Bertemu Orang Asing

34 10 1
                                    

Sampainya di club

"Eh Doni mana sih, sumpah ini tempat berisik banget" gerutu Rara.

"Apaharus ya club serame inii buset. Gue telfon aja deh si Doni"
Rara mulai mengambil handphone di dalam tas kecil nya

"Halo Don, Lo cepet keluar ya. Gua udah di luar"
"Oh iya Ra tunggu 5 menit"
"Ih lama banget,, buruaann. Banyak nyamuk"

*Tut..Tut..Tut..*

"Dasar ni bocah ga berubah-berubah dari SMP, selalu mattin sepihak"

Hampir 5 menit Rara menunggu Doni tidak kunjung keluar, Rara pun mulai cemas

"Doni mana sih woy, kaki gua pegel nih. Sumpah ya gua udah jamuran disini, katanya 5 menit."
"Gua susulin aja deh di dalem, sumpah mana gue ga pernah ke club, pasti gua norak banget pas di dalem"

Rara mulai melangkah kan kaki menuju club. Baru sampai pintu utama, Rara sudah mual. Bagaimana tidak aroma alkohol sudah sangat menempel di ruangan sana. Setiap orang nya juga gaada yang bisa berdiri tegak, semua nya sempoyongan.

"Ini apa apaan sih,"

Baru saja masuk Rara di tabrak oleh lelaki yang entah lah tampan atau tidak yang jelas Rara tak begitu peduli. Karena tujuannya hanya bertemu dengan Doni

"Eh mas gapapa, mas, mas sadar dong. Ni orang belum kenal aja udah nyusahin ya"
"Mbak boleh antar saya pulang, ini kuncinya"
"Idih, kan gue belum jawab mau apa enggak. Main ngasih kunci aja, nih orang gatakut apa kalo gua perampok"
"Ayo mbak antar saya ke mobil, saya udah capek banget"
"Eh mas gabisa gitu dong gua gamau ya bye"

Rara meninggalkan lelaki tadi di tengah pintu utama dengan kondisi setengah gasadar.
Rara masuk ke club masih dengan tujuan yang sama yaitu mencari Doni.

Setelah 30 menit an Rara memutari club itu hasilnya nihil. Gaada batang hidung Doni di dalam.

"Gua keluar aja deh. Ngeselin si Doni, gua kan cuma mau curhat"

Saat kembali ke pintu utama, Rara memdapati lelaki yang ia tinggal tadi masih ada di sana

"Oh astaga, kau masih di sini rupanya. Sana pulang"
"Kalo gua bisa nyetir dalam kondisi gini pasti gue udah pulang dari tadi"
"Ah jadi lo tetep nyuruh gue anterin lo, astaga"
"Iya buruannnnn"

Rara membopong lelaki yang baru di kenalnya barusan ke parkiran untuk mencari mobil nya. Rara tidak begitu keberatan karena dirinya sendiri tidak membawa kendaraan, ia tadi naik ojol. Dan sudah larut malam paati gaada ojol yang jalan.

"Lo arahin rumah lo ya"
"Gue tinggal di apartemen mawar, unit 303 lantai 12"
"Buset ni orang"
"Lo jangan ganggu gue gue mau tidur. Pusing bet nih"
"Hiiii.... Awas ya loo gua bejek bejek lo"

Setelah hampir 45 menit Rara sudah sampai di depan apartemen mawar

"Banguuunnn, udah sampai"
"Ha cepet banget"
"Cepet pala lu, 45 menit perjalanan gua capek woy"
"Buru anterin gue ke kamar, gua masih sempoyongan"
"Lo minum berapa gelas sih"
"Setengah usah gusa banyak cincong"
"Sumpah ya setengah gaakan bikin mabuk lagi"

Rara tau hal itu karena biasanya Doni bisa habis sampai 3 botol baru dia benar-benar mabuk

"Gua gabiasaa tolol"
"Kalo gitu kenapa Lo minum begoo"
"Sstt anterin gue ke kamar buruan"

Rara pasrah dia harus mengantar lelaki tadi ke kamar nya

"Udah sana pulang"
"Enak aja Lo main ngusir anak orang sembarangan, bilang makasi dulu"
"Hmm thank you, bye"
"Tunguuu.. Lo harus tanggung jawab"
"Tanggung jawab apaan gua ga ngapa-ngapain Lo Yo gausa ngadi-ngadi kau hyung"
"Gua udah anerin Lo sampe rumah dengan selamat, berarti Lo juga harus anterin gue dong"
"Gaada otak ni anak Lo tau kan kepala gue pusing banget"
"Aaaa..mama tolongin Rara"
"Lo gausa nangis bisa ga si"
"Makannya anterin pulang"

"Mending lu nginep aja dulu deh"


Sudah upload ya part 2 nya..
.
.
.
Aku yakin kalian pasti tau banget gimana cara menghargai penulis
.
Love you readers
Sampai ketemu next part ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

gapapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang