3

71 1 0
                                    

Tak lama, Adnan sudah sampai dimana gia duduk menikmati pemandangan pantai. Gia berterima kasih Adnan mau datang di pantai teman mereka pertama kali berciuman.

Adnan tersenyum, Ia tahu bahwa ini saatnya Ia mengungkapkan kebohongan yang mendalam kepada Gadis yang Ia cintai.

"Pantai ini indah sekali" ucap Gia memuji keindahan pantai tersebut. "Ini bukan pertama kali kau disini kan ?"

"Ini kali kedua Aku disini bersamamu, tapi bukan pertama kesini bersama dengan seseorang yang kuinginkan, Aku seharusnya datang berdua dengannya, tapi tidak bisa" Ucap Adnan.

"Siapa"? Ucap Gia

"Seseorang yang Aku cintai"

"Siapa orang itu?"

Adnan terdiam, jeda beberapa lama sebelum Ia mengatakan fakta yang sebenarnya.

"Lena Irawan Sukarja" Ucap adnan. Gia menatap Adnan dengan pias, bukan terkejut lagi dengan pengakuan lelaki yang Ia cintai. Tetapi, hancur dengan perkataan bahwa selama ini, Ia hanya sebagai pengganti.

"Sudah berapa lama kau tahu soal hubunganku dengan Lena ?" tanya Adnan

"Apa itu penting? 

"Kenapa tidak pernah kau tunjukkan?"

"Karna aku tidak mau kehilangan dirimu"

Adnan terdiam dengan jawaban Gia. Tidak lama berseleang mereka terdiam bersama-sama.

"Aku punya pertanyaan Mas" Ucap Gia dengan panggilan yang biasa diucapkannya kepada laki-laki yang dicintainya. "Apa semua yang kau katakan dan tunjukkan kepadaku sudah diperhitungkan dan direncanakan?"

"Mungkin" Ucap Adnan secara jujur

"Bahkan disaat kau menolongku ketika aku tergelicir masuk ke jurang?"

"Mungkin" Ucapnya lagi

"kau ini bodoh atau apa? satu langkah salah kau bisa saja jatuh ke jurang dan mati.  Kau mau mengorbankan dirimu hanya untuk menolong seorang perempuan yang akan bunuh diri sepertiku karna sebuah keputus-asaan ke jurang?. Jika kau mati, hidupmu berakhir. Lupakan soal mendapatkan kak Lena kembali. Kau tak masuk akal, Mas. Kau melakukan hal seperti itu hanya untuk menipu seorang perempuan sepertiku? Adik tiri Kak Lena hah? Kenapa kau berbohong? Mas Adnan yang kulihat, Mas Adnan yng kukenal. Dia bukan munafik yang berdiri di depan ku sekarang. Karena itulah aku datang kepadamu seperti orang gila.  Ucap Gia dengan keputus-asaannya."

Adnan mengelus pipi Gia dengan ibu jarinya dan merapikan rambutnya dengan memasukkan beberapa rambut ke telinga Gia akibat terpaan angin laut. "Karna itulah kau jatuh cinta padaku? Kau melihatku berpura-pura mempertaruhkan hidupku untukmu. karena itulah, perempuan yang penuh keputus-asaan sepertimu, ditinggalkan oleh Ibu kandungnya sendiri, dan rapuh sepertimu jatuh cinta kepadaku dengan mudahnya ketika aku datang disaat hidupmu pernuh dengan kesendirian." 

Gia terdiam dengan ucapan Adnan yang menyakitkan. Adnan menyentuh bahu Gia dengan tangan kanannya. Dan mengucapkan kata yang sangat menyakitkan untuknya. " Kau pikir ada yang tak bisa kulakukan untuk mendapatkan Lena kembali? Ibumu yang gila yang bahkan mempertaruhkan kehidupan anak kandung yang dibuangnya untuk merasakan kesakitan yang luar biasa. Dia bahkan memberikanku pilihan untuk mendapatkan Lena kembali melalui dirimu".

Gia melihat dan menatap kedua mata Adnan dengan pedih dan penuh kesedihan. Gia menitikkan air matanya didepan Adnan dan meraih dan melepaskan tangan Adnan yang di bahunya secara perlahan. Dan berlalu dari hadapan Adnan dengan kesedihan mendalam setelah dibohongi dan ditolak perasaannya. Bahwa sebenarnya dirinya hanyalah umpan untuk mendapatkan yang laki-laki itu inginkan.

Gia meninggalkan Adnan yang termenung dengan perbuatan dan ucapannya yang menyakiti Gia. Adnan melihat punggung Gia yang rapuh dan bergetar dengan tangisan, lambat laun menghilang dan meninggalkan dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang