Yosua Sinarta. Sahabat Shela dan Jeremy sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Pria ini yang selalu ada di samping Shela. Dia selalu membantu menguatkan Shela untuk melewati semuanya.
Saat Jeremy yang notabenenya suami sah dari Shela di mata hukum negara dan agama malah menghilang entah kemana dan hanya pulang larut malam tanpa kejelasan, Yosua selalu menemani Shela di masa-masa tersulitnya sejak awal kehamilan.
Seperti sekarang, Yosua masuk ke dalam apartemen Shela untuk mengecek keadaan sang sahabat.
"La? Shela? Lu baik-baik aja?" ucap Yosua terlihat khawatir melihat keadaan Shela yang sedang menangis di sofa apartemennya
"La... Jawab gue"
Tak kunjung mendapat balasan, Yosua segera duduk di sebelah Shela dan langsung memeluk wanita itu. Dia menenangkan sang sahabat yang menangis tersedu.
"Sakit Yo... Sakit banget. Kenapa dia gak bisa sedikitpun ngelihat gue... Dia gak bisa sedikitpun buka hatinya untuk gue. Gue kurang apa dari Rosiana sih?" ucap Shela masih menangis di pelukan Yosua
"La, jangan buang air mata lu buat dia. You deserve someone better than him. Masih banyak pria di luar sana yang mau sama lu. You better open your eyes. Forget him"
"Tapi susah Yo. Gak segampang omongan lu gue bisa ngelupain dia. Apalagi bayi dalam rahim gue pengen sama papanya terus tapi dia gak pernah disayangin papanya."
"Bahkan saat gue ngidam, selalu lu yang beliin gue segala hal yang gue pengenin. Lu selalu ngelus perut gue padahal bayi gue pengennya dielus papanya"
"Apa gue gak berhak dicintai Jeremy ya? Dia sama sekali gak kelihatan bahagia semenjak menikah sama gue. Bukan keinginan gue juga buat hamil anaknya. Kenapa semuanya harus kayak gini. Gue mau Jeremy yang dulu, Yo"
Shela berkeluh kesah panjang kepada sang sahabat. Baru saja Yosua ingin membuka suaranya, terdengar bunyi apartemen dibuka.
Jeremy masuk dan melihat keduanya dalam posisi berpelukan. Pria itu hanya melihat mereka datar dan beranjak ke kamarnya.
Sebelum lebih jauh, Jeremy berhenti tanpa membalikkan badannya dan berkata "La, selesai nangisnya ke kamar. Aku mau ngomong penting sama kamu"
Setelah kepulangan Yosua, Shela segera pergi ke kamar Jeremy. Mereka berdua memang tidur terpisah kamar.
"Jer, kamu ga mandi dulu? Pengen aku buatin air hangat? Atau mau makan? Pengen aku masak-" belum selesai berbicara ucapannya sudah dipotong Jeremy
"La, langsung aja ke intinya. Aku pengen ngomong ke kamu"
Shela gugup setengah mati menunggu ucapan sang suami.
"Aku pengen setelah bayi ini lahir kita cerai"
DEG
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙁𝙊𝙍𝘾𝙀𝘿 ✔
Short StoryBagaimana jika kalian menikahi sahabat kecil kalian sendiri? Bukan karena cinta, namun karena suatu kesalahan yang terlanjur dilakukan. Original story by me. Please do not copy and plagiarize 🙏🏻 Genre: Hurt, Angst, Romance Start: Aug 16, 2020 End...