Chapter 1: Erina

424 45 15
                                    

Mata dari gadis berambut pirang itu sebenarnya bukanlah abu-abu tanpa cahaya seperti sekarang. Dulu, saat umurnya 10 tahun, matanya berwarna biru laut cerah. Seperti berlian yang ditimpa cahaya mentari, berkilau penuh keceriaan.

Namun kecelakaan itu terjadi, dan bukan hanya merenggut mata gadis cilik itu. Kedua orangtuanya juga telah tiada, bahkan hartanya habis hanya untuk membiayai dirinya yang saat itu sedang koma selama satu tahun penuh.

ia hidup sendirian setelah keluar dari rumah sakit. namun sejujurnya ia tak terlalu sendirian, seorang nany yang pernah bekerja di rumah orang tuanya dulu kembali dan mengasuh nya lagi. kali ini sebagai putri angkatnya sendiri.

namun semua tak semulus yang terlihat. anak dari nany yang mengadopsinya, serta suami dari nany Abel tidaklah menyukai Erina Marrionita Escandes.

hidup Erina sudah sangat berat tanpa pengelihatan. ia sekarang harus mulai kembali terbebani dengan kenyataan bahwa ia dibenci. namun didepan nany Abel, mereka sangat baik. Sementara di belakang itu, mereka berlaku kasar pada Erina. hingga kemudian saat Erina berusia 16 tahun, nany Abel meninggal dunia karena penyakit anemia.

meninggalkan Erina sendirian bersama 2 orang yang semakin membencinya. namun Erina sangat tabah, selain karena ia tak bisa melawan dan tak memiliki tempat lain. Erina bersikap baik dan mulai mandiri. selama 6 tahun sebelum Nany Abel meninggal, ia sudah belajar untuk menggunakan indra lain selain pengelihatanya yang sudah rusak.

Namun itu tidak menghentikan 2 orang yang masih membencinya itu. ia  tetap bertahan dan sedikit demi sedikit menabung, untuk segera pergi dari rumah itu saat ia sudah mengumpulkan cukup uang. dan jika bertanya darimana ia mendapatkan uang, Erina sangat suka membuat kue.

ya, meski buta, namun Erina sangat pintar dalam membuat kue. ia mempelajari cara membuat kue bersama Nany Abel, dengan alat manual tanpa timbangan saat ia masih belum terlalu belajar untuk menggunakan indra pendengarannya. hingga saat ia berusia 18 tahun, ia berhasil membuat kue-kue kering yang ia titip pada tetangganya. semua itu, tanpa sepengetahuan suami dan anak dari Nany Abel.

kini tak terasa Erina sudah berusia 20 tahun, dan ia sudah pindah dari rumah Nany Abel kurang lebih 2 tahun yang lalu. ia mendapat sebuah rumah kecil di sebuah kota kecil yang berada di utara hutan yang bernama Slender forest.

Erina masih menjajakan kue untuk kebutuhan hidupnya. penduduk juga sangat ramah pada Erina yang memang murah senyum. namun satu hal yang tidak diketahui oleh erina. ada seseorang yang juga sering memperhatikannya dibalik kegelapan dan pepohonan didekat rumahnya.

karena semua itu terjadi pada suatu malam, di musim gugur yang dingin...
.
.
.
.
.

Erina terbangun pada suatu malam, ia mendengar sebuah suara benda jatuh di teras belakang rumahnya. meski takut, Erina perlahan bangun dan mencari sumber suara itu. ia juga mendengar suara seseorang di sana. maka erina bergegas mengambil tongkatnya untuk pertahanan diri. perlahan ia meraba gagang pintu, samar-samar pantulan suara dari derit kayu lantai di teras membuat resonansi pantulan cahaya yang memperlihatkan struktur pintu didepan Erina.

Samar namun terlihat, Erina keluar dari kamarnya dan berjalan perlahan menuju dapur dimana pintu teras belakangnya berada. kini ia mendengar suara erangan yang cukup keras. Erina membeku. ia mulai ragu apakah harus menghampiri siapapun itu yang nampaknya sedang kesakitan didepan pintu.

Namun rasa penasaran mengalahkan rasa takutnya. Erina kini berada didepan pintu teras belakang di dapur. Ia meraba pintu itu, sementara diluar pintu itu masih terdengar erangan kesakitan. Perlahan Erina membuka pintu itu. Sayangnya Erina tidak sadar bahwa pergerakannya sudah diketahui oleh orang yang kini tengah duduk di teras rumahnya.

The Eyeless Love (Eyeless Jack X Oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang