02. Bimbang

26 2 0
                                    

Sudah 10 menit lea menatap piring berisi pancake yang dibuatnya tadi, tawaran ratna membuatnya bimbang, bimbang antara memilih mengurus cafe yang menjadi salah satu impiannya atau tetap berada dekat dengan orang tuanya yang tak muda lagi. Lamunan lea terhenti mendengar suara mama yang dari tadi berbicara padanya.

"leaaa...ntar pancakenya mama makan nih", canda mama tersadar dari lamunannya

"ehh mama...jangan dong...", menyendok beberapa pancake lalu melahapnya

"mikirin apa sih lea? Dari tadi mama perhatiin, bengong aja", tanya mama menatap lea sambil menyuapi pancake yang dibuat oleh anaknya itu.

"ini mahh, tadi lea si ratna sahabat lea waktu kuliah yang pernah main kerumah itu dia mau nikah bulan depan...." balas lea tidak meneruskan ucapannya

"bagus dong kalau gitu, kenapa?? kamu mau nikah juga? Ntar mama cariin deh, anaknya tek pani ada tu cakep banget..." canda mama kemudian mengedipkan mata kearah lea

"bukan mahh....lea belum mau nikah, mau kerja dulu" jawab lea dengan wajah sedikit kesal atas godaan mamanya

"becanda sayang, terus kenapa, cerita dong", tanya mama menatap anaknya lurus

"ratna minta lea buat gantiin dia ngurus cafenya mah, soalnya ratna bakal pindah ke bandung ikut suaminya, jakarta-bandung kan lumayan jauh mah, lea gak mau ninggalin mama, mau jagain mama", jawab lea menatap mama sedih

"mama tau kamu tu pengen buka cafe, ini ada kesempatan, ambillah jangan sia-siakan, mama bakal jagain papa", balas mama meraih tangan lea dan mengusapnya

"terus yang bakalan jagain mama siapa, yang bakal hibur mama kalau papa kumat marah gak jelas siapa mah...." jawab lea tak sadar air mata jatuh dari mata coklatnya

"kamu lupa, waktu kamu magang di batam dulu, 3 bulan kamu jauh dari mama, mama bisa kok sayang, pergilah, anggap kamu sebagai latihan hingga nanti kamu punya cafe sendiri"

"lea janji mah, lea akan urus cafe ratna dengan baik, lea bakal nabung, lea akan cepat pulang dan buka cafe lea sendiri disini, tapi papa bakal bolehin mah?" jawab lea lirih

"nanti biar mama yang bilang ke papa, papa pasti bakalan ngertiin lea kali ini", ucap mama tersenyum, lea memegang tangan mama erat sambil menatap haru mamanya, ia sangat bersyukur diberikan mama yang begitu pengertian.

Memang lea lebih mendengarkan omongan mama ketimbang sang papa, tapi lea tak ingin menjadi anak durhaka. Kalau bukan karena mama yang selalu memberikan pengertian padanya terhadap sikap papa, papa lea dikenal sebagai pribadi yang baik, suka menolong orang yang membutuhkan. Tapi satu hal yang membuat lea tak tahan, papa lea tak bisa mengontrol ucapannya, sering kali lea diteriaki, disakiti karena ucapan sang papa.

3 hari kemudian di Bandara Internasional Minangkabau

"jaga diri baik-baik lea, ingat kamu di kota orang, jangan ceroboh, jangan kayak anak-anak lagi kamu sarjana, jangan buat papa nyesel kuliahin kamu" nasehat papa tanpa sadar menyinggung perasaan lea

"pahh... anaknya mau pergi, lembutin dikit ngomongnya napa.."jawab lea tak ingin mempermasalahkan omongan papa tak disangka papa tersenyum menatap sang anak yang akan merantau ke seberang pulau itu.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Lea pov

"leaaaaaaaa.........my encepppp...." Seorang wanita berteriak melambaikan tangan kearahku, aku tersenyum melihat kelakuannya, ratna menjemputku di bandara sudah lama tak berjumpa dia terlihat makin cantik dengan rambut pendek sebahu yang dibiarkannya terurai dengan bando putih dirambutnya, ratna terlihat seperti remaja padahal sebaya dengan ku.

"Na...kangen ihh, makin cantik aje lu.." Menghampiri ratna lalu memeluk erat sahabatku ini.
"Ahh elu bisa aje, lu juga makin cantik cuy, yuk ke mobil kita lunch dulu"
"Gk lunch dirumah lu aja na?" Tanya ku heran
"gue di jakarta cuma tinggal berdua doang sama roy, lu sih ngabarinnya tiba-tiba kan gue gak siap-siap" balas ratna
"Heheh sorry... Yaudah yuk.." Kami pun menuju mobil ratna dan menuju rumah makan terdekat

Lea pov end

To be continue..

Maap masih amatir jangan lupa vote dan commentnyaa..🤗🤗

~dhilly🌻

Cafè AmoureuxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang