* Pindah!

1.3K 109 9
                                    

"Jinny-ah! Jinny-ahhh!!"

Gadis berambut platinum blonde itu nampak acuh tak acuh saat mendengar namanya terus di panggil oleh seseorang di belakangnya.

Ia tetap melenggangkan kaki jenjangnya menyusuri koridor kampus.

Tak peduli dengan beberapa pasang mata yang mulai meliriknya risih lantaran telah menciptakan drama kecil dari aksi pengejaran orang di belakangnya.

"Jinny-ah changkaman.."

Sebuah tangan mencengkram pergelangan tangannya yang membuat gadis bernama Park Jinny itu terpaksa menghentikan langkahnya dengan menghela napas lelah.

Mata tajamnya mendelik kesal. "Apalagi? Aku tidak akan termakan rayuanmu untuk yang kedua kalinya, kau dengar itu?"

"Tolong dengarkan aku dulu Jinny-ah.. Aku tidak ingin kita berakhir seperti ini."

"Oh perlu kuingatkan, KAU yang sudah membuat semuanya menjadi seperti ini!" ujarnya dengan penekanan di kata 'kau'

Saat Jinny hendak kembali pergi, tangan itu kembali menahannya dan membuat emosi Jinny akhirnya terpancing.

"STOP IT MIZUKI! Biarkan aku pergi!!"

Karena suara Jinny yang lantang, akhirnya mereka berdua pun menjadi pusat perhatian banyak orang yang kini memandang mereka dengan banyak pertanyaan di benak masing-masing.

Jinny yang menyadari kecerobohannya telah mencuri perhatian banyak orang pun hanya bisa menutup kedua matanya. Menyesal.
Bertambahlah sudah gosip lain tentang dirinya.

Kabar putusnya ia bersama Léa beberapa hari yang lalu telah menjadi bahan gosip satu kampus dan desas desus yang beredar jika dirinya telah merebut Léa dari Soodam semakin memperburuk citra Jinny di mata mahasiswa maupun mahasiswi satu kampus.

Jinny tak pernah mengharapkan dirinya akan terkenal dengan segala macam gosip tragis tentang hubungan percintaannya. Sekalipun ia tak pernah menginginkan hal itu. Mungkin hanya nasib asmaranya yang kurang beruntung.

Mungkin.

"Léa Unnie.."

Léa maupun Jinny menoleh ke sumber suara.

Melihat Soodam berdiri tak jauh dari mereka, Léa pun segera melepaskan cengkraman tangannya di pergelangan tangan Jinny. Hal itu sontak membuat Jinny berdecih dengan memutar kedua bola matanya. Dalam hati bergumam 'Dasar munaf*k'

"E-eoh Soo-soodam-ah.. Ini-" perkataan Léa terhenti saat Soodam berjalan mendekati mereka dengan tatapan tajam yang mengarah pada Jinny.

"Apa masih belum cukup?" tanya Soodam yang membuat Jinny mengerutkan dahinya bingung.

"Huh?"

"Aku tidak menyangka kau seorang gadis munaf*k."

"Mwoya?? Jaga ucapanmu Soodam-ssi!!" ujar Jinny tak terima.

Tak peduli lagi dengan tatapan tajam Soodam maupun pandangan orang-orang.
Jinny hanya ingin melawan Soodam untuk menyelamatkan harga dirinya.

"Wae? Fakta mengatakan seperti itu, kau baik di depanku tapi diam-diam di belakangku kau berusaha merebut Léa Unnie dariku. Heol.. Aku tidak percaya jika kita pernah bersahabat." ujar gadis itu penuh sarkasme.

"Cih! Lagipula aku juga tidak sudi bersahabat denganmu. Dan perlu kau tahu, Léa Unnie-mu inilah yang munaf*k, dia yang terus mengejarku, kau layak meragukan kesetiaannya padamu."

Setelah berkata demikian, Jinny pun buru-buru pergi meninggalkan pasangan menyebalkan yang membuat air matanya hampir saja jatuh di depan umum.

Langkah Jinny semakin cepat saat dirinya tidak mampu lagi menyembunyikan kesedihan yang diam-diam di rasakannya.

Saying I Love You (DxJ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang