[11]

9 1 0
                                    

Selamat membaca para reader's
-
-
-
-
-
-
-

1 bulan telah berlalu, Jihan masih saja belum sadar dari komanya.

Saat dokter memeriksa kondisi Jihan, tiba-tiba Jihan kejang-kejang dan kondisinya semakin kritis. Salah satu suster keluar dari ruang UGD dan menyampaikan kondisi Jihan kepada keluarganya bahwa Jihan sedang kritis.

Mama Jihan yang mendengar kondisi Jihan langsung menangis histeris dan Daffa langsung menghubungi Naufal agar segera datang ke RS sekarang juga.

Saat Daffa baru tiba di RS, dia kaget karena melihat Daffa menangis terisak-isak didepan ruang UGD, saat Naufal bertanya mengapa Daffa menangis, dengan sesenggukan Daffa menjawab jika Jihan sudah pergi untuk selamanya disaat itulah mata Naufal sudah berkaca-kaca, kemudian Naufal juga ikut menangis saat tahu jika itu artinya Jihan sudah meninggal dunia.

Sekarang didalam ruang UGD semuanya sedang berduka, Mama Jihan menangis sambil memeluk tubuh Jihan yang sudah tidak bernyawa lagi, semuanya terisak dalam tangis. Naufal sangat terpukul karena belahan jiwanya sudah pergi untuk selamanya, dalam hati Naufal menjerit, dia sangat menyesal karena selama dia bersama Jihan, dia belum benar-benar bisa membahagiakan Jihan. Dalam hatinya Naufal mengucapkan "Selamat Jalan Wahai Kekasih Hatiku"........



Hmm maaf yah aku buat ceritanya sad ending
Ini masih belum tamat ya gaess masih ada kelanjutannya dinext chapter......

Jangan lupa Vote & Commentnya yahh

LOYALTY (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang