Setelah Randy menyelesaikan pendidikan SLTP nya di kampung, Randy memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan Menegah Atas nya ke Ibu kota Provinsi tempat tinggal nya.
Seketika Randy melamun memikirkan sekolah yang akan menjadi tempat dirinya belajar dikota. Dimana Randy memikirkan bangunan sekolah yang luas, sekolah nya bertingkat, dan memiliki lapangan olahraga yang lengkap.
Setelah Randy selesai dari aktivitas melamun yang dia lakukan diteras rumah, akhirnya keinginan Randy tersebut disampaikan nya kepada kedua orang tua nya pada saat mereka sedang menyantap makan malam di ruang tamu. Seketika Randy membuka suara kepada kedua orang tuanya.
"Ayah dan Ibu, ada yang mau Randy sampaikan" Perkataan Randy hanya di gubris biasa saja oleh kedua orang tuanya
"Mau menyampaikan apa toh le" Ibu Randy membalas ucapan Randy sebelumnya
"Begini bu, Randy kan telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama, dan Randy memiliki impian untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Menegah Atas di Kota. Bagaimana menurut ayah dan ibu?" Dengan rasa takut Randy akhirnya berhasil menyampaikan keinginannya kepada kedua orang tua nya yang disaksikan oleh adik Randy
Dengan tatapan tajam sang ayah menatap Randy seakan mengisyaratkan bahwa keinginan Randy tidak akan disetujui oleh ayahnya, dan akhirnya tatapan sang ayah tersebut berhasil membuat Randy menjadi sedikit takut dan Randy menunjukkan ekspresi sedih dan langsung menunduk kebawah.
Flashback sedikit mengenai karakter sang ayah yang keras, dimana ayah terkadang menunjukkan ekpresi yang kurang suka ketika mendapatkan informasi yang tidak sesuai dengan harapannya. Pada masa kecil Randy dan saudara kandungnya sering menyaksikan kedua orang tua mereka berantam. Suatu ketika sang ayah mabuk akibat minuman keras dan berantam dengan ibu hingga sang ayah melakukan tindakan menghancurkan barang-barang rumah seperti piring dan kaca jendela.
Akibat dari reaksi kekerasan yang disaksikan Randy terhadap perilaku sang ayah, membuat Randy menjadi pribadi yang takut untuk menyampaikan gagasan kepada kedua orang tua nya.
"Kamu pernah berpikir tidak Randy bahwa uang sekolah dan biaya kehidupan kamu di kota nanti begitu mahal" terang ayah kepada Randy
Sebelum Randy menjawab pertanyaan sang ayah, ibu yang sedari tadi memperhatikan ekspresi ayah ketika melihat Randy akhir nya menjawab perkataan sang ayah tersebut.
"Untuk biaya sekolah nya dan biaya kehidupan selama Randy bersekolah, nanti kan uang masuknya bisa kita pinjam yah dengan saudara" ibu Randy seakan setuju dengan harapan Randy untuk bersekolah di kota.
Ibu menatap ayah seakan memberika informasi bahwa ketika Randy sudah bersekolah di kota, semua akan baik-baik saja.
Setelah ibu dan ayah Randy saling bertatapan beberapa detik, akhirnya ayah Randy memberikan tanggapan terhadap ucapan yang disampaikan oleh anaknya tersebut.
"Baiklah, karena anak ayah laki-laki cuman ada satu, maka ayah harus membuat perjanjian mengenai kehidupan kamu di kota kelak. Bagaimana menurut mu Randy?" Pernyataan sang ayah tersebut membuat Randy sedikit tersenyum
"Baik ayah, Randy siap untuk menjalankan janji apapun yang ayah harapkan kepada Randy. Yang terpenting bagi Randy, Randy dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi di Kota, karena Randy memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Dokter ayah" Randy akhirnya tersenyum
Seketika mendengar pernyataan Randy mengenai cita-citanya, sang ayah terdiam sejenak untuk menyampaikan perjanjian yang akan dia berikan kepada anak laki-laki semata wayangnya tersebut.
