10. Accident

39 9 19
                                    

Minggu, adalah hari yang paling dinanti oleh semua orang. Terutama kalian! Kaum kaum rebahan seperti aku, yang biasanya menggunakan hari minggu untuk bergulat manja diatas kasur dengan guling yang akan dipeluk hingga hari berganti menjadi senin.

Aku benar kan?

Tapi untuk saat ini, hari mingguku diisi dengan latihan. Lebih tepatnya rehearsal atau gladi bersih sebelum festival 2 hari lagi, setelah hari kelulusanku.

Aku sudah tidak sabar untuk itu, jadi aku berangkat lebih awal pagi ini.

"Yeji eonnie!" teriakku memanggil gadis cantik yang  sedang berdiri didepan lokernya.

"Hei Eunji-ah, kau terlihat bersemangat hari ini" kemudian dia tersenyum manis.

"Tentu saja, ini hari terakhir kita untuk latihan. Uhhh... Aku tidak sabar untuk festival" aku sangat antusias.

"Hemm, aku dapat melihat itu. Bagaimana ujian senimu kemarin?"

"Tentu saja aku melakukan yang terbaik, Jisoo ssaem sangat menyukainya. Kami mengcover lagu Blackpink. Itu adalah grup favoritnya."

Jadi, setelah pertengkaran Soobin dan Beomgyu kemarin aku menghubungi mereka dan memutuskan lagu dan tema dance cover kami. Awalnya mereka mendengus, tapi mereka tidak akan berani menolak. Atau mereka akan melihat beruang kutub mengamuk.

Siapa beruang kutub? Tentu saja aku!

"Hahaha, kau memang pintar dalam urusan mengambil hati orang lain Eunji-ah"

"Ahh, tidak juga. Hanya kebetulan saja aku juga menyukai Blackpink"


Tiba tiba aku teringat sesuatu.


"Eonnie..."

"Nee?"

"Apa Yeonjun oppa masih bersikap kasar padamu?" tanyaku ragu.

Iya, setelah Yeonjun oppa mengantarku pulang beberapa waktu yang lalu Yeji eonnie menceritakan semuanya sambil menangis dalam telepon.

Itu membuatku merasa bersalah. Seharusnya aku tidak memaksakan mereka untuk selalu berdua. Yeji eonnie selalu menjadi korbannya. Dia pasti pihak yang tersakiti.

"Hmm, seperti yang kau tahu. Yeonjun memang tidak pernah bersikap lembut dan manis padaku. Berbeda sekali sikapnya saat bersamamu... Aku iri" dia menghela nafas kemudian menunduk.

Aduh bagaimana ini? Yeji eonnie terlihat sedih.

"Mianhae eonnie, aku tidak tahu harus bagaimana menasehati Yeonjun oppa agar merubah sikapnya terhadapmu..."

"Gwenchanayo, masih bisa melihatnya saja aku sudah senang"

Sikapnya yang sabar malah membuatku semakin tidak enak.

"Sudahlah, jangan terlalu sering memikirkan hal ini. Lagipula, aku tidak apa apa" Yeji eonnie masih bisa tersenyum.

Dia ini malaikat atau apa?

"Ayo cepat ke ruang latihan, yang lain pasti sudah disana"

"Hmmm... Baiklah sebentar eonnie, aku ingin mengganti sepatuku dulu" aku mengambil sepatu berwarna putih dari dalam loker.



"Sudah ayo!" kami beranjak ke ruang latihan.









.o00o.









Latihan berjalan seperti biasa, bergantian.  Sekarang masih tim beregu yang berlatih. Baru setelah itu, aku dan Yeonjun oppa.

"Oke bagus, mungkin tambahkan sedikit power pada setiap hentakan kaki kalian. Dan Ryujin, kenapa kau terlihat tak bersemangat?"

Who Should I Choose?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang