Tiga

104 21 17
                                    

Halo semuaaa, mohon maaf ni updatenya agak lama. Otak aku kurang bersahabat buat mikir hehe.

Oke ini kelanjutannya

Oh iya jangan lupa vote and comment gaissss 😘

-happy reading-

***

Jujur, untuk makan saja aku kesulitan. Rasanya tubuhku lemah sekali. Untungnya Lizzie dengan berbaik hati mau membantuku, walaupun aku sedikit segan padanya untuk meminta tolong.

Lizzie membawakan ku semangkuk sup daging yang dilengkapi dengan jamur dan kacang-kacangan. Entah resep apa yang digunakan untuk memasak sup ini, yang pasti rasanya enak sekali. Gurih yang bercampur asam dan manis, memberi kesan segar.

Sambil makan, sesekali Lizzie berbicara atau bertanya hal-hal kecil. Menciptakan obrolan ringan yang menyenangkan. Membuatku lupa akan keadaan ku yang mengenaskan sekarang.

Mudah sekali menebaknya, Lizzie itu tipe teman yang ramah, ceria, dan banyak omong. Maksudku, banyak omong dalam artian yang baik.

Alex juga ikut serta menemaniku saat makan dan mengobrol dengan Lizzie. Hanya saja ia lebih banyak diam dan memperhatikan kami.

***

"Omong-omong berapa lama aku tak sadarkan diri?" tanyaku setelah menghabiskan semangkuk besar sup daging itu.

Raut wajah Lizzie berubah saat aku bertanya hal itu. "Kau tidak akan suka mendengarnya, Anna." Jawab Lizzie.

"Ayolah, aku ingin tahu," rengek ku pada Lizzie.

"Alex?" aku memanggil Alex mencari dukungan.

Kening Lizzie terlipat seperti sedang berpikir, lantas menatap Alex.
Alex yang ditatap itu hanya bergeming, tidak merasa ditatap dengan aneh oleh Lizzie.

"Satu bulan"

Deg.

Satu bulan? Itu terlalu lama! Bagaimana kabar orangtuaku sekarang?

Melihat perubahan mimik wajahku, Lizzie berbicara lagi "Kan sudah kubilang kau tidak akan suka mendengarnya. Lebih baik kau tidak tahu saja."

"Aduh, bagaimana ini?" kata Lizzie setengah berbisik pada Alex.

Alex hanya mengedikkan bahunya, lalu ia berjalan mendekat kearah ku.

"Tenanglah, itu tidak seburuk yang kamu kira." Alex berusaha menenangkan.

Apa katamu? Tidak seburuk itu? Satu bulan itu terlewat hanya karena koma ini.

Kata-kata itu hanya menggantung di pikiranku. Tidak terucap keluar lewat mulut.

"Lagipula satu bulan itu sudah berlalu, sekarang kamu sudah sadar. Lebih baik kita pikirkan hal yang lebih penting sekarang. Kesembuhanmu." Kata Alex lagi.

"Mudah saja kau berbicara begitu," cicitku yang ternyata terdengar oleh Alex dan Lizzie.

"Lantas bagaimana dengan orang tua ku. Sudah sebulan aku meninggalkan mereka."

"Eh, sebenarnya kita tidak yakin masih ada yang selamat dari serangan Gorg'z kemarin." Ceplos Lizzie yang perutnya langsung disikut oleh Alex.

SURVIVORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang