Enam

562 63 6
                                    

2 hari kemudian

Shela sekarang sedang duduk berhadapan dengan Cio. Entah apa yang ingin lelaki itu utarakan kepada Shela sampai memintanya untuk bertemu berdua seperti ini.

"Jadi apa yang mau kamu bicarain Cio? To the point aja. Waktu aku gak banyak. Aku harus cepat pulang mau ngurusin Esther" ucap Shela

"Oiya aku lupa. Selamat ya buat kelahiran anak pertamamu" kata Cio

"Aku di sini hanya pengen ngasih tau kalau sampai sekarang Ana masih berhubungan sama aku. Dan yang kamu lihat foto Jeremy gendong Ana waktu itu gak sesuai yang kamu pikirkan" jelas Cio

"Maksud kamu?" tanya Shela tidak mengerti

"Ana mabuk dan Jeremy gak sengaja nemuin dia waktu itu jadi dia bantuin Ana. Setelah itu Jeremy telepon aku buat kasih tau keberadaan Ana" jelas Cio lagi panjang lebar

Shela terdiam. Memikirkan semua hal membuat otaknya tak dapat memproses apa yang baru dikatakan Cio.

"Sekarang keputusan ada di tangan kamu. Apakah masih mau lanjutin perceraian ini atau enggak. Aku hanya mau kasih tau hal yang gak kamu tau" ucap Cio

"Tapi Jeremy yang mau cerain aku. Aku hanya ikutin kemauan dia" jawab Shela

Di apartemen

Shela dilanda kebingungan saat ini. Dia mencari handphone di dalam tasnya berniat menghubungi Yosua untuk meminta sarannya. Namun dia tak sengaja menemukan sebuah perekam suara.

"Perasaan aku gak pernah ada barang ini deh. Ini punya siapa ya?" batinnya

Dia memutuskan memutar suara dalam perekam suara tersebut.

"Aku mau lepasin Shela aja Cio. Menurut aku dia berhak bahagia sama orang yang lebih baik dari aku. Selama menikah sama aku dia gak bahagia sama sekali. Aku gak bisa jadi suami yang baik untuk dia. Aku gak mau dia lebih tersiksa kalau pernikahan ini dilanjutin. Aku mau kasih dia kebebasan. I know i am a loser. Aku tau aku pengecut banget karena lebih milih ngehindarin Shela daripada mengungkapkan semua perasaan aku selama ini ke dia"

"Kamu bisa ceritain aku sejak kapan kamu naruh hati ke dia?"

"Sebenarnya jujur aku suka dia dari pertama kali kita ketemu. Tapi waktu itu Ana ngutarain perasaan ke aku jadi aku gak enak hati dan menerimanya."

"Selama enam tahun pacaran itu aku sama sekali gak ada perasaan ke Ana. Itu aku jalanin hanya akal-akalan aku biar bisa lebih dekat dan bisa cerita ke Shela. Jujur aku gak tau cara deketin dia apalagi posisinya aku masih milik cewek lain kan."

"Waktu aku dan Ana putus, maaf banget Cio aku jadiin kamu alasan putus. Padahal kan kamu tau Ana udah ngerasa kalau aku memang gak pernah cinta sama dia makanya dia milih sama kamu."

"Kalau kamu beneran cinta sama Shela kenapa kamu malah main cewek sana-sini setelah putus?"

"Aku main cewek setelah putus dari Ana buat lihat reaksi Shela tapi dia kelihatannya baik-baik aja. Aku sedih."

"Ada yang masih pengen aku tanyain. Untuk kejadian insiden malam itu gimana?"

"Waktu kejadian aku sama dia melakukan hal yang di luar batas itu, sebenarnya aku masih sadar waktu mau melakukan hal tersebut. Aku tau aku salah karena memaksa Shela buat terikat sama aku. Karena aku udah terlalu cemburu."

"Malam itu aku dapat kabar kalau Shela baru selesai makan malam sama Yosua. Aku sakit hati banget makanya aku yang ngerencanain itu semua. Aku tau aku salah. Cinta emang gak bisa dipaksakan."

"Biar sekarang aku lepas dia biar dia bisa bahagia sama Yosua aja. Makasih banyak ya Cio udah bantu aku selama ini"

Shela terdiam mendengar rekaman tersebut. Dia tidak menyangka ternyata Jeremy juga menyimpan rasa yang sama dengannya selama ini. Dia salah berpikir bahwa Jeremy tidak peduli dan bahkan mengabaikannya karena membenci pernikahan ini.

-tbc-

𝙁𝙊𝙍𝘾𝙀𝘿 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang