Selamat 23 juni yang ke 26 kali.
Alhamdulillah.Apa yang sudah kamu perbuat di usia 26 tahun, apakah sudah menikah dan punya satu orang anak seperti kakak tertuaku? Atau sedang merencanakan pernikahan seperti kakak keduaku dulu?
Sayangnya aku berbeda, dan jika kita renungkan hidupku tidak pernah datar, seperti qoute yang pernah kulantunkan. "jika berliku lebih indah." dan Aku benar mengalaminya.
Aku pernah menjadi yang terpintar di puja dan di akui, tapi juga pernah jadi yang terbodoh dan di bully.
Aku pernah bekerja tanpa dibayar tapi juga pernah bekerja dengan bayaran tinggi.
Hidupku tidak datar, mungkin yang berliku lebih indah.
Di 26 usiaku kini, aku adalah pengangguran dan tanpa pacar, tanpa rencana masa depan, bahkan tanpa pegangan kecuali doa dan harapan.
Tapi setidaknya sekarang aku cukup tau makna keikhlasan dan juga suratan tangan.
Ternyata benar, yang terjadi adalah yang terbaik meski tidak terlihat cantik.
Butuh 26 tahun untuk bersyukur dan mengakui memiliki papa luar biasa seperti papaku, dan aku tidak punya hak untuk menghakiminya.
Terlepas dari apapun yang pernah terjadi dan rahasia yang tersembunyi, beliau adalah salah satu yang perhatiannya ingin kucuri.
Beliau adalah patah hati pertamaku, aku tidak menyukainya hanya karena kakak ku punya cerita bersamanya lebih banyak ketimbang aku.
Di usia 26 tahun, aku paham bahwa karma itu benar ada. Kita tidak perlu repot balas dendam jika dengan hidup senang bisa buat mereka tidak tenang
Dan diusia 26. Setelah lebih dari 5 tahub berlalu, aku bersyukur melepaskan eko dan tidak mencari tau lebih jauh.
Seorang teman di masalalu mengunjungiku, sekaligus membuatku sadar akan sesuatu. Rahmat, namanya. Junior yang kukenal karena berbagai organisasi yang aktif kuikuti saat jadi mahasiswi.
Umurnya 2 tahun di atasku, meski tingkatannya di bawahku. Seingatku dulu kami cukup akrap. Sosoknya yang sekarang terlohat ramah dan sopan, dan aku tau pasti dia sangat menghormati perempuan.
Aku tidak pernah terpikir akan terlibat hal romantis dengannya, karena di mataku dia hanya anak kecil, dan akupun tau jika dia juga memiliki pacar, bahkan kami tidak pernah bertukar kabar.
Hanya saja, kedatangannya seperti mengguyurku dengan air dingin, aku jadi tersadar jika aku masih bertahan dengan eko aku pasti hanya menghabiskan masa mudaku dengan harapan semu, aku jadi tersadar bahwa di perlakukan istimewa itu menyenangkan.
Padahal tidak ada yang benar terjadi di antara kami, hanya skinship ringan yang membuatku merasa lebih dekat denganya. Keramahannya juga menyihir mama, juga menganggu tidur malamku setelahnya.
Meski paham tidak akan ada yang terjadi di antara kami di masa depan, tapi seridaknya kedatangannya menyadarkanku bahwa akan ada satu orang yang akan memperlakukanku istimewa, dan yang harus kulakukan kini hanyalah bersabar saja.
###