Prolog

229 82 107
                                    

     Tak bisa memungkiri kenyataan, bahwa kita hidup berdampingan dengan 'mereka', yang tak mudah dilihat oleh kebanyakan orang. Semua pengalamanku—berbicara dengan mereka, menjadikanku seorang pendengar yang baik.

     Memang aneh, bagaimana Tuhan mengatur hidup? Kemampuanku ini juga takdir dari-Nya, dan tak semua orang bisa percaya. Pasti mereka mengejekku 'aneh'. Aku hanya menceritakannya pada orang yang mempercayaiku, orang tua dan teman-teman saja. Mempunyai kemampuan ini sangat besar risikonya dan harus pandai untuk menguasai.

                           👻👻👻👻
    

    Namaku Vava, ketiga panca indraku dapat merespons 'mereka yang sudah meninggal.'

     Namaku Aniva Varisha yang akrab dipanggil Vava. Gadis manis yang mempunyai lesung di pipi kiri dan kanan, tetapi aku agak gemuk siih. Anak pertama dari satu bersaudara. Awalnya aku mempunyai dua bersaudara namun adik keduaku meninggal saat masih bayi.

     Varisha adalah gabungan nama dari kedua orangtuaku yaitu Varrel dan Risha. Sedangkan nama Aniva adalah nama impian ibuku ketika aku sedang di kandungan.

     Vava seorang gadis yang mempunyai kelebihan yang jarang dimiliki orang lain. Dapat melihat 'mereka' yang belum tentu orang lain lihat. Kelebihan yang sudah aku miliki sejak lahir, baru diketahui saat SMP. Saat kecil aku selalu bercerita kepada orangtuaku kalau aku melihat 'mereka', orangtuaku pun percaya kalau anaknya indigo.
    
     Memang semua tak semudah yang kita bayangkan. Butuh waktu untuk beradaptasi dengan alam 'mereka'. Berhentilah berpikir tentang 'mereka' yang suka membunuh. Karena 'mereka' juga pernah menjadi manusia.

     Telingaku sangat sensitif. Aku mampu mendengar banyak suara tidak jelas, teriakan, jeritan, minta tolong, bahkan suara 'mereka' dapat kudengar. Penglihatanku sensitif. Aku melihat mereka yang tidak terlihat.  Begitupun dengan penciumanku. Setiap langkah 'mereka' tercium bau yang sangat menyengat.

     Kubuka kembali gerbang antara aku dengan 'mereka'. Masuklah dalam lorong panjang itu, siapkan mata hati kalian untuk dapat merasakan kehadiran 'mereka' setiap membaca kisah ini. Kupersilahkan kalian masuk.

~Selamat datang di INDIGO~

Jangan lupa vote and comment ya

IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang