Di sore harii aku keluar untuk mencari angin. Tak sengaja bertemu sama saudaraku, akhirnya kita bermain. Ada rumah besar yang kelihatan serem sihh, padahal dari luar aja kita lihatnya.
"Dek, sini main di rumah," kata Bu Sumarsih (Pemilik rumah itu)
Kita saling menatap dan mengiyakan kata Bu Sumarsih itu. Saat masuk aku merasakan ada yang melihatku.
"Door," kata Azmi
"Kenapa sih suka ngangetin mulu, kesel deh." Sambil memajukan bibir
"Udah Ayuk kita main di atas." Sambil menarik tanganku dan Azmi
Naik tangga pertama perasaan ku mulai kacau, semakin naik semakin gelisah. Bingung kenapa aku seperti ini? Ada apa dengan diriku? Akhirnya tepat di tangga 10 aku merasa gak kuat.
"Azmi, Salsa, aku turun ya gak mau naik," sambil keringat dingin
"Kamu, kenapa?" Kata Salsa
"Gak apa apa kok, cuman gak enak badan aja." Sambil menatap mereka
"Yaudah, tunggu dibawah ya? Kita mau keatas dulu." Kata Azmi
"Iya kalian hati hati ya?"
Mereka hanya tersenyum lalu pergi keatas. Sedangkan aku dibawah masih gelisah, kacau pikiran aku kemana mana. Setengah jam aku menunggu dibawah, tiba tiba mereka berlari kebawah.
"Kalian kenapa?" Tanyaku khawatir
"Nanti aku ceritakan, kita keluar aja yuk?" Ajak Salsa
Saat kita mau keluar rumah, Bu Sumarsih marah marah sambil membawa pisau. Darah kemana mana, marah-marah, kita berpelukan karena takuttt. Anehnya ada lingkaran yang mengelilingi Bu Sumarsih itu, lingkarannya dari darah. Tiba tiba dengan berasamaan pintu ke buka dan Bu Sumarsih melemparkan pisau itu ke arah dinding.
"Aaaaaaa" Salsa berteriak, karena hampir kena lemparan pisau itu.
Kita jalan pelan pelan ke arah pintu. Bu Sumarsih menunjukkan sebuah tulisan dari darah, aku tak mengerti tulisan itu. Ayah aku menyuruh kita untuk cepat pergi dari rumah itu. Bu Sumarsih juga mulai merendah amarahnya, membersihkan semuanya.
Aku tak sengaja mendengarkan percakapan orang tua ku.
"Dirumah itu dulunya yang tinggal menyembah jin atau iblis jadi di situ banyak jin, apalagi dikamar depan itu yang buat persembahan" ayahku berkata kepada ibuku.
"Mangaknya jadi seperti itu" kata ibuku
👻👻👻👻👻
Keesokan harinya, aku melihat Bu Sumarsih itu pergi dari rumah itu. Katanya pindah rumah, setiap aku melewati rumah itu kelihatan seram, apalagi kejadian waktu itu. Setiap hari rumah itu gelap, tanpa ada listrik sama sekali, sangat mengerikan saat malam hari.
🌻Setiap rumah pasti ada penghuninya, tetapi jika rumah itu kita buat baik. Setan itu akan pergi dengan sendirinya, ingat rumah dalam kondisi lembab sangat disukai oleh 'mereka' apalagi kondisi gelap.🌻
Jangan lupa vote and comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo
HororTak bisa memungkiri kenyataan, bahwa kita hidup berdampingan dengan 'mereka', yang tak mudah dilihat oleh kebanyakan orang. Semua pengalamanku-berbicara dengan mereka, menjadikanku seorang pendengar yang baik. "Disetiap kedipan mataku bertambah lah...