setelah kejadian malam itu selesai, eren segera dibawa levi ke kediaman pribadinya. Tentu saja eren menurut. apalagi yang bisa ia lakukan selain mengatakan 'iya'.sampai di mansion pribadi levi, eren takjub. mansion yang layak disebut istana itu sangat megah. eren berbinar binar melihatnya sedangkan levi hanya tersenyum tipis melihatnya.
"ayo masuk." levi jalan mendahului eren, dan eren hanya mengikuti levi dari belakang.
levi menghempaskan badannya disofa, sedangkan eren bercanda kecil dengan salah satu pelayan muda yang sering dipanggil armin.
"eheheh, begitu lah tuan muda" armin menggarul tengkuknya canggung sedangkan eren terkekeh ringan,
"ah, aku jadi rindu ibuku. biasanya ia sangat cerewet. dia sedang apa ya disana?" eren menerawang sambil tersenyum. levi yang mendengar hanya mampu membisu, ia merasa seolah eren sedang menyindirnya secara halus.
armin yang tak mau merusak suasana cepat cepat mengganti topik lain, "an-anu tuan muda. bagaimana jika saya ajak berkeliling mansion ini?"
eren seketika semangat lagi, ia mengangguk antusias kemudian berjalan kearah levi. levi mengangkat alisnya, "bolehkan?" eren berbinar.
"boleh apa?" levi menggoda eren
"ish, ya berkeliling lah, ngapain lagi?" eren menggembungkan kedua pipinya, levi terkekeh kecil kemudian menarik tangan eren dan mengecup pipinya kilat, "ya, jangan sampai sore."
pipi eren bersemu merah, ia segera kabur dan mengapit tangan armin menjauh.
levi pun beranjak dan pergi menuju ruangan kantornya. (fyi dirumah lepay ada kantor kecil gtloh, dan ada kaya sofa, meja kantor, tivi led kecil and secret room)
***
setelah eren lelah berjalan jalan, ia memutuskan untuk mencari bahan dikulkas dan memasak.
'uwahhh, lengkap kulkasnya kaya kulkas tetangga!' eren membatin ngaco.
saat baru ingin mulai memasak, eren yang punya kebiasaan topless saat masak pun membuka kaos atasannya. menampilkan bodi roti sobeknya yang justru terlihat ramping itu.
ia memutuskan untuk membakar steak dan memeras lemon.
ia menikmati saat saat dirinya memasak, karena ia lumayan mahir dalam bidang itu.
levi yang baru turun dari kantor mininya, mencium aroma masakan dari dapur dan bergegas kedapur untuk mengisi perutnya itu
ia tertegun melihat eren topless yang sedang memasak. begitu.... jantan pfftt--
tanpa basa basi ia memeluk eren dari belakang, eren terkejut bahkan hampir melempar spatula kayu itu.
"uwahh, sir kau mengaggetkan ku."
levi diam saja sambil mengelus abs eren pelan.
"kau... bisa memasak?"
eren melirik levi kemudian tersenyum manis.
"well, sebelum ibuku pergi-beliau sering mengajariku memasak. aku suka memasak karena mengingatkanku kepada dirinya yang mengajariku dengan bahagia" cerita eren.
lagi lagi levi merasa bersalah karena membunuh orang tua eren.
tanpa sadar ia membayangkan jika justru dirinya yang orang tuanya dibunuh eren. pasti ia akan sangat membenci eren sekarang. tapi kenapa? eren tidak menaruh kebencian pada dirinya sama sekali.
levi mengeratkan pelukannya. "maaf....."
"hmm?"
"aku...aku terlalu emosi saat itu sehingga aku--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Sugar Baby {{ Riren }}
Short Storyeren hanyalah seorang jalang di club malam yang belum pernah dijamah sama sekali. Ia hanya diperintahkan untuk melayani minum-dan mengantarkan minuman. Tapi suatu hari, seorang bos mafia yang pen-/geplak/ maksudku mungil, ditawarkan kerja sama oleh...