Ini adalah hari Selasa. Selasa yang berbeda dari biasanya.
Apa yang membuatnya berbeda?
Tentu saja status hubungan kami. Aku dan Soobin sudah resmi berpacaran. Ini kali pertamaku menjalani hari sebagi pacarnya. Dan kali pertamaku memiliki kekasih.
Aku ingat betul bagaimana dia mengungkapkan isi hatinya kemarin. Dia berlutut dengan seikat bunga mawar ditangannya.
Aku tidak tahu kenapa dia memilih bunga mawar sebagai bukti cintanya, sementara bunga favoritku adalah matahari.
Dia menggenggam tanganku lembut, menatapku dengan senyum dan mengatakan...
"Tidak perlu aku jelaskan, kau pasti tahu apa yang aku inginkan. Aku tidak akan memaksamu. Aku akan memberikanmu waktu jika kau memintanya, aku akan menunggumu. Dari lubuk hatiku, aku ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu. Cha Eunji... Would you be mine?"
Pertama kali aku mendengar kalimat itu, seolah jantungku berhenti berdetak sesaat. Tanggul yang sudah aku bendung tidak mampu lagi menahan dorongan air mata yang memaksa untuk keluar.
Aku sangat senang, terlampau bahagia. Sampai sampai yang bisa aku lakukan hanyalah menangis. Tangisan kebahagiaan, penatianku selama ini tidaklah sia sia. Cinta ku ternyata tidak bertepuk sebelah tangan.
Saat itu tanpa ragu, dengan semangat aku menganggukkan kepalaku.
Soobin dengan senyum bahagia menarikku kedalam pelukannya. Pelukan erat dan juga hangat. Aku menyambutnya dan membalas pukannya lebih erat lagi. Mengisyaratkan bahwa tidak boleh ada yang memisahkan kami setelah ini.
Soobin adalah milikku sekarang.
Sinar matahari pagi masuk melalui celah dijendela yang masih tertutup itu. Aku membuka mataku sembari tersenyum. Sepertinya semalam mimpiku sangatlah indah.
Lagi.
Aku masih terus memikirkan kejadian kemarin. Membuat pipiku memerah dan senyum senyum sendiri seperti orang gila.
"Ahh Soobin!!" ucapku salah tingkah sambil menutupi wajahku dengan selimut.
Malu.
Aku bahkan masih tidak percaya kami akhirnya benar benar berpacaran.
'Dret... Dret... Dret...'
Aku menoleh dan mendapati ponselku yang bergetar. Kemudian mengambilnya, berusaha memeriksa siapa yang meneleponku sepagi ini.
Ohh...
Sang pacar rupanya.
"H-hallo?" jawabku gugup setelah menekan tombol hijau itu.
"Selamat pagi cantik!" serunya gembira disebrang sana.
Ketahuilah, aku menendang nendang selimutku saat mendengar sapaannya.
Wussssss... Terbang sangat tinggi.
Mencoba menetralkan detak jantung dan jangan sampai dia sadar aku sedang bertingkah konyol seperti ini hanya karena mendengar kata 'cantik' darinya barusan.
"Pagi juga"
"Sudah bangun?"
"Eum!"
"Duh gemasnya! Cepatlah bersiap, katanya mau lihat festival?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Should I Choose?
Fanfiction"I love you, Eunji-ya"-Taehyun "Noona, aku sangat mencintaimu!"-Hueningkai "Aku masih mencintaimu Eunji-ah, aku ingin memperbaiki semuanya"-Soobin "Aku tidak bisa mencintai wanita lain, hanya kau!"-Yeonjun "Jadi, siapa yang kau pilih?"-Beomgyu "Enta...