Chapter 15
Patah Hati
*****
Dua minggu berlalu. Musim panas pun telah tiba. Chao Xing menyingkirkan semua pakaian berbahan tebal dan akan mengenakan sutra lembut yang dingin. Pakaiannya hanya selapis dengan jubah tipis yang agak transparan. Biasanya, ia akan mengenakan jubah yang sampai menutup kaki, tapi kali ini, rok hanfu musim panas selalu di atas mata kaki. Rambutnya yang panjang dan lebat disanggul seluruhnya agar Chao Xing tidak kepanasan dan bisa merasakan angin berhembus di tengkuknya. Dengan tampilannya yang seperti ini, Chao Xing lebih mudah bergerak.
Sekarang, Chao Xing sedang membaca di gazebo halaman belakang sambil ditemani Li Shui yang diminta untuk menuliskan beberapa soal.
"Berikan soal yang sulit," kemudian Chao Xing berdecak, "tapi jangan tentang kultivasi."
Omong-omong, sebenarnya Chao Xing masih bersekolah di salah satu perguruan tinggi di Kota Huanxiang. Karena kultivasinya rendah, Chao Xing disekolahkan di perguruan tinggi untuk orang biasa tanpa adanya sihir dan kultivasi. Meski begitu, Chao Xing tidak belajar di sana setiap hari karena Chang Xian tidak menyukai anaknya sekolah di tempat orang biasa. Oleh karenanya, Chao Xing hanya belajar di rumah dan sesekali akan ke perguruan tinggi untuk tes. Tujuan ia sekolah hanya untuk mendapat ijazah dan gelar sarjana.
Li Shui memberikan selembar kertas yang selesai ditulis, "Ini pertanyaan dari saya. Tapi, sepertinya sangat mudah untuk Tuan Muda. Saya akan mencari buku-buku soal ujian manusia fana di perpustakaan."
"Baiklah. Terima kasih, Li Shui," Chao Xing beralih pada kertas soal yang diberikan Li Shui kemudian menjawabnya.
Sementara Li Shui pergi, Chao Xing belajar. Di tengah-tengah sesi belajarnya, ia mendengar langkah kaki mendekat.
"Li Shui, ini jawabannya apa?" Chao Xing menoleh dan mendapati seorang pria tampan mendekati mejanya sambil membawa teh. Senyuman Chao Xing melebar, "Li Huan? Kau kembali?"
Li Huan menatapnya dengan senyuman bodoh, "Yo. Sudah lama tidak bertemu. Tuan Muda, ini tehnya."
Chao Xing bertanya sambil memperhatikan Li Huan meletakkan cangkirnya di meja, "Kau kemana saja?"
"Aku mengurus urusan sekte," jawab Li Huan menuangkan tehnya.
"Sepertinya sangat sibuk, ya? Li ZhangXun juga sibuk. Aku sudah tidak melihatnya selama dua minggu ini," Chao Xing mengambil kipas di meja dan membukanya kemudian mengipasi diri sendiri.
"Loh? Bukannya kau tidak mau bertemu dengannya? Kudengar ZhangXun menakut-nakutimu. Li Xue bilang, kau pingsan setelah melihat wajah ZhangXun," Li Huan menutup mulut, menahan tawa yang hampir menyembur keluar. "Sudah berapa kali kau pingsan, hm?"
Chao Xing merengut, "Hei, kita sudah tidak bertemu beberapa minggu, tapi kau semakin menyebalkan. Jangan menertawakanku!"
"Bagaimana aku tidak tertawa kalau kau ini lucu?" Li Huan terkekeh.
Chao Xing memalingkan wajahnya, "Hmph!"
Li Huan duduk di sebelah Chao Xing. Ia meraih ke dalam jubahnya dan mengeluarkan sesuatu. "Ini, untukmu, dari Kota Yuelan di wilayah Tianxiang."
Chao Xing melirik ke tangan Li Huan. Ada sebuah gelang cantik berbentuk manik-manik besar yang terbuat dari batu giok. Gelang itu sangat indah dan cantik.
"Kemarikan tanganmu," Li Huan meraih tangan kiri Chao Xing. Karena ada sebuah gelang melingkar di sana, ia menurunkan tangan kiri laki-laki itu dan meraih tangan kanan Chao Xing untuk memasukan gelang barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Morning Star
Fantasy[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] Chao Xing tidak ada pilihan lain selain setuju akan perjodohan ini. Sekte Zhulong Li berhutang budi pada Keluarga Chao. Karena itulah, sekte terbesar di wilayah itu bersedia menikahkan calo...