"Perjanjian yang akan ayah berikan yang pertama kamu harus selalu mempertahankan peringkat juara kelas kamu. Ketika kamu tidak mendapatkan peringkat tiga besar, maka ayah akan membawa kamu kembali kekampung halaman, bagaimana menurut kamu?" Ayah menunjukkan ekspresi sangat serius
Randy seakan tidak percaya akan prestasi yang ia dapatkan dibangku sekolah menengah pertama yang selalu juara kelas. Randy terdiam sejenak akan perjanjian sang ayah tersebut, dikarenakan Randy seakan tidak percaya apakah dirinya dapat menjadi juara diantara anak-anak kota yang pendidikan dan perkembangan teknologinya lebih canggih dibandingkan dengan dirinya yang hanya berasal dari sebuah kampung terpencil.
"Randy menyetujui perjanjian tersebut ayah. Berarti cuman satu perjanjian itu saja ya yah?" Terang Randy kepada sang ayah
"Tidak hanya itu perjanjiannya, ayah juga ingin kelak kamu harus rajin beribadah, menjadi anak yang taat kepada orang tua (tidak lupa asal kamu bahwa kamu seorang anak kampung), tidak sombong, dilarang untuk mengikuti pergaulan anak kota yang merokok, mengkonsumsi minuman keras, penyalahgunaan narkotika dan yang terpenting ayah berharap kamu menjauhkan kehidupan seks bebas" Ayah membahas perjanjian itu semua di hadapan ibu dan adik Randy
Ibu Randy kembali menatap sang ayah karena perjanjian yang begitu banyak dan ada satu perjanjian yang menurut sang ibu sedikit sulit dilakukan oleh putranya yaitu Randy harus mempertahankan prestasi juara kelas nya di kota tempat Randy menutut ilmu tersebut.
"Randy dapat menuruti semua perjanjian yang ayah berikan kepada Randy. Randy berharap ayah dan ibu selalu mendoakan Randy ketika dalam masa pendidikan di kota kelak" Randy meneteskan air mata ketika memberikan pernyataan tersebut dan seketika tangan Randy langsung menghapus air matanya sendiri
Ibu Randy yang sedari tadi hanya terdiam dan hanya menatap kepada ayah ketika memberikan perjanjian tersebut akhirnya menjatuhkan air mata didepan ayah, Randy dan adik Randy.
Akibat tetesan air mata yang jatuh dari pelipis mata sang ibu, Randy akhirnya mengusap air mata tersebut dan Randy berkata kepada ibu
"Mengapa ibu menangis? Apakah ibu takut apa yang akan terjadi kepada Randy kelak ibu?"Ibu percaya Randy akan menjadi seorang yang sukses dimasa depan kelak. Ibu hanya berpesan Randy selalu mengandalkan Tuhan ketika apapun yang terjadi, dan jangan sampai meninggalkan ibadah apapun alasannya ya nak"Ibu kembali tersenyum seakan semua akan baik-baik saja
Ayah Randy meminta kepada sang anak untuk menuliskan perjanjian tersebut disebuah kertas, untuk menjadikan perjanjian tersebut akan selalu diingat oleh Randy maupun ayah dan ibunya.
Kemudian Randy menuliskan semua perjanjian yang diminta oleh ayah, dan Randy menandatangi perjanjian tersebut.
Jika banyak typo tolong dibantu koment ya
Cerita ini merupakan awal dari perpindahan kehidupan Randy dari kampung menuju kota.
Mohon maaf jika cerita ini sedikit ga jelas. Hehehe
Tolong dikoment yaa jika menjumpai kata-kata yang sulit dimengerti🙂🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan dan Cita-Cita
General FictionSebuah kisah dari perjalanan hidup seorang anak yang lahir dari sebuah kampung yang memiliki sebuah cita-cita yang besar untuk menjadi seorang yang sukses dan bermanfaat. Randy yang merupakan anak yang sangat pintar yang berasal dari sebuah dusun t...