004 •Four•

3 1 0
                                    


•••🅷🅴🅸🆂🅿🅴🆁🅵🅴🅲🆃•••

Sudah 4 hari berlalu sejak aku bertemu dengannya, dia yang mengatakan tangisan ku indah, sangat aneh, tapi terdengar lucu.

Dan hari terakhir bertemu dengan park jimin, orang yang telah membuatku menangis karena hal bodoh.

"Selamat pagi appa.... " Ucapku.

"Pagi!.. " Balasanya.

"Nayeon-ah baik-baik di rumah ya, appa mau pergi ke kantor"

"Dimana jimin? Kok engga jemput kamu?" Ucap ayah.

"Hilang...diambil seseorang.."Jawabku sambil memakan roti berlapis selai Strawberry.

"Yaudah appa berangkat.. Dahh.... " Ucapnya.

Sebenarnya mantra apa yangg sudah kamu bacakan kepadaku?
Bahkan pagi ini aku sudah merindukan dia yang aku lihat pertama kalinya.

Aku berjalan sambil bersenandung menuju garasi, rumah menjadi hening aku sangat bosan sejak aku putus dengannya,aku memutuskan
Pergi ke tempat dimana aku bertemu dengan dia namja berbahu lebar itu.

•••

Sudah 2 jam aku menunggu dibangku taman dimana aku bertemu dengan dia,tapi tidak ada siapapun, langit terlihat mendung diatas sana.

Aku menutup mataku dan mendongakkan kepalaku ke langit merasakan hembusan angin,hingga tetesan-tetesan air hujan mulai berjatuhan di mukaku, biarkan hujan yang menemaniku saat ini.

Aku mendengar suara ketukan tongkat seseorang sedang berjalan menuju diriku,aku segera membuka mataku mendapati dia sedang duduk di sebelahku dengan cara yang sama denganku mendongakkan kepalanya ke langit.

Kulihat matanya yang terus menerus dijatuhi oleh tetesan air hujan, reflek membuatku mengulurkan tangan, menaungi matanya dari tetesan air hujan.

"Jangan terlalu menatapku..."ucapnya.

"Kenapa?..." Tanyaku.

"Nanti kamu suka lagi... " Jawabnya.

"Kamu tau siapa aku?... " Tanyaku.

"Tidak tau, tapi aku tau kalau itu kamu... " Jawabnya.

"Kenapa kamu disini?.."Tanyaku.

"Katanya ada yang menangis disini, jadi Tuhan memanggilku... " Jawabnya.

"Tapi aku tidak menangis..." Ucapku

"Bagus, kamu menempati janjimu.."jawabnya.

"Boleh aku mengatakan, apa yang tidak ingin kukatakan?" Tanyaku.

"Boleh,kenapa tidak?.."jawabnya.

"Tapi aku takut..."ucapku.

"Takut kenapa?Aku tidak menggigit? " Tanyanya.

"Aku takut, nanti kamu dengar.." Ucapku.

"keluarkan apa yang ingin kamu katakan, aku akan menutup telingaku" Jawabnya sambil menutup telinganya.

"Aku- rindu- kamu... " Ucapku sedikit lantang, tidak tahan reflek aku memeluknya dengan erat, tanpa sadar air mataku mengalir di wajahku dan menenggelamkan wajahku di pundak lebarnya.

"Kau menangis lagi..." Jawabnya.

"Boleh aku tau namamu.. " Tanyaku sambil menghapus air mataku.

"Kim- seok-jinn" Jawabnya

"Jangan lupa vote:)"

He Is Perfect {Kim seokjin}✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang