01.Pertemuan Tak Sengaja

69 10 15
                                    

Apa yang membuat hidup ini indah?
Itu adalah pelangi setelah hujan.

***

Angin malam begitu sejuk membuat suasana semakin indah, dhirga yang kini sedang duduk di balkon rumah nya sambil menyeruput kopi hangat yang ada pada genggaman nya.

"Enak banget kopi nya." Ucap dhirga memandangi langit langit.

Pukul 06:00pagi alarm dhirga berbunyi dengan suara bird yang tidak terlalu keras lalu dhirga membuka kedua bola matanya secara perlahan sembari mengusap matanya dan melihat ke arah ponsel nya.

"Gila, udah kesiangan nih gue."ucap dhirga.

***
SMA NUSANTARA disitulah dhirga bersekolah untuk mencari ilmu dan tak lupa dengan kewajiban nya menjadi ketua OSIS di sekolah memang berat, tapi demi menjaga nama baik sekolah nya.

"Buggh..! Eh maaf saya ngga sengaja."ucap siswi yang tengah menabrak dada bidang dhirga.

"It's Okay!"ucap dhirga.

"Gila bro itu cewek ga liat liat apa kalo jalan ga habis pikir gue."ucap Edo teman sekelas dhirga.

"Udah biarin aja."

"Eh lo tau ga?gue tadi abis ketemu cewek cantik bangettt parahhh beuhhh bodygoals bangett anjirrr udah gitu ya dia ngeliatin gue mulu."

"Oh."

"Lo manusia apa bukan si, kek ga ada rasa baper gitu Sama ucapan gue."ucap Edo dengan kesal.

Dhirga langsung meninggalkan Edo sendirian yang tengah mengoceh dan membuatnya risih.

"Hallo dhirga..!"sapa teman sekelasnya.

Dhirga tak menjawab ia hanya mengangguk sambil meletakkan tas  nya yang berwarna hitam itu ke atas meja.

"Ga, dhirga! Woii!anjirr Lo ninggalin gue gitu aja gue dari tadi ngomong ngga Lo dengerin berarti gue dari tadi ngomong sendirian dong anjir malu gue ga! Sama temen Lo gitu banget parahhh!!"Ucap Edo kesal.

"Abisnya Lo ngoceh Mulu si,Mau banget gitu di dengerin sama gue?"celetuk dhirga.

Wajah Edo memerah padam sambil menahan amarah.

"Muka Lo kenapa do..? Ko kaya Kepiting rebus gitu."ucap dhirga sambil menahan tawa.

"Diem Lo ah,Gue gini gara gara Lo tadi tuh gue diliatin banyak orang sumpah malu banget gue."

"Haha yang sabar yaa dodol."

"Enak aja Lo manggil gue dodol."

Bel berbunyi semua murid berlalu lalang menuju tempat yang ia tuju sejak tadi ada yang ke kantin ada juga yang ke Toilet.

"Mau beli apa Lo?"tanya dhirga.

"Tumben Lo nanyain gue beli apaan."ujar Edo.

"Gue mau teraktir Lo mau ga."

"Wah ada angin apa nih."

"Kalo ga mau yaudah."

"Mau dong dhirga kan ganteng."celetuk Edo.

"Ngga usah puji gue,gue emang udah ganteng dari Sononya."

"Iya deh gue percaya."

"Udah cepetan Lo mau beli apa."

"Gue mau beli dalgona coffee."

"Oke."

***

Hujan deras membasahi kulit bumi yang berdebu gersang dhirga dan Edo sedang duduk di sofa rumah dhirga sembari menyuruput juice buatan Andira allena wanita awet muda itu istri dari heksa aditama.

"Mah Dhirga mau keluar sebentar ya."

"Kamu mau kemana sayang."ucap lembut Andira.

"Mau keluar bentar sama Edo."

"Iya Tante edo juga."

"Yaudah kamu hati hati yah diluar masih hujan loh apa ngga nunggu hujan reda aja."

"Ngga mah Dhirga lagi buru buru."

***

Hujan pun mereda burung burung pun sudah mulai berkicau kembali udara segarpun dihirup oleh dhirga dan Edo, Muncul Pelangi yang begitu indah yang tak pernah dhirga lihat sebelum nya.

Apa yang membuat hidup ini indah?
Itu adalah pelangi setelah hujan.

Tertangkap seorang perempuan yang melintas di depan dhirga.

"Ga? Lo kenapa?."

Lagi lagi dhirga tak menjawab.

"Woii Lo ngelamunin apa anjir!"

Edo menoleh ke arah yang sedang dhirga lihat Edo langsung mengangguk mengerti.

"Oh itu, Mau Kenalan Ga Lo.?

Dhirga hanya diam dan menatap pelangi yang begitu indah sore ini.

"Hi!"ucap edo.

"Lo yang tadi pagi Nabrak dhirga kan?"

"Eh iya maaf ya."

"Jangan minta maaf sama gue minta maaf sama tuh orang nya."sambil menunjuk dhirga.

"Oh iya nama Lo siapa?"

"Gue Tania."

"Oh salken ya."

"Lo ga mau kenalan sama temen gue yang ganteng itu?"

"Ga sini ada yang mau kenalan sama Lo nih."

Dhirga langsung menerima panggilan dari Edo.

"Gue Tania."menyodorkan lengan pada dhirga.

"Dhirga."

"Udah gitu doang kenalan nya, basi anjirr gitu doang mah gue juga bisa."

Dhirga dan Tania saling bertatap tak tahan dengan perkataan Edo yang bikin geli di telinga kedua nya hingga mereka terkekeh malu.

      
 

YOU ARE MY RAINBOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang