☁️ The wraits ☁️
- the first day i see you -Hara sedang makan di rumahnya. ya, dia sudah pulang kerumahnya setelah hampir sebulan di rumah sakit. Badannya kini sudah sehat, jantungnya sehat dan matanya pun sehat jadi dia tidak usah memakai kacamata lagi.
"Hara, makan yang banyak. Besok kamu mau sekolah ngga?" Tanya sang ibu sambil memberi 1 sendok nasi ke piring hara.
"Iya bunda"
"Padahal konsernya hari ini tapi udah keburu meninggal duluan" suara sang kakak.
"Padahal aku udah beli tiketnya..." sambil memajukan bibirnya.
"Gapapa, kakak juga penyanyi kok" sambil mengelus rambut sang adik.
"Tapi kakak jelek"
"Heol?! Beraninya kamu"
"Becandaa..." sambil tertawa kecil.
"Bagaimana keadaanmu?"
Entah itu suara lelaki darimana, yang pasti bukan kakaknya.
hara merasa merinding seluruh tubuhnya. Hara tidak ingin memberi tahu kakak ataupun bundanya karena mereka memang bukan keluarga penakut, tapi barukali ini hara merasakan takut seperti ini.
Dia menoleh kanan, kiri, dan belakang. Tidak ada siapapun. Dan yang jelas itu suara yang berbeda. Beda dari kakaknya dan jelas beda dari ibunya. Suara lelaki yang sepertinya tidak asing. Seperti suara deep voice artis terkenal yang membuat fansnya histeris. Suaranya begitu merdu. Entah—
"Hara, cepat tidur, sekarang sudah jam setengah sembilan. Ayo pergi ke kamarmu"
"Oke bunda" walau masih sedikit merinding.
"Kakak sama ade jangan lupa cuci muka dulu sebelum tidur"
"Iya bunda" seru mereka berdua.
Lalu hara jalan menuju kamarnya, seperti ada yang mengikutinya entah siapa. Hara tetap berjalan, tidak memerdulikan apa yang akan terjadi, dia terus berjalan menuju kamarnya.
Dia membuka pintu kamar—
Bruk!
"Astaga poster Na Jaemin ku jatuh" lalu dia mengambil poster itu, dan dia tidak ingin menempelkannya lagi karena sudah tidak ada juga. Dia lipat dan dia simpan di sebuah kotak untuk kenang kenangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The wraits
Fanfiction[NA JAEMIN] Bagaimana jika idolmu meninggal dan arwahnya selalu bersamamu. Published on July 2020📌