00° HYBRID

372 16 1
                                    

Happy Reading!!
Lagi Ra ingetin yaa kalo kalian bosen ga usah dilanjut, Ra ga maksa koo 👉👈
Ra tau Ra masih amatir (◜◡◝)






Crak.. Crakk..

'Ngghhh... '

Woof.. Woof..

Suara cakaran yang cukup menganggu bagi seseorang yang masih ingin bergelung dengan selimutnya itu makin terdengar.

Crrrakkk.. Crrrakkk..

Woof.. Woof..

"Sial! Masih pukul 4 pagi sudah menganggu saja" sesalnya ketika harus menapaki lantai marmer dingin dan membuka pintu kamarnya.

Tak ada orang lain selain dirinya di penthouse mewah yang sudah ditempatinya selama hampir 1½ tahun belakangan. Tak ada keluarga ataupun teman yang diizinkan untuk menginjakkan kakinya di penthouse mewah itu, si pemilik benci jika ada jejak satu inci sekalipun tercap di lantai marmer mahalnya.

Terkesan angkuh memang, tapi itulah putra tunggal tuan Huang yang selalu menginginkan kebebasan.

Dibukanya pintu putih itu dan menampilkan anjing ras samoyed dengan bulu putihnya yang basah sedikit kotor dan mengigit sebuah paha ayam mentah yang mungkin didapatnya dari lemari es si majikan.

"Ya ampun Cloud. Kau ini kenapa pagi pagi sudah mengganggu tidur ku, hn? Kemari-ugh lepaskan dulu yang dimulutmu itu, astaga"

Bola bulu itu mendekat dan menggoyangkan badannya mencipratkan air yang membasahi bulunya. Perjuangannya menerobos hujan dan mencuri sepotong paha ayam untuk dimakan terpaksa terhenti karena majikan cerewetnya.

"Hey, yak! Berhenti Cloud! Kau membasahi dan mengotori kamarku"

"Dari mana kau ha?!, pagi hari begini baru pulang, hujan hujanan pula!, tidak ada sarapan untukmu nanti! Makan saja paha ayam yang kau ambil itu!" lanjut si majikan.

"Kemari! Bersihkan badanmu!" si pemilik mendekat tapi si bola bulu itu berlari mengitari kamar luas itu dan membuat majikannya jengkel bukan main.

Hap!!

"Nah tertangkap kau!, ayo mandi!"

10 menit Renjun gunakan untuk memandikan Cloud si samoyed putihnya, dan 5 menit lalu ia baru selesai mengeringkan bulu lebat Cloud.

Ditaruhnya Cloud di ranjang luasnya, dan ia mengganti bajunya yang basah.

Selesai dengan urusan mengganti bajunya, si kelahiran maret itu mencari bola bulunya yang tadi ada diranjangnya.

"Clo.." baru akan teriak memanggil si bola bulu, ternyata netranya melihat si putihnya tengah menghabiskan paha ayam yamg dicurinya tadi di ujung kamar.

Digendongnya Cloud ke ranjang dan di dudukkan disebelahnya. Dielusnya bulu putih lebat itu teratur sampai si Huang tertidur lelap setelah lelah mengurus Cloud.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Eungh.. Stophmp.. Mmphhh.. " bibir mungil itu kembali dihisap sampai terasa membengkak, ciuman itu terlampau brutal dan membuat si kecil berdarah dibuatnya. Ingin rasanya Renjun untuk lari menjauh tetapi kakinya seakan menolak perintah otaknya.

Semakin lama ciuman itu semakin melembut dan cengkraman ditangannya pun mengendur.

Tangan pemuda dihadapannya yang tadi menahan tengkuknya pun beralih mengelus perut rata Renjun dengan sensual dan merambat mengusap punggung si mungil dari balik kaos.

NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang