose.

Ratu tersenyum, dia meraih kedua tangan calon menantunya. "Tenang saja, kelak kau akan menjadi ratu persemakmuran Belanda."

Rose tersenyum senang, "Tapi bagaimana jika Tony tidak ingin menikah denganku?"

"Dengarkan aku Rose, kau memiliki wajah cantik tidak mungkin dia tidak jatuh cinta padamu." Ratu mengusap pipi kanan milik Rose.

********************************************

Dengan pengawalnya Tony menghadap ibunya yang sedang duduk di tahtanya, dia menoleh ke pengawalnya sebagai kode untuk meninggalkan dia berdua bersama ibunya.

"Apa aku harus membungkukan tubuhku?" tanya Tony tidak sopan.

"Bagaimana judimu? Aku yakin kau membuang jutaan gulden semalam."

Tony terkekeh, "Iyaya." jawabnya tidak peduli.

"Mau sampai kapan kau menghabiskan uang negara?" Ratu mencemaskan masa depan Belanda jika di bawah pimpinan anaknya.

"Dan sampai kapan kau menjajah tanah yang bukan milik-mu?" balas Tony yang membuat ibunya terdiam.

Ratu menegup ludahnya, dia berdiri dari tahtanya  menatap mata cokelat milik anak semata wayangnya
"Kau akan aku asingkan ke Hindia-Belanda!"

Mata Tony melotot tidak percaya, "No!" tolaknya.

"Tidak bisa di bantah, anak-ku." Ratu menuruni tahtanya lalu berjalan menghampiri Tony yang masih tidak percaya bahwa dia akan di asingkan.

"The Royal Wedding akan di adakan secepatnya, kau akan menikah dengan Rosemary."

Tony mengejamkan matanya, dia muak hidup seperti ini, segalanya di atur oleh kerajaan. "Aku membencimu ibu." saat Tony mengatakan itu,  hati ratu sangatlah sakit, mendengar kalimat itu dari anak laki-lakinya sendiri.





Tiba-tiba dapet ide ini, buru-buru langsung aku tulis. Bagaimana lanjut tidak?

Falling In Love with An InlanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang