2

87 3 0
                                    

Berdiri pelan, mencoba mengumpulkan puing hati yang tersisa yang Adnan hancurkan. Tak ingin berlarut - larut dalam kesesakan hati yang begitu mendalam, keinginan untuk menghancurkan hati yang telah hancur berkeping-keping sehingga tak ada lagi yang tersisa di hidupnya. Ia terjatuh, mencoba merangkak agar dapat berdiri dengan benar namun Ia terjatuh kembali. Air mata yang telah terjatuh dari pelupuk mata bahkan tidak kembali lagi keluar. Mata itu, mata yang pernah Adnan bilang adalah hadiah terbesar yang pernah lihat di dalam hidup lelaki itu, berbinar dengan senyuman menawan tidak lagi Gia tunjukkan. Wajah pias dengan tatapan kosong dengan garis bibir yang bahkan tidak ada sedikitpun menampilkan simpul senyuman. 

Gia berjalan dengan pelan meninggalkan kantornya dimana kedua hati yang pernah bersatu dengan getaran cinta disetiap nafas kehidupannya. Pelan, lalu berjalan dengan cepat, dan berakhir dengan lari yang kencang, memasuki mobilnya dan mengendarai dengan kecepatan penuh kembali ke rumah dimana Ia dan Adnan tinggal. 

Kenangan pertemuan pertama Ia dan Adnan kembali menghampiri Gia, muncul disaat Ia telah sampai di halaman rumah tersebut. Ingatan dimana lelaki tersebut mengobati luka di tangan kanan Gia yang memukul aspal karena dicampakkan kembali oleh Ibunya. Mencoba membawa seluruh hatinya untuk kembali hidup agar Ibu tercintanya dapat menerima kehadirannya namun itu hanyalah hayalan belaka, berkeinginan untuk menyakiti dirinya namun sia-sia karna Ia tahu bahwa Ia sendiri. Menyakiti fisiknya tidak berpengaruh terhadap hatinya yang telah tersakiti. Disaat Ia hampir hancur, lelaki itu datang dengan segala bentuk perhatiannya. 

Jika boleh jujur, pada hari itu seluruh mimpiku menjadi kenyataan

Ia tidak sendirian

Ia masih diinginkan di dunia ini

Sejak saat itu, aku hanya ingin Adnan , nama yang mampu menenggelamkan hatiku, menggemgam jiwaku, membawa angin kehidupan di setiap kehidupan yang kujalani. Duduk berhadapan, tersenyum  di hadapanku. 

Dan aku mulai serakah dan mulai bermimpi. Kadang aku masih belum bisa percaya bahwa Dia adalah Adnanku, aku bersyukur Dia selalu bersamaku, disampingku. 

Aku percaya bahwa Ia mencintaiku dengan apa adanya, tidak peduli bagaimana aku bisa dilahirkan di dunia ini, latar belakangku, siapa diriku sebenarnya. Tapi yang pasti, aku selalu menjaga dan mencintainya. 

Namun ternyata, harapan yang pernah diberikan kepadanya hanyalah omong kosong belaka.

Gia tak akan meninggalkan Adnan.

Cintanya yang begitu besar seakan membuatnya tersentak. Ini hanyalah mimpi, mimpi buruk dan Ia harus segera bangun. Agar Ia tersadar dan tak akan mengulangi kembali mimpi mengerikan ini.

Namun, semuanya hanyalah hayalan. Ia masih tersadar dengan nyawa yang terkumpul 100 persen. Air matanya terjatuh lagi dari pelupuk matanya. 

Gia mengetikkan sesuatu kepada Adnan melalui ponselnya. Ia ingin bertemu dimana tempat Adnan membisikkan kata Aku mencintaimu Gia .

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tak lama, Adnan sudah sampai dimana gia duduk menikmati pemandangan pantai. Gia berterima kasih Adnan mau datang di pantai teman mereka pertama kali berciuman.

Adnan tersenyum, Ia tahu bahwa ini saatnya Ia mengungkapkan kebohongan yang mendalam kepada Gadis yang Ia cintai. 

"Pantai ini indah sekali" ucap Gia memuji keindahan pantai tersebut. "Ini bukan pertama kali kau disini kan ?"

"Ini kali kedua Aku disini bersamamu, tapi bukan pertama kesini bersama dengan seseorang yang kuinginkan, Aku seharusnya datang berdua dengannya, tapi tidak bisa" Ucap Adnan.

"Siapa"? Ucap Gia

"Seseorang yang Aku cintai" 

"Siapa orang itu?"

Adnan terdiam, jeda beberapa lama sebelum Ia mengatakan fakta yang sebenarnya. 

"Lena Irawan Sukarja" Ucap adnan. Gia menatap Adnan dengan pias, bukan terkejut lagi dengan pengakuan lelaki yang Ia cintai. Tetapi, hancur dengan perkataan bahwa selama ini, Ia hanya sebagai pengganti.

This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang